Viral! Aksi Dugaan Persekusi Ibadah di Gereja Bandar Lampung

Sempat ada adu mulut dan kontak fisik 

Bandar Lampung, IDN Times - Potongan video amatir warga memperlihatkan aksi dugaan persekusi hingga pelarangan ibadah tersebar luas dan viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD), Jalan Soekarno-Hatta Gang Anggrek, Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Minggu (19/2/2023). 

Merujuk video berdurasi sekitar 1 menit 16 detik unggahan akun @pieternathanaelsiahaan di akun media sosial Instagram, terlihat sekelompok warga memaksa masuk ke dalam sebuah gedung gereja sedang melaksanakan ibadah. Beberapa pria hendak mencegah aksi penggerudukan tersebut, kendati upaya itu nampak diacuhkan.

Alhasil, sejumlah warga masuk ke gereja langsung berupaya menghentikan peribadatan jemaat kristiani tersebut. Bukan cuma itu, salah satu warga seorang pria mengenakan baju biru dan topi hitam, terlihat sempat mendorong salah satu jemaat setempat.

"Pelarangan ibadah di Bandar Lampung. Minggu, 19 Februari 2023. RIP Toleransi!!," tulis pada latar unggahan video viral tersebut.

1. Video viral memperlihatkan aksi kontak fisik

Viral! Aksi Dugaan Persekusi Ibadah di Gereja Bandar LampungDugaan aksi persekusi dan pelarangan peribadatan di GKKD Bandar Lampung. (IDN Times/Istimewa).

Masih dalam video sama tepat sekitar memasuki detik ke 28, narasi latar video bertulis 'bukan hanya memberhentikan secara paksa, tapi juga melakukan kontak fisik dengan pimpinan jemaat dan jemaat," tulis di video.

'Mirisnya lagi, orang ini adalah salah satu pemangku kebijakan (RT) yang seharusnya menfasilitasi peribadatan umat beragama miris,' tulis pengunggah video seraya menandai @polhukam RI.

Baca Juga: Cerita Milenial Lampung, Geluti Bisnis Digital Raih Ribuan Dolar 

2. Pelaksanaan ibadah dibubarkan

Viral! Aksi Dugaan Persekusi Ibadah di Gereja Bandar LampungGereja Kristen Kemah Daud (GKKD) Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Merespon video viral tersebut, Ketua Panitia Pembangunan GKKD, Parlin Sihombing membenarkan dugaan aksi persekusi hingga pelarangan peribadatan menimpa jemaat gereja setempat. Menurutnya, kejadian berlangsung, Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

"Kami sedang melangsungkan beribadah, tiba-tiba ada beberapa oknum masuk. Sebagian dari mereka melompati pagar dan langsung masuk ke pintu ruang utama gedung gereja," ujarnya saat konfirmasi IDN Times, Senin (20/2/2023).

Aksi tersebut sempat dicegah sejumlah jemaat setempat dan meminta mediasi. Namun permohonan itu tidak diindahkan dan tetap memaksa masuk untuk membubarkan kegiatan di gereja.

"Dia berteriak setop tidak boleh beribadah keluar keluar, jadi semua pada takut pada panik langsung bubar dan semua keluar ke parkiran," sambung dia.

3. Perselisihan dipicu soal perizinan

Viral! Aksi Dugaan Persekusi Ibadah di Gereja Bandar LampungGereja Kristen Kemah Daud (GKKD) Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Di tengah aksi pembubaran tersebut, Parlin melanjutkan, peristiwa itu sempat menimbulkan adu mulut hingga kontak fisik saling dorong antara kelompok warga dan jemaat GKKD. Dikatakannya, aksi sekelompok warga itu dipimpin salah satu RT setempat inisal WA.

"Dia (WA) membawa ada beberapa orang rekan-rekannya seperti itulah (dalam rekaman video) kejadian yang kita alami terjadi kemarin. Saling dorong mendorong, ada HP jatuh karena dilarang merekam aksi tersebut," ungkap dia.

Menurutnya, aksi dugaan persekusi dan pelarangan peribadatan itu dipicu persoalan perizinan pendirian gereja. "Kalau izin sedang proses pengajuan ke kantor kelurahan, untuk warga itu sudah ada rekomendasi dari RT sudah ada, tapi lurah dihambat terhalang. Kedua,.itu RT lama diganti semua, jadi yang ngasih itu ganti semua diganti RT baru semua," sambung Parlin.

4. Persekusi serupa sempat terjadi 2016

Viral! Aksi Dugaan Persekusi Ibadah di Gereja Bandar LampungGereja Kristen Kemah Daud (GKKD) Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Lebih lanjut dijelaskan Parlin, aksi dugaan persekusi hingga pelarangan ibadah menimpa gereja setempat bukan baru terjadi kali ini. Namun itu sudah sempat berlangsung beberapa tahun lalu tepatnya sekitar 2016, bahkan pintu utama GKKD sempat disegel warga.

Pascakejadian itu, dikatakan kegiatan gereja tersebut sempat terhenti dan baru kembali beraktivitas di 2023.

"Kita baru coba beribadah lagi kemarin, karena kami rasa ini adalah hak setiap warga negara yang menjamin pemerintah. Kami hanya rindu, kami punya gedung, kami ingin beribadah," tandas dia.

Baca Juga: Terapkan Restorative Justice, Polisi Hentikan Perkara Persekusi Gereja

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya