Atlet Kempo Lampung Berstatus Ibu Satu Anak Terharu Raih Emas PON
- ASN rajin berlatih: Vina adalah ASN di Pemkot Bandar Lampung, tetapi juga seorang Kenshi Shorinji Kempo. Ia latihan dua kali sehari dan mengatasi rasa malas serta kangen anak.
- Cinta kempo sejak kecil: Ketertarikan Vina pada bela diri muncul sejak kecil berkat dorongan ayahnya yang membawa Shorinji Kempo ke Lampung saat ia masih SD.
- Berkali-kali gagal ke PON: Sebelum meraih emas di Kudus, Vina tampil di Porwil 2019 dan dua kali gagal ke PON karena perangkingan di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.
Kudus, IDN Times – Vina Febriana Hasan, merupakan seorang ibu satu anak asal Lampung berhasil membuktikan dirinya bukan seorang ibu biasa.
Perempuan berusia 30 tahun itu sukses meraih medali emas di kelas Randori perorangan +70 kg cabang olahraga Shorinji Kempo pada PON Beladiri 2025 di Kudus, Jawa Tengah.
"Rasanya terharu banget, kayak hal yang gak mungkin akhirnya bisa terjadi. Saya gagal terus di dua PON sebelumnya, jadi ini seperti mimpi,” kata Vina dengan mata berkaca-kaca, Minggu (19/10/2025).
1. ASN rajin berlatih
Selain menjadi Kenshi (sebutan untuk atlet Shorinji Kempo), dalam kesehariannya Vina merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Bandar Lampung, tepatnya di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
Setiap hari ia berlatih dua kali, pagi sebelum berangkat kerja dan sore sepulang kantor. Waktu istirahatnya hanya dua hari dalam seminggu, Kamis dan Minggu.
“Paling sulit itu ngelawan rasa malas. Kadang juga sedih banget, karena anak suka nyariin waktu saya latihan. Pulang latihan bisa nangis karena kangen anak,” ujar ibu dari Zaykha (3 tahun) itu.
Vina bersyukur memiliki suami yang sangat mendukung. Mahendra, suaminya, juga seorang P3K di Pemkot Bandar Lampung, yang selalu memberi semangat di tengah padatnya aktivitas.
2. Cinta kempo sejak kecil
Ketertarikan Vina pada dunia bela diri sudah muncul sejak kecil. Ia mengenal Kempo sejak kelas 6 SD, berkat dorongan ayahnya, alm. Masdin Hasan Basri. Sang ayah merupakan orang pertama yang membawa Shorinji Kempo untuk masuk ke Lampung.
“Dari dulu memang hobi, seneng ikut kegiatan. Papa yang ngenalin dulu, terus seneng juga saya dari pada tidak ada kegiatan juga mending latihan,” ucapnya.
3. Berkali-kali gagal ke PON
Sebelum meraih emas di Kudus, Vina mengungkapkan dirinya sempat tampil di Porwil 2019 dan membawa pulang satu perak dan satu perunggu.
"Tapi saya juga dua kali gagal ke PON karena perangkingan di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Sempat hampir nyerah, tapi kita terus mencoba," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membawanya hingga ke titik ini.
"Terima kasih untuk pelatih termasuk kakak kandung saya (Alpha Edison) yang menjadi pelatih di sini juga. Lalu, untuk anak saya, suami, seluruh keluarga dan pihak yang telah mendukung saya, saya ucapkan terimakasih," jelasnya.
4. Akhirnya pecah telur emas
Di partai final kali ini, Vina tampil gemilang menghadapi Nining Ardykara AR dari Sulawesi Tenggara. Pertarungan sengit selama lima ronde berakhir manis dengan kemenangan untuk Vina.
Bagi Vina, medali emas ini bukan hanya kemenangan pribadi, tapi juga pembuktian dari hasil kerja kerasnya selama berlatih. Perannya sebagai ibu, istri, dan ASN tak menghalanginya untuk berprestasi di level nasional.
