Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Bahasa Permintaan Maaf Wajib Dipelajari Cowok, Mudah Kok!

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Keira Burton)

Selain bahasa cinta, psikolog Gary Chapman dan Jennifer Thomas telah meneliti '5 Bahasa Permintaan Maaf'. Pada dasarnya ini adalah teori membantu seseorang meminta maaf dengan cara berbeda-beda, tergantung kondisi dan cara sesuai dengan si penerima permintaan maaf.

Jika dalam bahasa cinta ada kemungkinan kamu hanya akan menggunakan salah satu jenis di berbagai aspek kehidupan. Maka, kata-kata permintaan maaf dapat digunakan secara berbeda tergantung pada situasinya.

Mari kita lihat lebih dekat bagaimana cara meminta maaf untuk masing-masing jenis kata permintaan maaf ini.

1. Ungkapan Penyesalan

ilustrasi menyesal (pexels.com/Alex Green)

Permintaan maaf jenis pertama adalah mengungkapkan penyesalan tulus atas kesalahan dilakukan. Karakteristik dari jenis permintaan maaf ini adalah keinginan untuk mengetahui apakah kamu mengerti apa yang salah. Penting juga untuk memahami perasaan korban dan meminta maaf dengan tulus.

Kata kunci utama dalam permintaan maaf ini adalah 'maaf', yang diucapkan atau ditulis dengan sepenuh hati. Kamu juga harus mengomunikasikan dampak yang mungkin dirasakan korban dari kesalahan yang kamu buat. Hindari mengucapkan kata "maaf" dengan enteng atau enggan demi gengsi.

Berikut adalah contoh dari jenis permintaan maaf ini: "Aku minta maaf karena telah membuatmu kesal dan menunggu lama."

2. Bertanggung jawab

mencoba meminta maaf (pexels.com/Polina Zimmerman)

Kamu harus mengakui kesalahan kamu dengan serius. Ungkapan "aku salah" adalah isyarat ingin didengar kebanyakan orang memiliki bahasa permintaan maaf ini. Jangan menyalahkan orang lain atau tidak mengakui kamu melakukan kesalahan.

Permintaan maaf jenis ini ditandai dengan keinginan untuk mendengar ucapan terima kasih dan mengakui kesalahan telah dilakukan. Juga, kamu harus memahami ketidaksukaan atas alasan kamu nyatakan dalam permintaan maaf kamu.

Contoh ungkapan dapat digunakan dalam permintaan maaf ini adalah: “Aku salah karena tidak berbicara mengenai hal ini terlebih dahulu denganmu.”

3. Menebus kesalahan

mengakui kesalahan (pexels.com/Rodnae Productions)

Permintaan maaf ini harus memperbaiki situasi atau menawarkan kesempatan untuk menebus kesalahan. Caranya meminta maaf adalah menawarkan penebusan dan menanyakan apa yang dapat dia lakukan untuk memperbaikinya. Jangan tergoda untuk tidak melakukan apapun untuk memperbaiki situasi.

Orang menggunakan jenis permintaan maaf ini ingin kamu melakukan sesuatu untuk membuktikan mereka benar-benar ingin memperbaiki keadaan. Alasan ini biasanya diperlukan jika terjadi kesalahan karena kehilangan atau kerusakan.

Kata-kata permintaan maaf meliputi: “Aku akan berusaha mengganti barang yang aku rusak itu.” atau menanyakan “Apa yang dapat aku lakukan untuk menebus kesalahanku?”

4. Tidak mengulangi kesalahan

meminta pengampunan (pexels.com/Rodnae Productions)

Jika kamu memiliki jenis permintaan maaf ini, tidak cukup meminta maaf. Kamu membutuhkan bukti nyata, seperti komitmen untuk mengubah perilaku, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Jangan ulangi kesalahan yang sama dan minta maaf yang sebesar-besarnya.

Contoh kata yang dapat digunakan: “Aku tahu aku salah, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi kesalahan tersebut.” yang juga diikuti dengan perilaku perubahan.

5. Minta Pengampunan

mencoba memohon maaf (pexels.com/Rodnae Productions)

Dengan jenis permintaan maaf ini, kamu harus memberikan otoritas penuh kepada orang yang tersinggung apakah mereka bebas untuk memaafkan kamu. Kamu perlu memberinya waktu untuk memproses kesalahan yang kamu buat.

Jangan memaksakan untuk diberi pengampunan. Orang yang menggunakan permintaan maaf ini biasanya tidak siap untuk segera berbaikan dengan orang yang telah menyakitinya.

Kamu bisa mengatakan: “Aku tahu kamu sulit untuk menerima maaf dari aku, tapi maukah kamu memaafkan aku?”

Wajar jika ada masalah dalam hubungan bisa berujung pertengkaran. Sangat mungkin juga pasangan melakukan kesalahan. Tetapi terpenting adalah bagaimana kamu berkomunikasi dan menyelesaikan masalah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us