Mahasiswa UIN Raden Intan Baca Sari Tilawah Alquran Berbahasa Lampung

Upaya melestarikan budaya Lampung

Intinya Sih...

  • UIN RIL melestarikan budaya Lampung dengan membaca Sari Tilawan Alquran dalam bahasa Lampung
  • Ceramah Nuzulul Qur'an oleh Dekan Fakultas Adab, KH Ahmad Bukhari Muslim, menekankan pentingnya memuliakan, membaca, memahami, mengamalkan dan menyampaikan isi Alquran
  • Kegiatan Tasyakuran Ramadhan (Kurma) Bank Syariah Indonesia (BSI) Lampung bekerja sama dengan PT Taspen juga diadakan bersamaan dengan acara tersebut

Bandar Lampung, IDN Times - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) menggelar peringatan Nuzulul Qur’an dengan cara menarik yakni membaca Sari Tilawan Alquran menggunakan Bahasa Lampung pada acara pembukaan.

Maftuchah Wan Jamaluddin Ketua DWP UIN Raden Intan Lampung mengatakan bahwa pembacaan sari tilawah Alquran berbahasa Lampung merupakan upaya melestarikan budaya Lampung.

“Iya betul, selama ini kita selalu mendengar pembacaan sari tilawah Alquran menggunakan bahasa Indonesia, tapi kali ini, sengaja kami hadirkan mahasiswa untuk membacakan sari tilawah Alquran berbahasa Lampung dialek A,” kata Maftuchah, Selasa (2/4/2024).

Bahkan menurutnya, Ramadhan 1445 H sebagai penanda bahwa nantinya dalam berbagai event diselenggarakan oleh UIN RIL akan menggunakan pembacaan sari tilawah berbahasa Lampung.

Baca Juga: BPS Catat Inflasi Lampung Periode Maret 2024 Tembus 3,45 Persen

1. Memaknai malam Nuzulul Quran

Mahasiswa UIN Raden Intan Baca Sari Tilawah Alquran Berbahasa LampungUIN Raden Intan Lampung selenggarakan peringatan Nuzulul Qur’an dengan cara membaca Sari Tilawan Alquran menggunakan Bahasa Lampung (Dok. UIN RIL).

Kegiatan ini juga diisi ceramah Nuzulul Qur’an disampaikan oleh da'i sekaligus Dekan Fakultas Adab, KH Ahmad Bukhari Muslim mengatakan, bulan Ramadan merupakan bulan diturunkannya Alquran. Malam Nuzulul Qur’an merupakan momentum diturunkannya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW, yakni Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Bukhari menjelaskan bagaimana secara sederhana sikap muslim dalam mensyukuri diturunkannya Alquran. Pertama, katanya, yaitu dengan memuliakan Alquran. Hal tersebut tercantum pada QS. Al-Waqi’ah:77-79.

“Dan (ini) sesungguhnya Alquran yang sangat mulia, dalam kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuz). Tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan,” terangnya.

2. Belajar Alquran harus dengan guru

Mahasiswa UIN Raden Intan Baca Sari Tilawah Alquran Berbahasa Lampungilustrasi membaca al quran (pexels.com/RDNE Stock project)

Menurut Bukhari, sebagai muslim, wajib membaca Alquran dengan tartil dan memperhatikan makhorijul huruf dengan benar. Namun untuk membaca Quran dengan benar menurutnya harus melalui guru, bukan secara otodidak.

Dia juga menyampaikan, membaca Alquran, maka akan mendapatkan ketentraman jiwa. Itu karena, Alquran yang dibaca akan memberikan syafaat bagi yang membacanya.

“Ketiga, memahami isi kandungan Alquran dengan benar. Membacanya saja harus berguru, maka untuk memahami isi Alquran pun harus berguru. Selanjutnya, mengamalkan, dan terakhir menyampaikan isi Alquran,” ujarnya.

3. Bagikan bingkisan ke OB dan satpam UIN

Mahasiswa UIN Raden Intan Baca Sari Tilawah Alquran Berbahasa LampungUIN Raden Intan Lampung selenggarakan peringatan Nuzulul Qur’an dengan cara membaca Sari Tilawan Al-Qur’an menggunakan Bahasa Lampung (Official UIN RIL)

Acara tersebut dirangkai bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan Tasyakuran Ramadhan (Kurma) Bank Syariah Indonesia (BSI) Lampung bekerja sama dengan PT Taspen.

Dalam kesempatan tersebut, DWP UIN Raden Intan Lampung juga memberikan bingkisan berupa bahan pokok pangan kepada sejumlah OB dan satpam di lingkungan UIN Raden Intan Lampung.

Baca Juga: KPPU: Bahan Pokok Jelang Idul Fitri 2024 di Lampung Tren Harga Stabil

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya