Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Unila Genjot Bisnis Non-Akademik untuk Kemandirian Keuangan Kampus

Lokakarya Pengembangan Optimalisasi Pendapatan Non-Akademik yang digelar Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PR-PTN) di Aula Gedung A FKIP Universitas Lampung
Lokakarya Pengembangan Optimalisasi Pendapatan Non-Akademik yang digelar Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PR-PTN) di Aula Gedung A FKIP Universitas Lampung (Dok.Unila)
Intinya sih...
  • Laboratorium diubah menjadi unit layanan profesional untuk meningkatkan pendapatan universitas.
  • Digitalisasi bisnis kampus melalui platform marketplace untuk memudahkan transaksi dan promosi layanan.
  • Promosi skema bisnis terintegrasi dan profesional sebagai langkah strategis untuk mendorong kemandirian keuangan universitas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Universitas Lampung (Unila) mengembangkan sumber pendapatan non-akademik sebagai penopang kemandirian finansial kampus. Langkah ini diwujudkan lewat Lokakarya Pengembangan Optimalisasi Pendapatan Non-Akademik yang digelar Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PR-PTN) di Aula Gedung A FKIP Unila.

Alih-alih menjadi forum seremonial, lokakarya ini diarahkan untuk membedah potensi mesin bisnis kampus yang selama ini belum dimanfaatkan maksimal.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Habibullah Jimad, menekankan seluruh unit kerja harus mulai memetakan aset dan layanan yang bisa dikembangkan secara profesional dan berkelanjutan. “Setiap unit sebenarnya punya potensi layanan. Tantangannya adalah bagaimana mengelola secara terukur agar menjadi sumber pendapatan baru,” ujarnya.

1. Laboratorium sebagai unit bisnis

Ilustrasi Lab (unsplash.com/Louis Reed)
Ilustrasi Lab (unsplash.com/Louis Reed)

Salah satu fokus pembahasan adalah transformasi laboratorium menjadi unit layanan profesional. Narasumber dari Lembaga Pengembangan dan Pengelolaan Teknologi (LPPT) UGM, Yusril Yusuf memaparkan, bagaimana laboratorium tidak lagi hanya ruang praktikum, tetapi bisa menjadi pusat layanan pengujian, pelatihan, hingga riset terapan bernilai ekonomi.

Ia membagikan praktik pengelolaan lab di UGM yang sudah berjalan dengan prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Model ini diyakini bisa diadaptasi Unila agar laboratorium dapat berkontribusi pada pendapatan universitas.

2. Digitalisasi bisnis kampus lewat marketplace

Ilustrasi marketplace (freepik.com/macrovector)
Ilustrasi marketplace (freepik.com/macrovector)

Sementara sebagai narasumber kedua, Sumadi, memperkenalkan konsep digitalisasi layanan non-akademik melalui platform marketplace. Sistem ini dirancang untuk memudahkan proses transaksi, promosi layanan, hingga integrasi tata kelola keuangan.

"Dengan platform digital ini, berbagai produk dan jasa dari unit kerja di Unila dapat dipasarkan lebih luas, meningkatkan visibilitas sekaligus transparansi dan efisiensi pengelolaan keuangan," ujarnya.

3. Dorong skema bisnis terintegrasi dan profesional

ilustrasi marketplace (freepik.com/freepik)
ilustrasi marketplace (freepik.com/freepik)

Kepala PR-PTN Unila, Mahrinasari menegaskan, lokakarya ini merupakan langkah strategis untuk mendorong kolaborasi lintas unit menuju skema bisnis kampus yang lebih profesional. Menurutnya, PR-PTN menargetkan terbentuknya model bisnis akuntabel, menarik bagi pasar, serta mampu memperkuat kemandirian keuangan universitas dalam jangka panjang.

"Semakin banyaknya potensi non-akademik yang diolah secara modern—mulai dari laboratorium, layanan pelatihan, hingga digital marketplace—Unila berharap dapat melahirkan ekosistem bisnis kampus yang kokoh, adaptif, dan berkelanjutan," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Efisiensi Anggaran, Pemkot Pastikan Tukin ASN Bandar Lampung Aman

16 Nov 2025, 17:11 WIBNews