Cuaca Tak Menentu, DKP Bandar Lampung Imbau Nelayan Rutin Pantau Info BMKG

- Minta nelayan lebih waspadaRicardo mengakui cuaca akhir-akhir ini memang sulit ditebak. Hal ini tentu bisa berdampak pada keselamatan para nelayan saat melaut.
- Koordinasi dengan HNSI jadi jalur utama ke nelayanRicardo menegaskan pentingnya peran HNSI dalam menjadi jembatan komunikasi antara BMKG dan para nelayan di lapangan.
- ImbauanRicardo mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melihat prakiraan cuaca sebelum melakukan aktivitas.
Bandar Lampung, IDN Times – Cuaca ekstrem melanda Kota Bandar Lampung beberapa hari terakhir dinilai tak menentu. Menanggapi hal tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bandar Lampung mengimbau para nelayan untuk rutin memantau dan memperbarui informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Imbauan kita, masyarakat nelayan masuk ke grup BMKG. BMKG itu berkoordinasi dengan HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia). Nah, HNSI nanti yang berkoordinasi dengan kami. Lalu, kami akan teruskan ke para nelayan,” ujar Kepala DKP Bandar Lampung, Ricardo BNW, Rabu (18/6/2025).
1. Minta nelayan lebih waspada

Ricardo mengakui cuaca akhir-akhir ini memang sulit ditebak. Hal ini tentu bisa berdampak pada keselamatan para nelayan saat melaut.
“Kadang hujan, kadang panas. Gak bisa diprediksi. Harapannya lewat grup BMKG ini, kita bisa lihat kondisi cuaca secara real-time, jadi lebih waspada,” jelasnya.
2. Koordinasi dengan HNSI jadi jalur utama ke nelayan

Ricardo juga menegaskan pentingnya peran HNSI dalam menjadi jembatan komunikasi antara BMKG dan para nelayan di lapangan.
“Koordinasi dengan HNSI sangat penting. Kita harap nelayan gak hanya bergantung pada perkiraan cuaca manual, tapi juga mulai terbiasa akses informasi digital dari BMKG,” tambah Ricardo.
3. Imbauan

Ricardo mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melihat prakiraan cuaca sebelum melakukan aktivitas.
"Masyarakat diharapkan untuk melihat perkiraan cuaca sebelum melakukan aktivitas, mengingat cuaca saat ini sedang tidak menentu," imbaunya.