Kisah Dian Puspita Dosen Teknokrat Ikut Pra Doktoral ke Irlandia

Satu dari 24 dosen terpilih se-Indonesia

Bandar Lampung, IDN Times – Berharap menempuh pendidikan doctoral (S3) terpatri dalam diri Dian Puspita. Dosen Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan, Universitas Teknokrat Indonesia ini berupaya mewujudkan keinginan tersebut.

Satu cara dilakukannya adalah bergabung dalam program Bridging Course Dosen  Dosen Perguruan Tinggi Akademik gelombang 2 digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi dosen mengikuti pelatihan pra-doktoral dalam rangka mendapatkan calon pembimbing akademik dan Letter of Acceptance (LoA) Unconditional untuk program doktoral pada perguruan tinggi.

Berikut IDN Times rangkum cerita inspiratif Dian.

Baca Juga: Melongok Rahasia Mahasiswa Teknokrat Juara Dua Nasional Mobile Legends

1. Merasa beruntung terpilih sebagai peserta

Kisah Dian Puspita Dosen Teknokrat Ikut Pra Doktoral ke Irlandiaunsplash.com/Content Pixie

Dian mengatakan, seleksi program ini dilakukan sejak September 2021. Sebanyak 24 dosen dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia lulus sebagai peserta Bridging Course. Negara tujuan peserta Bridging Course dosen pada tahun ini adalah Irlandia, dengan  kampus tujuan yakni National University of Ireland (NUI) Galway.

Ia bersama peserta lainnya akan mengikuti Bridging Course dengan kegiatan-kegiatan pelatihan seperti kegiatan-kegiatan matchmaking dengan calon supervisor, academic writing dan penyusunan proposal riset yang bersifat individual, academic English. Tujuannya, riset; pre-doctoral development activities, dan menyajikan poster akademik tentang draft proposal riset.

“Saya merasa beruntung dapat menjadi salah satu peserta terpilih pada program Bridging Course ini. Melalui program ini, saya berharap program ini dapat memberikan jalan untuk lanjut studi S3 di luar negeri,” tutur Dian, Minggu (2/1/2022).

2. Wajib lampirkan berbagai persyaratan

Kisah Dian Puspita Dosen Teknokrat Ikut Pra Doktoral ke Irlandiaadoption.org

Dian memaparkan persyaratan harus dilaluinya hingga terpilih sebagai peserta Bridging Course. Ia mengatakan, syarat utama adalah dosen tetap dan memiliki NIDN/NIDK pada perguruan tinggi akademik di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Syarat lainnya per 31 Desember 2021, berusia maksimal 39 tahun; telah lulus program magister (S2) dari perguruan tinggi.

“Lulus S2 mengacu syarat itu pun perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau perguruan tinggi kedinasan dalam negeri hingga  perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kemendikbud Ristek,” papar Dian.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) S2 pun imbuhnya jadi persyaratan. Dian mengatakan, IPK program magister minimal 3,25 pada skala 4 atau yang setara, yang dibuktikan dengan transkrip nilai asli atau dilegalisir.

3. Tanggapan rektor Teknokrat

Kisah Dian Puspita Dosen Teknokrat Ikut Pra Doktoral ke IrlandiaIDN Times/Istimewa

Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr Nasrullah Yusuf, menyampaikan, dosen UTI diharapkan memanfaatkan pelaung untuk banyak belajar dan mencari sebanyak mungkin ilmu dan pengalaman disana.

“Bawalah dan jaga dengan baik nama Bangsa Indonesia di negara orang lain. Janganlah sombong dan harus wajib menghormati orangtua. Semoga dapat memperoleh Letter of Acceptance (LoA) Unconditional dan melaksanakan lanjut studi setelah mengikuti program ini,” pesan Nasrullah kepada Dian.

Baca Juga: Putri dan Yuli, Mahasiswa Teknokrat Juara 1 dan 3 Nasional Matematika

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya