Eko Yuli, Dulu Pengembala Kambing Kini Atlet Koleksi 4 Medali Olimpiade

Orangtua sempat menangis saat besuk di mess Pelatda

Metro, IDN Times - Atlet angkat besi kelahiran Kota Metro, Provinsi Lampung, Eko Yuli Irawan mempersembahkan medali perak untuk Indonesia pada kelas 61 Kg di Olimpiade Tokyo 2020. Torehan itu sekaligus menjadi medali keempat secara beruntun keikutsertaan dirinya dalam ajang empat tahun tersebut.

Catatan prestasi milik Eko Yuli Irawan kali ini ikut menciptakan rekor baru. Pasalnya, ia berhasil menjadi atlet angkat besi mampu menyabet medali secara beruntun di empat turnamen Olimpiade.

Meski kini terbilang sukses dengan segala bentuk pencapaian dan prestasi sebagai atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan dibesarkan dari keluarga sederhana bahkan tergolong kurang mampu. Ayahnya Saman, dulu sehari-hari berprofesi sebagai pengayuh becak. Sementara sang ibu, Wastiah, adalah seorang penjual sayur-mayur.

Bahkan sejak kecil di sela-sela aktivitasnya saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Eko sudah terbiasa membantu kedua orangtuanya untuk mengembala ternak kambing di lahan kosong sekitaran kampung halaman.

Berikut IDN Times rangkum kisah inspiratif Eko, sang peraih medali angkat besi 4 kali beruntun dalam ajang Olimpiade.

1. Tertarik angkat besi berawal saat mengembala kambing

Eko Yuli, Dulu Pengembala Kambing Kini Atlet Koleksi 4 Medali OlimpiadeIlustrasi. Penjual kambing kurban. ANTARA FOTO/Rahmad

Sejak kecil, Eko sudah mencintai dunia olahraga, ia pun sempat menggandrungi sepak bola. Namun karena terkendala masalah biaya, akhirnya Eko harus mengurungkan niat untuk masuk Sekolah Sepak Bola (SSB).

Pertemuan Eko dengan cabang olahraga angkat besi (lifter) seakan sudah menjadi suratan takdir. Berawal, sekadar menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi saat mengembala kambing di sebuah klub milik Yono Hariono dan Joni Firdaus. 

Lokasinya di daerah 24, Tejo Agung, Metro atau dekat kediamannya. Ia pun diajak oleh pemilik klub sekaligus pelatih untuk bergabung dan berlatih di sana.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Eko langsung meminta izin kepada kedua orangtuanya untuk bergabung ke klub tersebut.

"Saya ingat betul, dia pulang hari itu menceritakan pada kita (orangtua) sangat semangat. Saya sebagai orangtua coba mengerti kemauan anak, dengan memberikan izin dan penuhi keinginan dia," ujar Saman.

2. Kambing digembala dengan cara diikat dan ditinggal untuk latihan

Eko Yuli, Dulu Pengembala Kambing Kini Atlet Koleksi 4 Medali OlimpiadeAtlet angkat besi berprestasi Indonesia Eko Yuli. (Dok sportku.com)

Sedikit berbeda dengan sang ibu, kala itu Wastiah sempat mengingatkan, agar Eko tidak mengesampingkan tugas utamanya yaitu, bersekolah dan membantu orangtua mengembala ternak kambing.

Kendati demikian, Eko coba meyakinkan agar sang ibu tak khawatir dan berjanji menjalankan seluruh aktivitasnya dengan penuh tanggung jawab.

"Eko mulai latihan dari kelas 5 SD, dari situ rajin latihan pagi sampai sore, yang jelas sebelum dan sesudah sekolah dia langsung latihan. Kebetulan juga di sebelahnya ada lahan kosong, jadi kambingnya tinggal diikatkan lalu ditinggal untuk latihan," imbuh Wastiah.

3. Atlet anak paling menonjol dan terpilih ikut kejuaraan kelas 5 SD

Eko Yuli, Dulu Pengembala Kambing Kini Atlet Koleksi 4 Medali OlimpiadeLifter Indonesia, Eko Yuli Irawan raih medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 (Dok.NOC Indonesia)

Keseharian Eko bersekolah, berlatih angkat besi, dan mengembala ternak kambing. Ia juga terus fokus meningkatkan kemampuan pada cabor tersebut.

Seiring berjalannya waktu, kemampuan Eko di pusat pelatihan tersebut tergolong di atas rata-rata di antara teman-teman sebayanya.

"Di tahun yang sama waktu masih kelas 5 SD, Eko pertama kali dipromosikan untuk diajak ikut kejuaraan di Indramayu, untuk turun di Kelas 35 Kg," ucap Saman.

Keberangkatan Eko untuk mengikuti kompetisi angkat besi pertamanya didampingi pelatih Yono Hariono. Itu pun sukses membuahkan hasil dengan merengkuh juara pertama. "Dapat medali emas, sama uang saku pertama dia 300 ribu," sambungnya.

Baca Juga: Eko Yuli Irawan Besok Ultah ke-32, Orangtua Berdoa Raih Emas Olimpiade

4. Berhasil masuk Pelatda saat 6 SD

Eko Yuli, Dulu Pengembala Kambing Kini Atlet Koleksi 4 Medali OlimpiadeEko Yuli Irawan, Atlet Angkat Besi Indonesia. (IDN Times/Herka Yanis P)

Sepulangnya mengikuti kompetisi tersebut, Eko kian menambah porsi latihan. Itu untuk mengikuti seleksi masuk pelatihan daerah (Pelatda) di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

"Alhamdullilahnya dia terpilih, tapi sebelum berangkat kita sebagai orangtua tentu meyakinkan pihak sana dulu, supaya Eko bisa tetap sambil melanjutkan sekolahnya, sebab dia pergi waktu itu lagi kelas 6 SD," kenang Saman.

5. Orangtua sempat menangis melihat perjuangan Eko kecil

Eko Yuli, Dulu Pengembala Kambing Kini Atlet Koleksi 4 Medali OlimpiadeEko Yuli Irawan, Atlet Angkat Besi Indonesia. (IDN Times/Herka Yanis P)

Meski merestui kepergian Eko untuk tinggal di asrama Pelatda dan jauh dari orangtua di Lampung. Namun Saman tak mampu menampik, ia dan istri cukup sedih karena harus terpisah jarak dengan sang anak sulung.

"Sesekali saya dan ibu menjenguk dia di Pelatda, kita lihatnya ya sedih tapi dia tetap tidak menangis. Walaupun hatinya jelas pasti rindu dengan orang tua dan adik-adiknya," kata Saman.

Pernah seketika, Saman menyambangi Eko di mess, kala itu ia memutuskan untuk tidur bersama Eko, ketika malam tiba dirinya pun tak sengaja meneteskan air mata. Itu saat melihat Eko kecil tengah terlelap erat di bahunya.

"Gak tahu tiba-tiba aja air mata saya jatuh waktu liat Eko. Ya mungkin sangking kangennya gak ketahan lagi," imbuh dia.

6. Tekun dan gigih sejak kecil

Eko Yuli, Dulu Pengembala Kambing Kini Atlet Koleksi 4 Medali OlimpiadeLifter Indonesia, Eko Yuli Irawan raih medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 (Dok.NOC Indonesia)

Melihat segala perjuangan sang anak sejak kecil, Saman pun tak heran bila pada akhirnya kini Eko sukses dikenal sebagai seorang lifter yang disegani di kancah kejuaraan nasional dan internasional.

"Memang dia anaknya, tekun dan gigih sejak kecil. Eko juga orangnya tidak mudah menyerah, bisa dikatakan ambisinya dalam meraih gelar itu sangat kuat," tandas Saman.

7. Sederet prestasi Eko Yuli Irawan

Eko Yuli, Dulu Pengembala Kambing Kini Atlet Koleksi 4 Medali OlimpiadeLifter Indonesia, Eko Yuli Irawan raih medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 (Dok.NOC Indonesia)

Berikut IDN Times rangkum sederet prestasi Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi kelahiran Metro, Provinsi Lampung.

- Medali perak Olimpiade Musim Panas 2020, kelas 61 kg, total angkatan 302 kg.
- Medali emas kejuaraan dunia 2018 di Turkmenistan.
- Medali perak Olimpiade Musim Panas 2016,
- Medali perunggu Olimpiade London 2012, kelas 62 kg, total angkatan 317 kg.
- Medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, kelas 56 kg. dengan total angkatan 288 Kg.
- Medali perak kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang, di kelas 62 Kg.
- Medali emas Sea Games di Thailand, 2007
- Medali emas kejuaraan dunia junior di Praha, Republik Ceko, 2007; sekaligus terpilih sebagai lifter terbaik pada ajang tersebut.
- Dua medali perunggu kejuaraan dunia 2007 di Chiang Mai, Thailand, di kelas 56 Kg.
- Peringkat 8 kejuaraan dunia tahun 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika, kelas 56 Kg. Dengan total angkatan 266 Kg.
- Medali emas Asian Games 2018
- Medali emas SEA Games 2019

Baca Juga: Sebelum Raih Medali Perak, Eko Yuli Irawan Sempat Video Call Keluarga

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya