Kedelai Subsidi Terbatas, Produsen Tahu Tempe Lampung Curhat ke Zulhas

Akui kelengkapan administrasi bikin ribet

Bandar Lampung, IDN Times - Anggota Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) Lampung mengeluhkan pembatasan distribusi hingga teknis alokasi kedelai bersubsidi di hadapan Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan (Zulhas).

Ketua Umum Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin mengatakan, para perajin tahu tempe selama ini diketahui hanya menerima distribusi kedelai bersubsidi dua minggu dalam 1 bulan periode, tepatnya sepanjang April, Mei, Juni, dan Juli.

"Cuma dua minggu pak menteri, sehingga dalam satu bulan yang efektif dan produktif (subsidi kedelai) hanya dua minggu saja," ujarnya dalam kunjungan kerja Menteri Zulhas di Sentra Produksi Tahu Tempe Gunung Sulah, Kota Bandar Lampung, Jumat (30/9/2022).

1. Importir terkesan tidak mendukung program subsidi kedelai

Kedelai Subsidi Terbatas, Produsen Tahu Tempe Lampung Curhat ke ZulhasAnggota KOPTI Lampung mengeluhkan pembatasan distribusi hingga teknis alokasi kedelai bersubsidi di hadapan Mendag Zulhas. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Menurut Aip, permasalahan para produsen tempe tahu di Provinsi Lampung tidak sampai di situ. Pasalnya, para importir kedelai bahkan terkesan kurang mendukung program pemerintah urusan memudahkan memperoleh kedelai bersubsidi.

"Lebih-lebih terkadang importir itu gudangnya baru jam 3 atau 4 sudah tutup, sehingga begitu perajin setor di bank dan lain-lain. Kita tidak bisa langsung ambil hari tersebut tapi keesokan harinya, karena gudang sudah tutup," keluhnya.

Oleh karenanya, Gakoptindo mengusulkan dalam penyaluran tahap kedua akan datang. Pihaknya berharap permasalahan tersebut dapat segera diperbaiki, semisal tender kedelai bersubsidi tidak lagi hanya per dua minggu, melainkan satu bulan penuh.

"Toh juga stok kedelai ada. Mudah-mudahan dalam tempo kalau sampai Desember nanti yang hanya 3 bulan, distribusi kedelai bersubsidi tidak lagi 3.800 ton, tapi mungkin bisa 20.000 ton atau lebih," sambung Aip.

2. Minta Mendag terus menekan harga bahan-bahan pokok

Kedelai Subsidi Terbatas, Produsen Tahu Tempe Lampung Curhat ke ZulhasIlustrasi minyak goreng. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Lebih lanjut Aip tetap mengapresiasi keputusan pemerintah pusat telah memberikan subsidi potongan harga Rp1.000 bagi masing-masing perajin tahu tempe. Menurutnya, bantuan tersebut dinilai sudah amat cukup membantu para pengrajin di wilayah setempat.

Selain itu, ia pun meminta Kemendag RI dapat terus menekan sejumlah harga bahan-bahan pokok, terkhusus minyak goreng. Termasuk memperhatikan para perajin tahu tempe untuk mendapatkan harga khusus, demi menopang kebutuhan hidup keluarga masing-masing.

"Kami ingin supaya bantuan ini terus berjalan, terus terang ini adalah bantuan luar biasa, yang digagas pemerintah dan direalisasikan menteri perdagangan dan lain-lain," ucap dia.

Baca Juga: Petani di Lampung Tega Setubuhi Anak Kandung hingga Hamil 5 Bulan

3. Akui mekanisme memperoleh kedelai bersubsidi merepotkan

Kedelai Subsidi Terbatas, Produsen Tahu Tempe Lampung Curhat ke ZulhasIlustrasi pekerja mengolah kedelai untuk produksi tahu dan tempe (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Keluhan senada juga disampaikan Jazuli, salah satu anggota Kopti asal Kabupaten Lampung Selatan. Selain alokasi kedelai bersubsidi hanya berjalan selama 2 minggu di setiap bulan, mekanisme memperoleh bahan pokok pembuatan tahu tempe tersebut dianggap cukup menyulitkan.

Bagaimana tidak, tiap anggota masing-masing koperasi di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung diwajibkan selalu mengisi hingga melengkapi sederet persyaratan administratif.

"Ribet pokoknya, kita selalu diminta untuk mengisi NIK KTP, NIB, cek lokasi. Buat apa kami jadi anggota koperasi, kalau data-data saja masih diminati setiap mau ambil kedelai," imbuhnya.

4. Mendag janji segera perjuangkan keluhan para perajin

Kedelai Subsidi Terbatas, Produsen Tahu Tempe Lampung Curhat ke ZulhasAnggota KOPTI Lampung mengeluhkan pembatasan distribusi hingga teknis alokasi kedelai bersubsidi di hadapan Mendag Zulhas. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Menanggapi sederet keluhan tersebut, Mendag Zulhas berjanji akan langsung memperjuangkan subsidi kedelai untuk tidak lagi diangsur, melainkan dapat terus berlaku dan berjalan selama satu atau dua tahun penuh. Selain itu, ia pun berkomitmen untuk menyederhanakan syarat mekanisme distribusi subsidi.

"Kalau perajin tahu tempe kalau dikasih kerjaan semacam bikin proposal itukan repot. Ini akan saya benahi dan setiap harga pembelian anggota terus turun seribu rupiah dari harga normal," katanya.

Kemendag juga berkomitmen membantu permodalan usaha bagi para produsen tahu tempe, bantuan itu akan ditunjang melalui pinjaman KUR dan Mekar. "Untuk subsidi seribuan rupiah ini kami pastikan berlaku sampai 31 Desember 2022," tandas dia.

5. Pastikan harga kedelai tidak akan naik kembali

Kedelai Subsidi Terbatas, Produsen Tahu Tempe Lampung Curhat ke ZulhasAnggota KOPTI Lampung mengeluhkan pembatasan distribusi hingga teknis alokasi kedelai bersubsidi di hadapan Mendag Zulhas. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Zulhas juga mengakui, harga kedelai saat ini Rp13 ribu tidak murah, tapi dipastikan tidak akan kembali melonjak. Pasalnya, produk kedelai sudah berangsur-angsur mulai membaik.

"Sekarang tren harganya sudah turun, nanti harga baru kedelai akan kita mulai nikmat per November nanti," tandas Ketum PAN tersebut.

Baca Juga: Pol PP Kota Akan Tertibkan Pengemis Pakai Baju Dinas Lingkungan Hidup

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya