Pemkot Akui Baru Bisa Tangani Limbah Air Lindi untuk Sementara Saja

Pemkot masih cari pihak ketiga untuk kelola sampah Bakung

Bandar Lampung, IDN Times - Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung Iwan Gunawan mengaku saat ini Pemerintah Kota Bandar Lampung memang baru bisa menangani masalah limbah air lindi TPA Bakung untuk sementara saja.

Pasalnya, pembangunan gorong-gorong khusus untuk limbah air lindi ini memang memerlukan anggaran cukup banyak sehingga harus dianggarkan pada APBD selanjutnya.

“Kalau kita lihat di lapangan sekarang sudah kita bangun saluran drainase yang dikasih penutup di gorong-gorong untuk menyalurkan air tersebut. Jadi untuk sementara sudah teratasi,” katanya, Minggu (27/8/2023).

1. Penyebab limbah air lindi meluap meski sudah punya 5 kolam penampung

Pemkot Akui Baru Bisa Tangani Limbah Air Lindi untuk Sementara SajaTPA Bakung. (IDN Times/Silviana)

Iwan menjelaskan, penyebab limbah air lindi tersebut bisa meluap hingga ke pemukiman warga adalah karena volume sampah terlalu penuh sehingga air limbahnya ikut meluap dari penampungan.

“Karena saat ini pun TPA Bakung itu sudah punya 5 kolam lindi untuk menampung airnya. Tapi volume sampahnya terlalu banyak jadi airnya ikut meluap dan mengalir ke jalan,” jelasnya.

Menurutnya, sebaiknya memang harus ada pengolahan lanjut terkait sampah di TPA Bakung agar penampungannya tidak membludak.

Baca Juga: Air Lindi Hantui Warga TPA Bakung, DLH Janji Perbaiki Gorong-gorong

2. Tak ada saluran khusus limbah air lindi dari TPA Bakung

Pemkot Akui Baru Bisa Tangani Limbah Air Lindi untuk Sementara Sajaair lindi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung Kota Bandar Lampung mencemari pemukiman warga Kelurahan Keteguhan Kecamatan Telukbetung Timur Kota Bandar Lampung. (Dok. WALHI Lampung).

Selain itu, Iwan juga mengatakan pembuangan limbah air lindi dari kolamnya memang belum memiliki saluran tersendiri.

“Pembuangan air lindi dari kolamnya itukan karena salurannya tidak ada, jadi selama ini kalau dia keluar sampai di atas jalan aspal atau ke perumahan penduduk, ya kita salurkan lagi ke drainase,” katanya.

Ia juga mengatakan, pemkot saat ini berencana melakukan pengelolaan sampah-sampah di TPA Bakung menjadi briket. Sehingga 5 kolam lindi ke depannya tidak akan penuh sampah seperti saat ini.

3. Pemkot masih mencari pihak ketiga untuk bantu memproduksi sampah jadi briket

Pemkot Akui Baru Bisa Tangani Limbah Air Lindi untuk Sementara SajaIlustrasi briket dari sampah. (pixabay.com/Bru-nO)

Namun masalahnya, ia menimpali pemkot tidak bisa mengolah sampah tersebut menjadi briket sendirian, melainkan harus bekerja sama dengan pihak ketiga untuk proses produksinya.

“Kerja sama untuk mengolah sampah menjadi briket itu kita masih menunggu proses dengan PT WIKA (Wijaya Karya). Kita masih tunggu mereka karena mereka sedang proses pengkajian," terangnya.

Meski begitu, Iwan juga menyampaikan pihaknya masih membuka peluang kerja sama terkait pengolahan sampah TPA bakung pada siapapun. Sehingga tak menutup kemungkinan jika PT Wika tidak sanggup untuk memproduksi maka akan dialihkan pada perusahaan lain.

4. Pembangunan gorong-gorong khusus limbah air lindi dianggarkan tahun depan

Pemkot Akui Baru Bisa Tangani Limbah Air Lindi untuk Sementara SajaIlustrasi perbaikan drainase di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bandar Lampung, Budiman menambahkan terkait perbaikan drainase untuk TPA Bakung tersebut pihaknya telah membicarakan dan mengusulkan upaya normalisasi drainase di tahun anggaran 2024.

"Iya, untuk mengantisipasi supaya tidak terulang kembali kita sudah usulkan tahun depan karena tahun ini tidak cukup anggarannya. Jadi sementara kita lakukan pembersihan dulu dan gotong royong bersama masyarakat sekitar," katanya.

Ia berharap, normalisasi drainase TPA Bakung di 2024 mendatang, limbah air lindi dari TPA Bakung dapat dialirkan melalui gorong-gorong khusus sehingga tidak lagi menggenangi dan mencemari pemukiman warga.

Baca Juga: Air Lindi Hantui Warga TPA Bakung, DLH Janji Perbaiki Gorong-gorong

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya