Kenal Via Medsos, Gadis Lampung Tengah Dijual jadi ART di Tangerang

Polisi bongkar sindikat perdagangan orang, 2 DPO

Intinya Sih...

  • Seorang remaja perempuan di bawah umur dijual dan diperkerjakan sebagai ART di Tangerang, Banten.
  • Pelaku RF sehari-hari berprofesi sebagai petani dan berkenalan dengan korban via media sosial.
  • RF merupakan bagian dari komplotan perdagangan orang bersama dua rekan lainnya yang masih DPO.

Lampung Tengah, IDN Times - Seorang remaja perempuan di bawah umur asal Kabupaten Lampung Tengah menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ia dijual dan diperkerjakan menjadi asisten rumah tangga (ART) di Tangerang, Banten.

Korban NZ (15) warga Kecamatan Seputih Surabaya. Aksi perdagangan orang ini telah meringkus seorang pelaku RF (21) warga Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Gunung Kidul, Yogyakarta.

"Benar, pelaku RF sudah kita tangkap dan amankan di Mapolsek. Kasus ini kini masih dalam penanganan," ujar Kapolsek Seputih Surabaya, Iptu Jufriyanto saat dimintai keterangan, Sabtu (13/1/2024).

Baca Juga: Imingi Anak jadi PNS, Pria di Lamteng Tipu Warga Ratusan Juta

1. Korban dan pelaku kenalan via medsos

Kenal Via Medsos, Gadis Lampung Tengah Dijual jadi ART di Tangerangilustrasi melihat medsos (pexels.com/Plann)

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku, Jufriyanto mengungkapkan, RF diketahui sehari-hari berprofesi sebagai petani di daerah asalnya itu mulanya berkenalan dengan korban via media sosial (Medsos) pada Desember 2023 kemarin.

Keduanya mulai intens berkomunikasi, sampai akhirnya pelaku membahas soal pekerjaan dan memberikan tawaran pekerjaan kepada korban NZ. Kendati demikian, pelaku tidak mengatakan detail pekerjaan ditawarkan tersebut.

"Pelaku membual kepada korban bisa berikan pekerjaan dengan gaji tinggi. Iming-iming itu disambut antusias oleh korban, karena kondisi ekonomi keluarga sedang bermasalah," jelas kapolsek.

2. Dipekerjakan sebagai ART

Kenal Via Medsos, Gadis Lampung Tengah Dijual jadi ART di TangerangSosok pelaku RF. (DOK. Polsek Seputih Surabaya).

Usai keduanya bersepakat, lanjut Jufri, RF langsung menjemput korban, Selasa (26/12/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Walhasil, pelaku membawa NZ ke sebuah kontrakan di daerah Jakarta. Kemudian korban diantar ke tempat kerjanya di Tangerang, Banten.

Alangkah terkejutnya korban mengetahui dirinya dipekerjakan di sebuah rumah sebagai ART. Waktu itu, pelaku langsung meninggalkan korban di lokasi setempat.

"Korban sempat 5 hari bekerja sebagai ART, lalu ia tak kuat dan memohon dengan tangis agar dipulangkan. Akhirnya, pelaku menjemput korban dan dibawa kembali ke kontrakan sebelumnya," imbuhnya.

Takut terjadi hal-hal tidak diinginkan, korban berkesempatan buru-buru menghubungi orang tuanya saat pelaku lengah. Orang tua NZ akhirnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Seputih Surabaya. "Pelaku diamankan petugas kami saat berada di kontrakan Citra 1, Kecamatan Kali Deres Jakarta Barat," lanjut Jufri.

3. Turut diungkap sindikat perdagangan orang dalam kasus ini

Kenal Via Medsos, Gadis Lampung Tengah Dijual jadi ART di Tangerangilustrasi borgol (foto: Freepik)

Pascadiamankan dan dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku, Jufri membeberkan, terkuak petunjuk pelaku melancarkan aksinya tak sendiri, melainkan RF bagian dari komplotan perdagangan orang.

"Petunjuk ini dibuktikan saat kami menemukan 3 KTP palsu yang usianya dituakan 3 tahun, salah satunya milik korban," ungkap dia.

Dari interogasi, pelaku mengaku sudah 3 tahun menjadi komplotan perdagangan anak bersama dua rekan lainnya masing-masing inisial KL dan AA alias Lia. "Kedua pelaku lain saat ini masih pengejaran kami dan telah ditetapkan masuk DPO (daftar pencarian orang)," sambung kapolsek.

4. Terima Rp1,4 juta dari setiap penjualan per anak

Kenal Via Medsos, Gadis Lampung Tengah Dijual jadi ART di Tangerangilustrasi uang saku setiap bulan (pexel.com/Ahsanjaya)

Dalam sindikat perdagangan orang tersebut, Jufri mengatakan, ketiga pelaku memiliki peranan berbeda-beda mulai dari RF bertugas mencari hingga menjemput target para korban rata-rata remaja perempuan.

Kemudian KL warga Jakarta Barat membuatkan KTP palsu para incaran agar usia korbannya dapat diperkerjakan alias tidak di bawah umur. Sedangkan AA alias Lia juga warga Jakarta Barat bertindak selaku bos.

"RF mengaku mendapat jatah uang dari bosnya 1,4 juta per anak yang berhasil ia jual sebagai ART. Kini, pelaku telah diamankan di Mapolsek Seputih Surabaya guna pengembangan lebih lanjut," tandas kapolsek.

Baca Juga: Sampai Sungai Lampung Selatan, Pencarian Balita Nadif Belum Ditemukan

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya