Sepak Terjang BALA Fans, Suporter Bola Lampung Eksis 24 Tahun

Pegang teguh prinsip masyarakat Lampung

Bandar Lampung, IDN Times - Bersikap dewasa menyikapi hasil akhir pascapluit panjang ditiupkan pengadil lapangan, menjadi kunci sekelompok suporter sepak bola berbasi ls di Kota Bandar Lampung mengatasnamakan BALA Fans. Itu mereka lakukan tiap kali menyuarakan dukung terhadap tim asal Provinsi Lampung, termasuk Badak Lampung FC.

BALA Fans merupakan suporter bermarkas di Kota Bandar Lampung dan telah berusia 24 tahun, dibentuk sejak 8 Agustus 1998. Sedikit berbeda dengan kelompok fans klub bola lainnya, barisan suporter ini didirikan guna mendukung geliat sepak bola klub asal Lampung menapaki kompetisi di tingkat daerah maupun nasional.

Sebagai salah satu basis fans sepak bola tertua di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai, BALA Fans kini memiliki keanggotaan resmi sekitar 800 orang dan ribuan simpatisan tersebut di 15 kabupaten/kota se-Lampung, hingga luar provinsi. Terakhir dan hingga kini, fanatisme BALA Fans tercurah untuk mendukung Badak Lampung FC.

"Kita selalu belajar dewasa dan selalu menanamkan sikap, serta pemahaman menghargai hasil akhir tim yang didukung. Hasil boleh menang atau kalah, tapi jangan sampai ada perbuatan provokatif atau anarkis yang justru merugikan diri hingga klub yang kita dukung," ujar Koordinator BALA Fans, Kori Andrian kepada IDN Times, Jumat (7/10/2022).

1. Berpegang teguh pada prinsip kearifan lokal masyarakat Lampung

Sepak Terjang BALA Fans, Suporter Bola Lampung Eksis 24 TahunPenampakan BALA Fans saat mendukung Badak Lampung FC. (Instagram/@balafanslampung)

Dalam menyampaikan dukungan kepada tim, Kori menyebut BALA Fans selalu berpegang teguh pada salah satu norma dan ketaatan kearifan lokal masyarakat Lampung, Nemui Nyimah. Artinya, prinsip dalam memberikan penghargaan terhadap tamu atau pendatang.

Terbukti, menurutnya selama 24 tahun berdiri BALA Fans bisa dikatakan tidak pernah terlibat gesekan antar suporter mulai dari laga home ataupun away di tingkat kompetisi nasional maupun lokal. Selain itu, para suporter juga terus menanamkan prinsip, sepak bola sejatinya adalah hiburan hingga harus dinikmati bukan diributi.

"Di Lampung kita tetap bersatu walaupun beda-beda dukungan. Pada intinya, kita selalu menginisiasi agar sesama suporter saling bersatu untuk mendukung masing-masing tim. Seperti di Liga 1 kemarin, kita pernah bertemu Aremania, Bonex, The Jakmania, alhamdulillah tidak ada konflik," ucapnya.

2. Komunikasi dan koordinasi punya peran vital

Sepak Terjang BALA Fans, Suporter Bola Lampung Eksis 24 TahunPenampakan BALA Fans saat mendukung Badak Lampung FC. (Instagram/@balafanslampung)

Tidak sebatas di atas lapangan, meski kini diakui geliat sepak bola di Lampung tengah meredup pasca Badak Lampung tahun lalu harus terdegradasi dari Liga 3. Namun diakui BALA Fans di luar lapangan masih aktif berkumpul, dan roda manajemen keorganisasian masih tetap berjalan.

Seperti diketahui, terakhir BALA Fans ikut ambil bagian di kegiatan menyalakan lilin bersama ratusan pecinta sepak bola tergabung Aliansi Suporter Bola Lampung saat menggelar aksi solidaritas terhadap tragedi Stadion Kanjuruhan di pelataran halaman Stadion Sumpah Pemuda, Minggu (2/10/2022) lalu.

"Pada prinsipnya klub asal Lampung ikut berkompetisi pasti akan kami dukung, termasuk Badak Lampung yang kita tahu harus main di Liga 3 tetap akan disupport. Kita memang pernah main di Liga 1, kalaupun sekarang di Liga 3 tidak masalah. Tapi tentunya harus bisa lebih baik lagi," ucap dia.

Selain itu, komunikasi dan koordinasi antara manajemen BALA Fans dengan tim sepak bola di Lampung, terkhusus Badak Lampung FC disebut terjalin cukup baik, hingga mampu melahirkan peran vital atas keharmonisan di tiap laga sepak bola. "Apa yang dilakukan saat ini adalah peninggalan pengurus-pengurus kita terdahulu," lanjut Kori.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Suporter Bola Lampung Aksi Nyala Lilin Solidaritas

3. Hubungan suporter dengan aparat penegak hukum di Lampung

Sepak Terjang BALA Fans, Suporter Bola Lampung Eksis 24 TahunPenampakan BALA Fans saat mendukung Badak Lampung FC. (Instagram/@balafanslampung)

Hubungan baik BALA Fans selama ini diungkapkan juga terjalin baik dengan aparat penegak hukum kepolisian. Pasalnya, jajaran Polresta Bandar Lampung ikut andil dalam mengedukasi para suporter untuk bersikap tertib. Semisal, jika hendak digelar pertandingan besar bakal menghadirkan jumlah penonton banyak.

Maka barang tentu, BALA Fans ikut diajak mengkomunikasikan mengupayakan pencegahan-pencegahan berpotensi kericuhan bisa terjadi dalam laga besat tersebut.

"Terkadang rapat semacam ini melibatkan instansi-instansi lain, itu menjadi suatu kebanggaan buat kita. Artinya, keberadaan kami ini dianggap dan komunikatif, jadi saling berbagi informasi untuk menanggulangi potensi terjadi," katanya.

4. Desak semua pihak terkait bertanggungjawab

Sepak Terjang BALA Fans, Suporter Bola Lampung Eksis 24 TahunSuporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Terkait tragedi Stadion Kanjuruhan, BALA Fans sepenuh hati mengucapkan rasa belasungkawa mendalam insiden sudah merenggut ratusan nyawa Aremania. Selain itu, pihaknya juga mendukung penuh bagi semua pihak, tengah mencari upaya-upaya pemenuhan rasa berkeadilan para korban meninggal maupun luka-luka.

"Kami mengecam keras insiden ini dan meminta pihak-pihak terkait bertanggungjawab, khususnya LIB dan PSSI yang memiliki penuh otoritas penuh pelaksanaan pertandingan diduga berujung pada aksi kelalaian tersebut," imbunya.

BALA Fans ikut mendorong Tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) mengungkap terang proses penyelidikan kasus, artinya penanganan tidak berhenti sebatas penetapan 6 tersangka sebagaimana telah diumumkan Kapolri. Melainkan juga sanksi hukum sesuai dugaan pelanggaran masing-masing.

"Usut semuanya lebih dalam, ini demi mencegah peristiwa semacam ini terulang dikemudian hari. Kalau perlu dan terbukti PSSI juga harus ikut tanggungjawab," lanjut Kori.

5. Manajemen Badak Lampung FC akui suporter Lampung tidak merepotkan

Sepak Terjang BALA Fans, Suporter Bola Lampung Eksis 24 TahunInstagram/badaklampungfc

Selama mengarungi kompetisi di Tanah Air, Media Officer Badak Lampung FC, Imam Rizaldi mengamini, kelompok suporter sepak bola di Lampung, termasuk BALA Fans tidak pernah membuat repot manajemen klub. Aksi kerusuhan baik di dalam maupun luar lapangan tergolong tidak pernah terjadi, itu sekalipun dalam laga-laga melawan tim besar yang dikenal memiliki basis suporternya masing-masing.

"Pernah di 2019, waktu itu kita tuan rumah melawan Persija yang penontonnya meluber ke shuttle ban lapangan. Alhamdulillah semuanya aman terkendali, suporter kita juga sangat tertib dan kebanyakan penonton masuk lapangan pendukung tim lawan," ingatnya.

Selain itu, manajemen suporter juga mampu menyampaikan aspirasi atau masuk-masuk terhadap tim dengan cara-cara komunikasi dan koordinasi yang baik. "Kami bersyukur memiliki suporter yang sangat tertib, keberadaan mereka amat penting sebagai tim ke-12. Terlebih dalam laga away, walaupun tidak banyak dukung yang disampaikan dari tribune penonton tetap terasa untuk tim," sambung dia.

Terkait dukungan manajemen Badak Lampung FC kepada para suporter, pihaknya selama ini bukan hanya sekadar memberikan dukungan secara moril. Melainkan juga materil berupa barang, hingga diskon tiket kepada kelompok-kelompok suporter resmi terdaftar di manejemen klub.

"Misalkan mereka butuh drum kita upayakan fasilitas kebutuhan seperti apa, kami juga biasanya memberikan tiket gratis atau rate khusus untuk suporter dikenal loyal mendukung Badak Lampung FC. Tiket itu biasanya puluhan hingga ratusan, bagaimana masing-masing laga," sambung Imam.

6. Tempatkan orang khusus guna jalin komunikasi dengan kelompok suporter

Sepak Terjang BALA Fans, Suporter Bola Lampung Eksis 24 TahunStadion Badak Lampung FC Rafael Barges (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Sebagai upaya menjalin kedekatan antara suporter dengan tim, manajemen Badak Lampung FC juga mengklaim telah menempatkan orang-orang khusus mampu menjalin kedekatan dan komunikasi intens ke masing-masing kelompok suporter. Tujuannya, tak lain guna mengedukasi pendukung dan upaya mengantisipasi terjadinya aksi-aksi anarkis.

"Beberapa kesempatan kita sering mengadakan pertemuan (antar perwakilan tim dan suporter), ada atau tidaknya masalah pasti kami mengupayakan komunikasi kedua pihak. Pernah suatu waktu, kita mengundang langsung perwakilan suporter untuk menyampaikan masukannya kepada manajemen tim hingga para pemain," terang Imam.

Lebih lanjut tatkala tim tengah meraih hasil pertandingan kurang maksimal, Imam menuturkan manajemen juga akan menyampaikan langsung permohonan maaf dan mengakui kekalahan tersebut. Namun tentu, hal tersebut harus diiringi dengan sederet upaya perbaikan, baik dari sisi manajemen tim hingga para pemain.

"Kita harus lebih mengakui sampai permohonan maaf di muka publik, kalau kita mengelak dan menyalahkan siapa-siapa ini justru memperkeruh suasana. Biasanya seperti ini, kita juga langsung mengadakan pertemuan dengan mereka," tandas dia.

Baca Juga: Motif Batik Sembagi Khas Lampung Jarang Diketahui Warga Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya