Anggaran Belum Cair, SPPG Lampung Timur Terpaksa Setop Distribusi MBG

- Bakal diinformasikan kembali bila mulai beroperasi
- Berhenti terima MBG sejak 17 September
- Terkendala anggaran belum pencairan
Lampung Timur, IDN Times - Surat pengumuman salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Lampung terpaksa memberhentikan sementara distribusi progam makan bergizi gratis (MBG) ke sekolah-sekolah lantaran terkendala anggaran beredar luas.
Berdasarkan foto surat diterima IDN Times, pengumuman itu mencantumkan kop Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Labuhan Ratu I, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur. Yayasan Surya Sejahtera Bersama dengan berita acara nomor: 002/SPPG/LR1/BA/IX/2025.
"Sehubungan dengan sudah berjalannya program MBG secara rutin kepada pihak sekolah, maka kami ingin menginformasikan mulai hari Rabu tanggal 17 September 2025 kami tidak bisa untuk mendistribusikan makan bergizi gratis kepada pihak sekolah sampai waktu yang belum bisa ditentukan, dikarenakan anggaran dari pemerintah belum terdistribusi ke pihak SPPG Labuhan Ratu 1. Kami memohon maaf yang sebesar besarnya," bunyi surat tersebut.
1. Bakal diinformasikan kembali bila mulai beroperasi

Masih dalam bunyi surat pengumuman itu, SPPG setempat meminta pihak sekolah penerima manfaat program MBG ini dapat memahami alasan pemberhentian sementara tersebut.
"Dan mohon pengertiannya untuk berita acara ini. Jika sudah beroperasi kembali, kami akan beritahukan secepatnya. Demikian berita acara ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya," lanjut bunyi surat.
2. Berhenti terima MBG sejak 17 September

Sebagai salah satu sekolah penerima manfaat program MBG melalui SPPG Labuhan Ratu 1, Kepala Sekolah SD Baitul Muslim, Sri Sugiarti membenarkan ihwal kondisi dialami sebagaimana beredarnya surat pengumuman tersebut.
"Iya, setop sementara tapi dalam waktu yang tidak ditentukan, sudah sejak 17 September kemarin," ujarnya dimintai keterangan.
3. Terkendala anggaran belum pencairan

Ihwal alasan pemberhentian sementara distribusi program MBG tersebut, Sri Sugiarti mengungkapkan, kondisi itu dikarenakan terkendala akibat belum tersalurkannya anggaran berkaitan progam andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
"Alasannya karena anggaran dari pemerintah belum cair, makanya kami sudah diberikan juga surat edarannya. Ini dari 17 September kemarin," imbuh sang kepala sekolah.