Cerita Mahasiswa ITERA Desain Rumah Tahan Banjir Raih Juara 1 Nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dari Program Studi Teknik Sipil, Rizky Nuari Sipangkar dan Andrew A. Purba, berhasil meraih juara pertama lomba desain bangunan hunian bertingkat tingkat nasional. Lomba itu diadakan oleh Himpunan Profesi Tenaga Konstruksi Indonesia (Hiptasi).
Dua mahasiswa tersebut merancang sebuah hunian bertingkat modern ramah lingkungan dengan konsep green building. Menariknya, rancangan bangunan itu memadukan ciri khas ornamen daerah Sumatera Utara, asal kedua mahasiswa.
Kepada IDN Times, mereka berbagi cerita seputar hunian ramah lingkungan tersebut, Kamis (29/4/2021).
1. Bangunan ramah lingkungan
Rizky Nuari Sipangkar menjelaskan, desain rancangan mereka menyesuaikan tema ditetapkan penyelenggara, yaitu bangunan berbasis green building.
Untuk itu, timnya membuat bangunan rumah dua lantai dilengkapi panel surya untuk sumber energi listrik ramah lingkungan. Selain itu ada pemanen air hujan (rain water harvesting) sebagai sumber air, sliding door dan jendela kaca berukuran besar, serta beberapa bagian atap memanfaatkan material kaca sebagai sumber cahaya di siang hari dan dapat menghemat penggunaan listrik.
“Kami juga menambahkan ornamen Simalungun pada rumah yang kami desainkan sesuai dengan suku asal kami yaitu Batak Simalungun dari Sumatera Utara,” ujar Rizky.
Baca Juga: Tes UTBK Itera, Peserta Luar Lampung Tunjukkan Surat Rapid Tes Antigen
2. Mengusung konsep rumah adat Batak
Selain itu, desain hunian merupakan bangunan tahan banjir, dengan menaikkan elevasi bangunan setinggi 1,1 meter di atas permukaan jalan.
“Inovasi desain kami buat berdasarkan beberapa referensi bangunan sudah ada dengan beberapa perubahan bentuk dan model disesuaikan dengan konsep rumah adat Batak Simalungun,” papar Rizky.
Andrew A Purba menambahkan, latar belakang timnya mengikuti lomba yang dibimbing dosen Teknik Sipil ITERA, Ahmad Yudi, lantaran keduanya ingin membandingkan skill atau kemampuan dimiliki dengan mahasiswa kampus lain di Indonesia.
3. Juara bukan ukuran mengikuti lomba
Rizky dan Andrew menyampaikan harapan, supaya mahasiswa ITERA aktif mengikuti perlombaan, baik tingkat lokal, nasional, atau bahkan internasional.
Tujuan utama mengikuti berbagai kompetisi tersebut bukan hanya untuk meraih juara, akan tetapi untuk mengukur kemampuan mahasiswa ITERA dengan mahasiswa dari luar ITERA.
“Selain itu dengan mahasiswa aktif mengikuti berbagai kegitan lomba maka nama ITERA akan lebih cepat dikenal masyarakat luas, apalagi jika meraih prestasi,” ujar Andrew.
4. Mahasiswa perlu memilik kemampuan soft skill
Sebelum diumumkan menjadi juara 1 dalam lomba diikuti mahasiswa berbagai kampus di Indonesia tersebut, Rizky dan Andrew telah melalui beberapa tahap seleksi. Setelah lolos dalam seleksi awal, tim ITERA masuk tahap 10 finalis untuk mempresentasikan desain yang dibuat.
Atas prestasi tersebut Rektor ITERA Ofyar Z Tamin, menyampaikan apresiasi dan penghargaan. Dalam berbagai kesempatan, ia menyampaikan, selain harus memiliki kemampuan hard skill, mahasiswa ITERA juga perlu memiliki kemampuan soft skill.
"Tidak hanya didapat dari kelas perkuliahan, akan tetapi dapat diraih dari berbagai kegiatan di luar perkuliahan, seperti organisasi dan pengembangan diri," ujar Ofyar.
Baca Juga: Keren! ITERA Kampus Pertama di Lampung Bentuk Tim Tanggap Bencana