DTFL Redam Jejak Karbon Tanam 23.171 Trembesi di JTTS

- Upaya meminimalkan emisi karbon dari sektor transportasi melalui penanaman 23.171 pohon trembesi di dua ruas tol.
- Program DTFL dimulai empat tahun lalu dengan penanaman 8.728 bibit trembesi dan bertambah hingga 19.124 bibit di ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
- Penanaman trembesi dianggap sebagai strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta harapan untuk menginspirasi masyarakat Lampung dalam menghijaukan lingkungan.
Bandar Lampung, IDN Times - Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui program Djarum Trees for Life (DTFL) menyerahterimakan pohon trembesi di dua ruas tol sepanjang Bakauheni–Palembang. Serah terima 23.171 trembesi ini diberikan kepada dua mitra pengelola tol yakni PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll dan PT Waskita Sriwijaya Toll Road.
Seremonial penyerahan simbolis berupa penyerahan maket pohon trembesi disaksikan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Direktur Deputi Bidang Pengelolaan dan Tata Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup. Turut hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, serta Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Unsur Pemangku Kepentingan Kementerian PU di Novotel Lampung, Kamis (31/7/2025).
1. Upaya untuk meminimalkan emisi karbon berasal dari sektor transportasi

Program Director BLDF Jemmy Chayadi menjelaskan, program menjadi wujud komitmen BLDF mendukung misi pemerintah melalui Kementerian PU membangun infrastruktur berkelanjutan yang memerhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Langkah ini juga turut menjadi upaya untuk meminimalkan emisi karbon yang berasal dari sektor transportasi.
Ia menambahkan, 2024 lalu, BLDF melalui program DTFL telah melakukan seremonial penyerahan trembesi dengan mitra-mitra pengelola di lima ruas jalan tol sepanjang Jawa Tengah – Jawa Timur. Saat ini, jumlah trembesi yang tertanam telah mencapai 203.641 pohon.
"Inisiatif ini kemudian berkembang pesat, terutama dengan sinergi bersama mitra pengelola jalan tol lainnya, termasuk di Trans Sumatra. Bersama dua mitra pengelola jalan tol Trans Sumatra. Kami sudah menyelesaikan penanaman dan perawatan, ini menjadi sebuah langkah nyata untuk mereduksi karbon,” katanya kepada awak media.
2. Dimulai empat tahun lalu

Jemmy mengatakan, empat tahun lalu, BLDF bersama PT Bakauheuni Terbanggi Besar Toll dan PT Waskita SriwijayaToll Road melakukan penanaman 8.728 bibit trembesi dan bertambah hingga 19.124 bibit di ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Program penanaman ini menjadi tonggak awal dalam upaya mendukung pembangunan hijau yang berkelanjutan di ujung selatan wilayah Sumatra.
Hingga saat ini, lebih dari 23 ribu bibit trembesi berhasil menghijaukan ruas tol sepanjang 179KM. Tidak hanya berhenti pada proses penanaman, DTFL juga melakukan perawatan selama tiga tahun untuk memastikan pohon tumbuh optimal Lampung terus berkomitmen untuk mendorong kemajuan pembangunan yang lebih baik.
3. Menanam harapan

Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemprov Lampung, Achmad Saefullah menjelaskan, penanaman 23.171 trembesi mengartikan sedang menanam harapan. Itu karena, trembesi merupakan pohon yang memberikan manfaat besar bagi kehidupan serta masa depan.
Gerakan ini menjadi langkah positif dalam menghadirkan keseimbangan pembangunan. Sebab, ia menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan pelestarian hidup.
"Aksi penanaman pohon yang diinisiasi BLDF ini diharapkan mampu menginspirasi masyarakat Lampung dalam menghijaukan lingkungan,” ujar Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik yang mewakili Gubernur Lampung dalam sambutannya pada kegiatan serah terima.
4. Strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

Akademisi dari Universitas Lampung (Unila), Prof. Rahmat Safe’i menyampaikan, penanaman trembesi di sekitar infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera merupakan salah satu strategi adaptasi dan mitigasi dalam perubahan iklim. Itu karena, trembesi merupakan pohon yang memiliki kemampuan tertinggi dalam penyerapan karbon dioksida dengan perkirakan mampu menyerap hingga 28,5 ton gas emisi karbon.
Upaya BLDF ini menjadi pioner dalam penanaman pohon, sehingga diharapkan aksi penanaman pohon ini perlu digalakkan. Penanaman trembesi dilakukan sedini mungkin sehingga pohon yang sudah tumbuh cukup besar dan menyerap emisi karbon dari kendaraan yang melintasi tol Trans Sumatera.
"Harapannya ke depan, BLDF akan senantiasa berkomitmen dalam berkontribusi melakukan upaya-upaya kolaboratif guna pengendalian perubahan iklim," ujar guru besar Unila ini.