PDHI Lampung Minta Masyarakat Lakukan Ini Bila Digigit Hewan Rabies

Pentingnya vaksinasi

Bandar Lampung, IDN Times - Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung mengimbau masyarakat melakukan vaksinasi terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) dari jenis anjing, kucing, dan kera berada di sekitar lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Imbauan ini tindak lanjut pascakasus gigitan anjing liar terhadap tiga balita di Pekon Srikaton dan Padawaras, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Rabu, 23 Agustus 2023 lalu.

"Jika ada hewan penular rabies dari jenis anjing, kucing, dan kera di lingkungan tempat tinggal, agar bersedia dilakukan vaksinasi terhadap hewan tersebut. Sebagaimana kita tahu, korban terbesar dari kasus gigitan atau penyakit rabies adalah anak-anak usia sekolah dasar," ujar Ketua PDHI Cabang Lampung, Nanang Purus Subendro, Rabu (30/8/2023).

1. Rabies menyerang sistem syaraf

PDHI Lampung Minta Masyarakat Lakukan Ini Bila Digigit Hewan Rabieswebsite

Dijelaskan Nanang, Rabies adalah penyakit disebabkan virus dari genus Lysavirus. Virus ini dikenal menyerang sistem syaraf. Syaraf rusak akan membuat penderitanya lebih sensitif terhadap cahaya dan angin.

Selain menginfeksi HPR seperti anjing, kucing dan monyet, penyakit ini dapat menginfeksi semua mamalia, termasuk manusia. Hewan tertular rabies, biasanya akan menunjukkan satu dari dua tipe gejala.yakni tipe gila dan diam.

"Tipe gila, hewan mudah terprovokasi, sensitif, waspada, pupil mata membesar, tidak mengenal rasa takut, dan dapat menyerang hewan lain, termasuk manusia maupun objek yang bergerak. Tipe diam, hewan mengalami kekakuan seperti stroke pada manusia. Ini dilihat dari adanya kekakuan rahang bawah, mulut menganga, produksi air liur berlebihan, dan tidak bisa menelan," terangnya.

Baca Juga: Suntik Vitamin C Ganggu Kinerja Ginjal dan Hati? Ini Penjelasan Dokter

2. Tergigit hewan rabies, bersihkan luka pakai antiseptik dan langsung periksakan ke Faskes

PDHI Lampung Minta Masyarakat Lakukan Ini Bila Digigit Hewan Rabieswebsite

Bila ada kasus gigitan HPR pada manusia, Nanang menyampaikan, pertolongan pertama dapat dilakukan mulai dari membersihkan luka menggunakan antiseptik. Kemudian periksakan dan laporkan ke Faskes terdekat, telah digigit HPR untuk diberikan Serum Anti Rabies (SAR).

Kemudian kurung dan amati HPR telah menggigit manusia tersebut, bila hewan positif rabies biasanya akan mengalami gejala sakit rabies. Lalu mati dalam kurun waktu kurang dari 14 hari.

"HPR yang mati tersebut harus dibawa ke laboratorium, misalnya Balai Veteriner Lampung untuk diuji rabies," terangnya.

3. Berikan vaksinasi dan pengaturan lalu lintas

PDHI Lampung Minta Masyarakat Lakukan Ini Bila Digigit Hewan RabiesIlustrasi rabies. Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin rabies pada seekor kucing piaraan yang dibawa ke Puskeswan Tambangan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Masalah pencegahan, Nanang mengatakan, langkah utama dari penularan penyakit rabies adalah memberikan vaksin pada HPR. Hewan telah divaksin akan memiliki antibodi digunakan untuk melawan virus rabies apabila masuk ke dalam tubuh.

Termasuk pentingnya upaya mencegah masuk dan keluar penyakit rabies antar pulau, persyaratan wajib dipenuhinya melalulintaskan HPR yakni, harus dilengkapi sertifikat veteriner dari daerah asal hewan, HPR telah vaksinasi rabies dibuktikan buku vaksin rabies, dilakukan uji titer antibodi rabies masih protektif, tidak berasal dari daerah sedang terdapat wabah, dan laporkan ke petugas Karantina di tempat pengeluaran atau pemasukan untuk ditindak karantina.

"Mari bersama kita cegah penyakit rabies dengan melakukan pengecekan kesehatan HPR rutin, melakukan vaksinasi rabies serta melaporkan kepada petugas jika akan melalulintaskan hewan rentan rabies antar pulau," ajaknya.

4. Sosialisasi ke anak sekolah dasar

PDHI Lampung Minta Masyarakat Lakukan Ini Bila Digigit Hewan RabiesPerhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung dan Dinas Perkebunan dan Peternakan di Kabupaten Tanggamus. (IDN Times/Istimewa).

Menindaklanjuti kasus terjadi di Pekon Srikaton dan Pardawaras, Nanang menyampaikan, pihaknya bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tanggamus telah melakukan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang penyakit rabies di SD berada di dua pekon setempat.

Kegiatan KIE tersebut diikuti sekitar 200 orang anak usia sekolah dasar, untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penyakit sangat mematikan tersebut.

"Hasil observasi dan berdasarkan pemeriksaan laboratorium Balai Veteriner Lampung, bahwa anjing tersebut dinyatakan positif rabies," tandasnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan Tubuh, Turunkan Risiko Diabetes!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya