Dinkes Bandar Lampung Pastikan Nakes Siaga di Pos Nataru

- Delapan posko pengamanan disiagakan Polresta Bandar Lampung
- Dua hingga tiga tenaga kesehatan dan ambulans ditempatkan di setiap posko
- Pengamanan Natal dan Tahun Baru berlangsung hingga Januari 2026
Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung memastikan kesiapsiagaan layanan kesehatan darurat selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Langkah ini dilakukan dengan menempatkan tenaga kesehatan, ambulans, serta obat-obatan di seluruh posko pengamanan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Tumenggung, mengatakan, dinkes mendukung penuh pengamanan Natal dan Tahun Baru yang digelar Polresta Bandar Lampung dengan menyiapkan pelayanan medis di lapangan.
“Untuk pelayanan kesehatan pada masa Natal dan Tahun Baru, kami telah menyiapkan tenaga medis, ambulans, dan obat-obatan bagi masyarakat yang membutuhkan,” katanya, Selasa (30/12/2025).
1. Delapan posko pengamanan disiagakan

Muhtadi menjelaskan, Polresta Bandar Lampung telah mendirikan delapan posko pengamanan di sejumlah titik strategis.
"Kami bertugas memastikan setiap posko dilengkapi layanan kesehatan, terutama untuk penanganan kegawatdaruratan yang mungkin terjadi selama periode tersebut," jelasnya.
2. Dua tenaga kesehatan setiap posko

Pada setiap posko, Dinkes menempatkan dua hingga tiga tenaga kesehatan yang didukung ambulans beserta pengemudinya. Dengan demikian, total tenaga kesehatan yang disiagakan mencapai sekitar 16 hingga 24 orang.
“Setiap posko diisi oleh dua sampai tiga tenaga medis serta didukung ambulans dan obat-obatan,” ucap Muhtadi.
Ia menambahkan, para tenaga kesehatan tersebut bertugas memberikan pelayanan medis dasar hingga penanganan awal kondisi darurat sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan.
3. Berlangsung hingga Januari 2026

Muhtadi menambahkan, pengamanan Natal dan Tahun Baru telah dimulai sejak 20 Desember 2025 dan akan berlangsung hingga 21 Januari 2026.
Selama periode itu, kesiapan tenaga kesehatan menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.
Meski demikian, Muhtadi mengakui tidak semua posko pengamanan ditempatkan dokter. Hal ini disebabkan keterbatasan tenaga kedokteran, mengingat pada waktu yang bersamaan terdapat kegiatan lain yang juga membutuhkan dukungan medis.
Muhtadi memastikan seluruh posko tetap siap memberikan pelayanan kesehatan sesuai kemampuan yang tersedia.
“Kami memastikan seluruh delapan posko telah dilengkapi personel kesehatan dan siap memberikan pelayanan medis jika diperlukan selama kegiatan berlangsung,” tuturnya.


















