Program Immune Scora Cimsa FK Unila Tingkatkan Kesadaran HIV/AIDS
- Program IMMUNE SCORA CIMSA FK Unila menghadirkan dua intervensi penting, yaitu pemahaman dasar HIV/AIDS dan VCT untuk warga binaan.
- Tujuan utama program ini adalah meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga binaan terkait HIV/AIDS serta menekan stigma terhadap ODHA.
- Keberhasilan program diukur melalui peningkatan hasil pre-test dan post-test peserta, keterlibatan aktif dalam diskusi, serta adanya warga binaan yang bersedia menjadi konselor sebaya.
Standing Committee on Sexual and Reproductive Health and Rights including HIV and AIDS (SCORA) CIMSA Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) menggelar program inovatif bertajuk IMMUNE: Inspiring Minds to Unite Towards HIV/AIDS Eradication. Kegiatan ini berlangsung di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung.
Program IMMUNE menjadi salah satu bentuk community development terbaru SCORA CIMSA FK Unila di tahun 2025. Fokus utamanya adalah pelatihan dan edukasi mengenai HIV/AIDS, sekaligus penghapusan stigma terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).
1. Dua Intervensi Penting IMMUNE
Ujar Ezza Azkiya selaku ketua pelaksana mengatakan, program IMMUNE terdiri dari dua intervensi. Intervensi pertama menghadirkan dr. Winda Trijayanthi Utama,memberikan pemahaman dasar mengenai HIV/AIDS, termasuk cara penularan, pencegahan, serta upaya mengurangi stigma.
Intervensi kedua menghadirkan pemateri Titi Astuti bersama PKBI Lampung. Dalam sesi ini, warga binaan mendapatkan materi mengenai VCT (Voluntary Counseling and Testing), pemahaman dasar HIV/AIDS, cara penularan dan pencegahan, serta peran dukungan sebaya dalam menekan stigma.
2. Tingkatkan kesadaran warga binaan
Tujuan utama program ini kata Ezza untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga binaan terkait HIV/AIDS. Hal ini dinilai penting karena lapas merupakan salah satu lingkungan dengan risiko tinggi penyebaran HIV/AIDS, terutama akibat penggunaan jarum suntik bersama serta keterbatasan akses informasi.
“Melalui IMMUNE, kami ingin menekankan penanggulangan HIV/AIDS membutuhkan semangat kebersamaan dari tenaga kesehatan, masyarakat, hingga individu yang terdampak langsung,” ujarnya.
Menurutnya, PKBI Lampung dalam penyuluhannya juga menekankan pentingnya pemahaman dasar HIV/AIDS, metode pencegahan, serta urgensi tes dan konseling (VCT). Dukungan sebaya dinilai sebagai salah satu kunci untuk menekan stigma sekaligus memberikan motivasi positif bagi ODHA.
3. Indikator keberhasilan dan tindak lanjut
Lebih lanjut Ezza mengatakan, keberhasilan program IMMUNE diukur melalui peningkatan hasil pre-test dan post-test peserta, keterlibatan aktif dalam diskusi maupun roleplay, serta adanya warga binaan yang bersedia menjadi konselor sebaya.
"SCORA CIMSA FK Unila berkomitmen melakukan monitoring secara berkala, menjaga komunikasi dengan pihak Lapas, serta membuka peluang kolaborasi berkelanjutan agar edukasi HIV/AIDS tetap berjalan konsisten," katanya.
Ezza berharap, para peserta dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan informasi benar, mendukung sesama, dan berkontribusi menekan penyebaran HIV/AIDS di lingkungan Lapas.
