Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ramai Virus HMPV, Epidemiologi Lampung: Kecil Potensi Silent Pandemic

ilustrasi gejala penyakit (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Intinya sih...
  • Kabar maraknya penularan penyakit flu disebabkan oleh human metapneumovirus (HMPV) di China Utara menimbulkan kekhawatiran di Indonesia.
  • HMPV merupakan virus lama yang mirip dengan flu, telah dikenal selama 20 tahun, dan masyarakat Indonesia diyakini memiliki sistem imunitas terhadapnya.
  • Penularan HMPV perlu diwaspadai terutama pada kelompok rentan, karena berpotensi menimbulkan dampak serius hingga menyebabkan kematian serta mutasi virus baru.

Bandar Lampung, IDN Times - Kabar maraknya penularan penyakit flu disebabkan oleh human metapneumovirus (HMPV) di China bagian Utara akhir-akhir ini menimbulkan kekhawatiran di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia.

Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Lampung, Ismen Mukhtar mengatakan, flu disebabkan HMPV memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa. Jenis penyakit ini bukanlah virus baru dan sudah dikenal lama dalam dunia medis.

"Karakteristik ini bisa dipastikan potensi HMPV menjadi silent pandemic sangat kecil potensinya, bahkan mendekati nol, karena tingkat penularannya rendah dan juga tingkat kematiannya juga sangat rendah," ujarnya dikonfirmasi, Sabtu (18/1/2025).

1. HMPV jenis virus lama di Indonesia

ilustrasi perempuan sakit HMPV (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ismen mengatakan, virus HMPV jelas berbeda dengan virus COVID-19 merupakan virus baru. Pasalnya, HMPV merupakan virus lama telah dikenal di dunia medis sejak 20 tahunan silam. Virus ini juga memiliki sifat mirip dengan flu dan telah beredar ke seluruh dunia. Termasuk di Indonesia.

Oleh sebabnya, masyarakat Indonsia rata-rata diyakini telah memiliki sistem imunitas manusia, dikarenakan sudah mengenal virus HMPV sejak lama dan mampu memberikan merespons dengan baik.

"Ini bukan virus baru, biasanya yang menjadi pandemik itu akibat munculnya tipe virus baru yang tidak dikenal selama ini sehingga belum ada yang punya kekebalan dan dengan cepat menyebar, seperti halnya terjadi pada COVID-19 kemarin," katanya.

2. Antisipasi mutasi virus HMPV

Ilustrasi Human Metapneumovirus (HMPV)

Meski masyarakat pada umumnya tidak perlu khawatir, Ismen meminta untuk tetap menjaga kondisi imunitas tubuh masing-masing individu, terutama para kelompok rentang khususnya anak balita, kaum lansia, hingga para penderita penyakit komorbid.

Dikarenakan, penularan yang menjangkit para kelompok rentan itu tidak menutup kemungkinan menimbulkan dampak serius hingga menyebabkan kematian. Selain itu, dominasi penularan virus HMPV juga berpotensi menimbulkan mutasi virus baru.

"Semakin sering populasi terkena flu dikarenakan tidak ada pencegahan penularan, maka potensi mutasi virus ini perlu dikhawatirkan. Jadi kalau dia bermutasi menjadi tipe baru dengan memiliki daya bunuh dan tularnya meningkat, ini yang perlu kita waspadai," ucapnya.

Kondisi mutasi virus dimaksud dikatakan tak ubahnya terjadi pada virus COVID-19. Alhasil, wabah tersebut menjadi ancaman nyata pandemik baru. "Mutasi ini akan selalu terjadi, karena itu sifat virus yang amat mudah bermutasi. Itu untuk semua jenis virus, artinya tidak hanya HMPV," sambung dia.

3. Patut diduga HMPV masuk Indonesia, termasuk Lampung

ilustrasi komplikasi kesehatan (pexels.com/RDNE Stock project)

Ismen melanjutkan, virus HMPV patut diduga telah masuk di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Lampung, sebab, jenis virus ini dapat dikatakan terbilang cukup akrab dengan populasi masyarakat. Terlebih, salah satu tingkat penyebaran virus ini layaknya virus jenis flu pada umumnya yang turut dipengaruhi faktor cuaca.

Namun demikian, laju penyebarannya harus ditelisik lebih lanjut melalui kegiatan surveilans hingga pengujian sampel secara laboratorium. Dalam hal ini, layanan kesehatan di Lampung perlu mengimplementasikan surveilans sentinel atau semacam gardu jaga di beberapa Puskesmas hingga rumah sakit.

"Ini perlu kita perlu, karena surveilans sentinel ini ditujukan bukan untuk mengetahui jumlah kasus, tetapi untuk mendeteksi temua sample virus baru, termasuk HMPV, sehingga bisa terdeteksi dengan cepat. Di Lampung setau saya ada satu puskesmas yang menjalankan itu, tapi ini yang harus dikembangkan terus," ucapnya.

4. Pastikan bukan virus mematikan

Kadinkes Provinsi Lampung, Edwin Rusli. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Menyoal isu kesehatan ini, Kadinkes Provinsi Lampung, Edwin Rusli memastikan kasus virus HMPV.belum ditemukan di provinsi setempat. Namun, kini terus dilaksanakan pengawasan terhadap fenomena kasus yang marak ditemukan di negara China bagian Utara tersebut.

"Ini tidak jauh berbeda seperti flu biasa, tapi sampai saat ini, belum ditemukan di Indonesia. Jadi kita tidak usah terlalu khawatir," ucap dia.

Lanjutnya, karakteristik HMPV bukan virus yang mematikan dikarenakan memiliki sifat mirip flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Disebutkan, sebagian besar orang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.

"Kementerian kesehatan sudah mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik, namun tetap kita harus waspada. Gejalanya itu seperti mengidap flu pada umumnya, deman hingga batuk pilek," katanya.

5. Imbau masyarakat tetap jaga kesehatan

ilustrasi sakit (freepik.com/benzoix)

Edwin menambahkan, penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya melalui seluran pernapasan semacam percikan air liur atau droplet dari individu terinfeksi. Kendati ini tidak berbahaya, namun terhadap kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis tatkala muncul gejala mencurigakan.

"Kita harus melakukan langkah-langkah preventif seperti memakai masker, terutama pada kelompok anak, terus cuci tangan dan menjaga kebersihan untuk mengurangi resiko penularan," imbuhnya.

Dinkes Provinsi Lampung bakal menggelar rapat pembahasan tindak lanjut menyikapi kasus virus HMPV, guna menjadi langkah antisipasi pemerintah daerah di Lampung. "Harus ada antisipasi. Kita telah menjadwalkan zoom meeting dengan dinas di kabupaten kota, untuk membuat pernyataan dan pembahasan mengenai hal ini," ucap eks Kadinkes Kota Bandar Lampung tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tama Wiguna
Martin Tobing
Tama Wiguna
EditorTama Wiguna
Follow Us