Jokowi Soroti Pendidikan dan Kesehatan Masih Kalah dengan Negara Lain
Intinya Sih...
- Presiden Jokowi soroti keterbelakangan sektor pendidikan dan kesehatan Indonesia dibandingkan negara lain, meskipun naik di World Competitiveness Ranking.
- Jokowi berharap menteri kabinetnya membangun sekolah berfasilitas lengkap untuk menciptakan SDM unggul yang dibutuhkan dalam persaingan global.
- Kedua sektor tersebut sangat penting guna menunjang SDM unggul dan kecepatan dalam memenangkan persaingan global, perlu diimbangi dengan infrastruktur yang baik.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lampung Selesai, IDN Times - Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo menyoroti sektor pendidikan dan kesehatan Indonesia diakui masih tertinggal jauh dibandingkan negara lain.
Jokowi mengatakan, sejatinya Indonesia memiliki daya saing cukup mempuni bila dilihat dari catatan World Competitiveness Ranking dirilis lembaga Institute for Management Development (IMD) menempati posisi ke-27. Namun ini belum bisa diimbangi oleh sektor pendidikan dan kesehatan.
"Sayangnya dari sisi daya saing kita meskipun naik sampai 7 level bagus sekali, tetapi untuk pendidikan dan kesehatan rangking kita masih 57 dan 58. Padahal, di World Competitiveness Ranking kita sudah berada di angkat 27 sangat bagus sekali, tapi di pendidikan dan kesehatan kita masih di angka 57," ujarnya saat menghadiri peresmian Gedung Jokowi Learning Center di SMK Kebangsaan, Lampung Selatan, Kamis (11/7/2024).
Baca Juga: Dikunjungi Jokowi, Petani di Lampung Selatan Sumringah Tuai Bantuan
1. Ingatkan Indonesia butuh SDM unggul
Jokowi melanjutkan, kedua sektor tersebut sangat penting guna menciptakan dan menunjang Sumber Dana Manusia (SDM) unggul. Itu nantinya akan dibutuhkan Indonesia dalam menatap kompetisi persaingan dengan negara lain.
"Mau infrastruktur kita sebaik apapun, tapi kalau SDM kita kelak tidak baik, kelihatan insfrastruktur kita dengan Malaysia, Thailand, perusahaan teknologi dan inovasi bagus mereka atau kita, juga sama, berkaitan dengan kesehatan bagus kita atau mereka," ingatnya.
2. Harapkan menteri kabinet berinisiatif dirikan sekolah
Sejalan dengan harapan tersebut, Jokowi sempat berandai-andai bila semua menteri di kabinetnya dapat membangun sekolah berfasilitas lengkap, layaknya SMK Kebangsaan didirikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Dirinya pun optimis upaya tersebut bakal meningkatkan perolehan indek daya saing Indonesia di mata dunia. "Rangking kita pasti akan lompat jauh, kita akan memiliki SDM unggul yang dibutuhkan oleh negara ini," ucapnya.
3. Kecepatan dibutuhkan memenangkan persaingan global
Lebih lanjut Jokowi mengingatkan, kecepatan sangat dibutuhkan dalam upaya memenangkan persaingan global. Namun untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan SDM-SDM unggul mampu menguasai semua kemampuan dibutuhkan dunia.
"Sering saya sampaikan negara yang cepat, pasti akan mengalahkan negera yang lambat, bukan negara besar mengalahkan negara kecil. Kita ingin menjadi negera yang cepat," katanya.
Maka dari itu, ia amat mengapresiasi keberadaan SMA Kebangsaan tersebut. "Ini suatu inisiatif membangun seperti SMA Kebangsaan di seluruh daerah di Tanah Air kita," tandas Presiden.
Baca Juga: Parpol Ramai Dukung Bobby, Jokowi: Tanyakan Partai, Partai Itu Pintar