Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cerita Mistis dari Wisma Pegawai RSUD BNH di Kota Baru Lampung

Wisma RSUD BNH Komplek Projek Kota Baru Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)
Wisma RSUD BNH Komplek Projek Kota Baru Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Bandar Lampung, IDN Times - Kota Baru merupakan salah satu proyek Pemerintah Provinsi Lampung pada kepemimpinan Gubernur Sjachroedin Zainal Pagaralam (2004-2014). Wilayah seluas 1.308 hektare ini mulai dibangun 2012 dan diproyeksikan menjadi pusat pemerintahan dan wisata Provinsi Lampung.

Sayangnya, pembangunan protek senilai Rp1,2 triliun tersebut kini terhenti dan mangkrak. Alhasil wilayah tersebut mendapat julukan sebagai “kota mati”.

Pasalnya wilayah itu banyak ditumbuhi ilalang, aspalnya telah rusak dan menjadi kubangan, serta gedung-gedung setengah jadi yang kumuh dan berlumut.

Namun di tengah kota mati itu, ternyata hanya ada satu komplek gedung masih beroperasi hingga saat ini yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandar Negara Husada Lampung dibangun saat kepemimpinan gubernur Ridho Ficardo.

1. Wisma pegawai RSUD BNH menarik perhatian karena gedungnya berbeda dibanding gedung terbengkalai di Kota Baru lainnya

Wisma pegawai RSUD BNH. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)
Wisma pegawai RSUD BNH. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Berjalan melewati komplek Kota Baru Lampung memang harus hati-hati. Aspal rusak, jalan penuh kubangan, atau tanah gembur nan becek akan banyak kamu temukan di sana.

Uniknya setelah melihat bangunan tak terurus seperti “calon” kantor Gubernur, kantor DPRD provinsi, dan masjid agung, kamu akan menemukan satu bangunan di dekat tiga bangunan ini temboknya masih nampak baik.

Meski juga dikelilingi ilalang tinggi, terlihat dari luar cat tembok gedung ini tak mengelupas, beberapa kaca ruangan terbuka, dan ada beberapa pakaian basah terjemur di setiap balkon lantai gedung.

Seorang pria berkaus loreng juga terlihat sedang menjemur gabah hasil panennya di depan halaman gedung. Pria itu bernama Wahyu. Ia merupakan salah satu tim keamanan gedung ternyata adalah wisma bagi para pegawai RSUD Bandar Negara Husada. Ia sudah berada di sana sejak gedung tersebut dibangun.

2. Hanya 32 persen kamar wisma dihuni pegawai

Wisma pegawai RSUD BNH. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)
Wisma pegawai RSUD BNH. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Wahyu mengatakan ada lebih dari 70 kamar di wisma pegawai RSUD Bandar Negara Husada, namun hanya 23 kamar saja dihuni oleh pegawai. Selebihnya hingga kini masih kosong.

Detail gedung wisma ini cukup sederhana. Pada lantai satu hanya ada tempat parkir motor dibatasi jendela-jendela kaca, kamar mandi, gudang, dan ruang serbaguna atau kantor keamanan. Sedangkan kamar pegawai ada di lantai dua sampai lantai lima.

“Satu kamar ada yang sudah berkeluarga jadi tinggal sama keluarganya, yang masih gadis dan bujang juga ada. Asalnya juga macam-macam mbak, ada yang dari Kalimantan, ada juga yang dari Makassar,” kata Wahyu.

3. Gangguan mistis merupakan hal biasa

Gedung DPRD Komplek Projek Kota Baru Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)
Gedung DPRD Komplek Projek Kota Baru Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Jumlah kamar terisi tak sampai setengah kapasitas gedung itupun membuat gedung ini terasa agak menyeramkan saat malam hari. Wahyu menceritakan tak satu dua kali penghuni wisma mendapat pengalaman supranatural di wisma tersebut.

“Banyak mbak. Apalagi saya, sudah bukan pernah lagi. Waktu itu saya pernah tidur di tempat parkir motor sini. Bangun-bangun, pagi itu sudah ada di gudang belakang,” cerita Wahyu pada IDN Times.

Ia juga sering mendapat laporan penghuni wisma mendengar suara-suara saat malam hari seperti suara orang menangis, tertawa, dan suara aneh yang tak tahu asalnya dari mana.

“Penampakan juga banyak yang cerita. Kalau kata penghuni sini ada perempuan rambut pajang, sama yang paling banyak itu yang guede itu, genderuwo,” katanya.

4. Fasilitas lampu jalan sudah tak ada

Kondisi jalan di Kota Baru Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)
Kondisi jalan di Kota Baru Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Namun meski banyak pengalaman mistis ia alami, Wahyu mengaku tetap menganggap hal itu biasa saja karena di dunia ini keberadaan makhluk halus seperti jin itu memang benar adanya. Sehingga ia biasanya hanya berdoa dan meminta perlindungan saja pada Sang Pencipta.

Wahyu juga menyampaikan lingkungan Kota Baru yang sepi mungkin bisa menjadi salah satu kegiatan paranormal di wilayah tersebut makin aktif. Apalagi beberapa fasilitasnya sekarang tidak semasif dulu.

“Dulu pas zaman pak Sjachroedin, lampu jalan dari depan gapura itu sampai gedung gubernur di dalam itu hidup semua. Jadi gak terlalu gelap. Tapi sekarang ya yang hidup hanya di sini wisma sama rumah sakit saja,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rohmah Mustaurida
Martin Tobing
Rohmah Mustaurida
EditorRohmah Mustaurida
Follow Us