Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral TikTok! Pemuda Kritisi Lampung, Sebut Dajal hingga Sarang KKN

Tangkap layar unggah video di akun TikTok @Awbimax Reborn. (IDN Times/Istimewa).

Bandar Lampung, IDN Times - Unggahan video seorang pemuda di media sosial (medsos) akun TikTok mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung tersebar luas dan viral. Konten diberi judul 'Alasan Lampung Kenapa Gak Maju-maju' itu, bahkan menyebut Lampung sebagai Provinsi Dajal.

Dalam unggahan video lebih dari 2 menit pada akun @Awbimax Reborn itu, pemuda tersebut diketahui bernama Bima. Ia mengakui berasal dari Provinsi Lampung, namun kini tengah meneruskan bangku kuliah di Nagara Australia.

"Presentasi kali ini tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju dan malah banyak warganya yg bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri. Apakah di daerah kalian sama?," tulisnya pada caption atau keterangan video.

"Gua berasal dari provinsi satu ini, Dajal,” kata Bima mengawali persentasinya melalui remanan video.

1. Nilai Lampung banyak proyek mangkrak, semisal Kota Baru

Kota Baru Lampung Selatan. (instagram.com/@agusstyo__)

Masih dari hasil pengamatan IDN Times pada video tersebut, pemuda berambut ikal itu menilai Provinsi Lampung sedang dihadapi banyak permasalahan mulai dari infrastruktur hingga urusan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).

Ia pun memberikan contoh, ihwal pembangunan mega proyek Kota Baru, Lampung Selatan kini mangkrak. Diketahui proyek ini mulai dibangun dan digadang-gadang bakal menjadi pusat pemerintahan baru Provinsi Lampung di zaman gubernur Lampung periode sebelumnya.

"Itu dari zaman gua SD (Sekolah Dasar), sampe sekarang gak pernah gua dengar kabarnya lagi. Padahal itu aliran dana dari Pemerintah Pusat sudah ratusan miliar ya bestie, dan gua gak tau sekarang sudah jadi tempat Jin buang anak kali,’ umpatnya.

2. Pemenuhan instruktur hingga sistem pendidikan dianggap buruk

Ilustrasi jalan rusak (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Bima melanjutkan, provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai juga dinilai amat tidak memadai dalam pemenuhan infrastruktur. Terutama urusan jalan raya.

“Jalannya tuh, 1 KM bagus,1 KM rusak. Terus, jalannya tuh ditembel-tembel. Apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," tanyanya.

Selain soal infrastruktur, Bima juga menyebut sistem pendidikan di Lampung masih tergolong lemah. Bahkan dalam proses penyaringan, para peserta pendidikan banyak melancarkan aksi-aksi kecurangan

“Gua gak bilang Lampung itu kekurangan orang pinter. Cuma, proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung banyak sekali kecurangannya. Bahkan orang-orang yang berkontribusi itu adalah orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan. Kaya dosen nitip anaknya. Rektor nitipin ponakannya. Apa sih. Kunci jawaban tersebar kalo udah mau UN. Siapa lagi yang nyebarin kalo bukan dari itu," komentarnya. 

3. Sebut lemah urusan birokrasi

Kantor Pemerintah Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Lebih lanjut nada kritis Bima juga menyasar urusan birokrasi di jajaran pemerintahan Provinsi Lampung. Ia menilai hal itu amat menyedihkan

“Yang ketiga adalah tata kelola yang lemah, korupsi dimane-mane, birokrasi gak efisien. Hukumnya gak ditegakkan, lemah banget. Suap itu sudah dimana-mana. Kayak makanan sehari-hari,” tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tama Wiguna
Martin Tobing
Tama Wiguna
EditorTama Wiguna
Follow Us