Menilik Kinerja Keuangan Indosat 2024, Pendapatan Naik?

- Pendapatan Indosat meningkat 9,1% YoY menjadi Rp55,9 triliun sepanjang 2024.
- EBITDA tumbuh 10,2% YoY menjadi Rp26,4 triliun dengan margin 47,2%, menunjukkan efisiensi dan profitabilitas yang berkelanjutan.
- Trafik data naik 12,2% YoY, perusahaan tambah BTS 4G hingga 196.000 untuk pengalaman pelanggan yang unggul.
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mencatat pendapatan meningkat 9,1 persen Year-on-Year (YoY) menjadi Rp55,9 triliun sepanjang 2024. Torehan pendapatan itu didorong peningkatan kualitas layanan pelanggan dan kontribusi positif dari semua lini bisnis.
Pendapatan dari layanan seluler misalnya, tumbuh 7,5 persen YoY, seiring peningkatan pendapatan dari data dan interkoneksi. Sementara itu, pendapatan dari segmen Multimedia, Data Communication, and Internet (MIDI) melonjak 23,4 persen YoY datang peningkatan pendapatan dari layanan IT.
1. 2024 penuh tantangan tapi berhasil pertahankan kinerja

EBITDA Indosat tumbuh lebih cepat daripada pendapatan, meningkat 10,2 persen YoY menjadi Rp26,4 triliun, dengan EBITDA margin mencapai 47,2 persen. Peningkatan ini mencerminkan tingkat efisiensi Indosat mengubah pendapatan menjadi profitabilitas yang berkelanjutan.
Di sisi lain, Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang dinormalisasi tumbuh 38,1 persen menjadi Rp4,91 triliun. Sementara Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang dilaporkan tumbuh sebesar 9 persen menjadi Rp4,91 triliun, menunjukkan keuangan yang kuat dan sehat, serta komitmen Perusahaan dalam memberikan nilai yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan.
Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan, 2024 merupakan tahun penuh tantangan, namun berhasil mempertahankan kinerja kuat sebagai bukti komitmen untuk terus memberikan nilai maksimal kepada pemangku kepentingan.
"Kinerja keuangan dan operasional yang solid ini juga menegaskan komitmen Indosat untuk terus mendorong kemajuan ekosistem industri telekomunikasi di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (10/2/2025).
2. Trafik data naik 12,2 persen

Trafik data Indosat mengalami lonjakan signifikan sebesar 12,2 persen YoY sepanjang 2024. Itu mencerminkan tingginya permintaan akan layanan Indosat.
Guna mengakomodasi pertumbuhan ini, perusahaan secara agresif memperluas infrastruktur jaringan dengan menambah jumlah BTS 4G hingga mencapai 196.000, memastikan pengalaman pelanggan yang mulus dan unggul. Peningkatan jaringan yang signifikan ini telah berdampak langsung pada kualitas layanan.
Peningkatan terutama bagi pelanggan Indosat menggunakan merek IM3 dan Tri, yang berkontribusi pada kenaikan 6,6 persen sehingga menghasilkan peningkatan Mobile Average Revenue Per User (ARPU) menjadi mendekati Rp40 ribu. Pencapaian ini menegaskan keberhasilan strategi Go-to-Market Indosat dan memantapkan komitmennya dalam menghadirkan pengalaman digital yang mengesankan.
3. Peningkatan infrastruktur mobile broadband dorong Indosat Sumatra tumbuh double digital

Di Sumatra, infrastruktur mobile broadband meningkat signifikan. Hal ini terlihat peningkatan jumlah penambahan BTS di Sumatra bagian Utara 8 persen YoY; Tengah 14 persen YoY; dan Selatan 17 persen YoY.
Investasi berkelanjutan dalam teknologi dan jaringan telah meningkatkan jumlah pengguna dan trafik data di seluruh region Sumatra dengan pertumbuhan di Sumbagut 17,1 persen YoY; Sumbagteng 18 persen YoY; dan Sumbagsel 19,4 persen YoY.
Peningkatan infrastruktur ini tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis Indosat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekosistem digital di Sumatra. Dengan jaringan yang lebih kuat, pelanggan dapat menikmati pengalaman digital yang lebih baik, mulai dari komunikasi hingga akses layanan berbasis teknologi.
4. Menghadirkan AI dalam setiap langkah operasional

Pada kuartal terakhir 2024, Indosat melalui brand IM3, menghadirkan layanan pascabayar terbaru bertajuk IM3 Platinum. Layanan premium ini menghadirkan sentuhan baru di dunia telekomunikasi dengan memadukan kecerdasan artifisial (AI) dan interaksi personal dalam satu layanan.
Indosat juga menghadirkan terobosan produk dengan mengintegrasikan AI ke dalam operasional jaringannya, memastikan konektivitas unggul dan layanan terbaik di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari transformasi ini, Indosat menjalin kemitraan strategis dengan Nokia untuk memperluas jaringan 4G dan 5G, memanfaatkan optimasi berbasis AI guna meningkatkan cakupan dan efisiensi.
Transformasi berbasis AI ini didukung oleh investasi yang signifikan. Belanja modal (Capex) Indosat mencapai Rp9,93 triliun sepanjang 2024. Dari total capex tersebut, 82,7 persen dialokasikan untuk peningkatan jaringan seluler guna memenuhi kebutuhan yang terus meningkat terhadap layanan digital berbasis AI. Sisa belanja modal dialokasikan untuk MIDI dan IT demi memperkokoh posisi Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi berbasis AI.