Lampung Sumbang 4,4 Miliar Dolar Ekspor Nasional Januari-November 2021

Terbesar ekspor nanas

Bandar Lampung, IDN Times – Kementerian Perdagangan mencatat ekspor Provinsi Lampung periode Januari-November 2021 menyumbangkan 4,4 miliar dolar Amerika Serikat atau 2,1 persen dari total ekspor nasional.

Staf Ahli Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Bidang Hubungan Internasional, Arlinda menjelaskan, salah satu penyumbang terbesar dari share ekspor Provinsi Lampung adalah PT Great Giant Pineapple yang merupakan eksportir nanas terbesar di dunia.

Hal itu disampaikannya saat Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021 di  PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah, Kamis (23/12/2021). Perusahaan asal Lampung lainnya ekspornya dilepas simbolis adalah PT. LDC Trading Indonesia, PT. Rubber Jaya, PT. Sarimakmur Tunggal Mandiri, dan PT Bukit Asam.

Baca Juga: BEI Luncurkan Pesan Edukasi Pasar Modal: Paham, Punya, dan Pantau

1. Era pandemik justru mencatat nilai ekspor tertinggi

Lampung Sumbang 4,4 Miliar Dolar Ekspor Nasional Januari-November 2021Petugas mengawasi aktivitas bongkar muat peti kemas saat pelepasan ekspor komoditas pertanian serentak di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Terkait ekspor Provinsi Lampung, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi menjelaskan, era pandemik ini justru mencatat nilai tertinggi selama 10 tahun (sejak 2012). Pada periode Januari- Oktober 2021 ekspor telah mencapai nilai 4,02 miliar dolar Amerika Serikat.

Pertumbuhan tertinggi yaitu untuk komoditi tapioka (6.849  persen), Batubara (108 persen), dan CPO (84  persen). Juga komoditi lainnya yang secara rata-rata turut mengalami peningkatan.

Beberapa produk unggulan dari Provinsi Lampung, antara lain kopi robusta, tapioka, santan, nanas, dan pisang, berpeluang besar untuk ditingkatkan ekspornya. Apalagi, pasar global merupakan lahan yang sangat potensial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Lampung.

“Diperlukan sinergitas berbagai pihak dalam hal ini, pemerintah daerah, karantina pertanian, bea cukai, dan Pelindo meningkatkan nilai tambah produk pertanian, dan menjaga kesinambungan pasokan, agar produk petani kita bisa menembus pasar global,” ujarnya.

2. Kontribusi kopi robusta asal Lampung 22,63 persen dari produksi nasional

Lampung Sumbang 4,4 Miliar Dolar Ekspor Nasional Januari-November 2021ansaigonfoodtours.com

Merujuk statistik, Lampung berkontribusi untuk produksi kopi robusta sebesar 22,63 persen dari produksi nasional. Begitu juga lada hitam berkontribusi 27,58 persen produksi nasional serta nanas kaleng pemasok 26 persen Kebutuhan Dunia.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi, mengatakan, dimasa  pandemik pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung telah mengalami perbaikan.  Setelah sebelumnya sempat turun pada triwulan 2 tahun 2020 hingga triwulan 1 tahun 2021, sejak memasuki triwulan 2 tahun 2021 ini kinerja ekonomi Provinsi Lampung telah mengalami peningkatan sebesar 6,69 persen.

Menurut Kusnardi, sebagai daerah agraris, lebih dari 50 persen penduduk  Lampung hidup dari sektor pertanian dalam arti luas.  Sektor ini menyumbang 36 persen PDRB Lampung. 

“Tidak berlebihan jika Lampung cukup berperan penting  dalam menyumbang produksi nasional, untuk beberapa komoditas unggulan antara lain padi, jagung, ubi kayu, gula, kopi robusta, nanas kaleng dan  pisang,” paparnya.

3. Negara tujuan ekspor

Lampung Sumbang 4,4 Miliar Dolar Ekspor Nasional Januari-November 2021Ilustrasi perdagangan (Pixabay/Echosystem)

Arlinda mengemukakan, kegiatan pelepasan ekspor produk bernilai tambah merupakan wujud konkret dukungan pemerintah kepada para pelaku bisnis untuk terus berupaya dalam meningkatkan nilai ekspor  Indonesia.

Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menginspirasi dan memotivasi pelaku usaha lain untuk terus mengembangkan ekspornya dengan tetap mendorong inovasi dan daya saing produk.

Selain di Lampung, kegiatan pelepasan ekspor ini dilaksanakan serentak di 62 kabupaten dari 26 provinsi dan  diikuti oleh 278 pelaku usaha terdiri dari 54 UKM dan 224 Non UKM.  Negara tujuan ekspor dalam kegiatan pelepasan ekspor ini  tercatat  87 persen pasar tradisional  dan selebihnya 13 persen pasar non tradisional seperti Kolombia, Pakistan, Kamboja dan lain-lain.

“Produk yang diekspor sangat beragam di antaranya batubara, otomotif, minyak sawit dan turunannya, Produk perikanan dan kelautan, karet dan produk karet, makanan dan minuman olahan dan lain-lain,” papar Arlinda.                   

Baca Juga: Resmikan Bank Wakaf Mikro di Lampung, Wapres Ma'ruf Amin Beri Pesan

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya