Profil Enam Perempuan Menang Pilkada Lampung, Dilantik Presiden

Bandar Lampung, IDN Times - Pelantikan kepala daerah terpilih digelar di Istana Negara (20/2/2025 ) Jakarta. Momentum ini menjadi simbol penting bagi perjalanan demokrasi Indonesia, di mana para pemimpin baru dari berbagai daerah resmi mengemban amanah rakyat.
Salah satu hal mencuri perhatian adalah peran perempuan dalam politik, baik sebagai pemilih maupun kandidat. Di berbagai wilayah, perempuan tidak hanya terlibat dalam pembuatan keputusan politik, tetapi juga mulai duduk di kursi kepemimpinan.
Di Lampung terdapat enam perempuan terpilih sebagai kepala dan wakil kepala daerah yang juga mengikuti pelantikan hari ini. Berikut ini IDN Times telah merangkum profil enam perempuan berhasil dalam Pilkada November 2024 lalu dan menelusuri perjalanan para perempuan tersebut, dari awal karier politik mereka hingga keberhasilan mereka dalam meraih kemenangan di Pilkada 2024.
1. Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela Chalim

Jihan Nurlela Chalim resmi terpilih sebagai Wakil Gubernur Lampung periode 2024-2029 bersama Rahmat Mirzani Djausal sebagai gubernur. Kemenangan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi politik Lampung sekaligus memperkuat peran perempuan dalam kepemimpinan daerah.
Sebagai perempuan kedua menduduki posisi ini, Jihan melanjutkan jejak kakaknya, Chusnunia Chalim, yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Lampung, menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berani mengambil peran di dunia politik.
Lahir di Desa Karang Anom, Lampung Timur, pada 22 April 1994, Jihan dikenal sebagai sosok cerdas dan berdedikasi dengan latar belakang seorang dokter. Karier politiknya dimulai pada Pemilu 2019 saat ia terpilih sebagai anggota DPD RI dengan perolehan suara luar biasa, yakni 810.373 suara sah. Keberhasilan ini mengantarkannya ke Senayan, di mana ia memperjuangkan aspirasi masyarakat Lampung di tingkat nasional sebelum akhirnya memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur.
Perpaduan latar belakang medis dan kepedulian sosial, Jihan diharapkan membawa warna baru dalam kepemimpinan Lampung. Fokusnya pada kesehatan masyarakat, pendidikan, dan kesejahteraan sosial menjadi prioritas program kerja akan ia jalankan.
Perjalanan karier Jihan membuktikan kombinasi ilmu pengetahuan, dedikasi, dan keberanian dapat menciptakan perubahan positif bagi masyarakat, sekaligus menginspirasi perempuan untuk berkontribusi lebih besar dalam membangun bangsa.
2. Petahana Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana kembali terpilih

Eva Dwiana, lahir di Tanjung Karang, Lampung 25 April 1970, memiliki perjalanan pendidikan yang inspiratif. Ia menamatkan pendidikan dasar hingga menengah di Bandar Lampung sebelum melanjutkan ke jenjang sarjana di Universitas Wiraswasta Indonesia dan pascasarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi YAPPANN.
Sebagai istri Herman HN, mantan Wali Kota Bandar Lampung dua periode, Eva aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan, terutama melalui Majelis Taklim Rachmat Hidayat. Karier politik Eva dimulai dengan menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Kota Bandar Lampung periode 2011-2016.
Tahun 2015, ia bergabung dengan PDI Perjuangan dan dipercaya memimpin Bidang Perempuan dan Anak DPD PDIP Lampung. Kiprahnya semakin gemilang saat menjadi Anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2014-2019, di mana ia vokal memperjuangkan kesejahteraan sosial.
Puncaknya, pada Pilkada Serentak 2020, Eva mencatat sejarah sebagai Wali Kota perempuan pertama di Bandar Lampung, didampingi Deddy Amarullah sebagai Wakil Wali Kota.
Kepemimpinan Eva Dwiana berlanjut hingga periode kedua setelah kembali terpilih dalam Pemilu Serentak 2024. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadapnya, tetapi juga menyamai pencapaian suaminya sebagai wali kota dua periode.
3. Perjalanan Ela Siti Nuryamah dari akademisi hingga pemimpin daerah Lampung Timur

Ela Siti Nuryamah, perempuan kelahiran Tasikmalaya 3 Januari 1983, memulai perjalanan pendidikannya dari SD Karikil I, MTs Asy-Syuhada, hingga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tasikmalaya. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung jurusan S-1 Komunikasi Islam.
Latar belakang akademiknya yang memadukan ilmu komunikasi dan keagamaan menjadi bekal penting bagi Ela untuk terjun ke dunia politik. Karier politik Ela dimulai sebagai Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Lampung Timur pada periode 2014–2019.
Dalam peran ini, ia membawa suara perempuan ke dalam pengambilan keputusan daerah, terutama terkait pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Kepemimpinan Ela yang tegas namun empati membuatnya berhasil menciptakan kebijakan yang memperhatikan kebutuhan masyarakat dari sudut pandang yang lebih luas.
Pada tahun 2019, Ela melangkah ke tingkat nasional sebagai anggota DPR-RI, membawa aspirasi masyarakat Lampung Timur ke Senayan. Tidak berhenti di situ, pada Pilkada 2024, Ela mencalonkan diri sebagai Bupati Lampung Timur dan berhasil memenangkan pemilihan bersama pasangannya, Azwar Hadi.
4. Umi Laila Wakil Bupati di Pringsewu

Umi Laila, perempuan kelahiran Sleman, 10 Mei 1972, adalah sosok inspiratif yang memiliki semangat belajar tinggi. Perjalanan pendidikannya dimulai dari SD Negeri Klegung 1 Tempel, lalu berlanjut ke MTS Negeri Tempel, dan akhirnya menyelesaikan pendidikan menengah atas di MA Negeri Jombang.
Tak berhenti di situ, ia melanjutkan studi di Institut Ilmu Al-Qur’an, Wonosobo, Jawa Tengah. Kecintaannya pada ilmu pengetahuan menjadi landasan yang kuat untuk perjalanan karier dan kontribusinya di berbagai bidang.
Selain cemerlang dalam pendidikan, Umi Laila juga aktif dalam organisasi keagamaan, sosial, dan politik. Ia pernah menjabat sebagai Ketua PC Fatayat NU Pringsewu dan Tanggamus, serta terlibat dalam PMII semasa kuliah. Di dunia politik, ia menunjukkan kepemimpinannya sebagai Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pringsewu dan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Pringsewu.
Tak hanya itu, kepeduliannya terhadap pendidikan anak usia dini diwujudkan melalui perannya sebagai Ketua Himpaudi Kabupaten Pringsewu. Kontribusi ini menunjukkan dedikasi Umi Laila dalam membangun masyarakat di berbagai sektor.
Pada 2024, Umi Laila mencatat sejarah baru dengan terpilih sebagai Wakil Bupati Pringsewu mendampingi H. Riyanto. Kemenangannya menjadi bukti bahwa perempuan memiliki peran penting dalam dunia politik di Lampung. Dengan ketegasan dan empatinya, ia mematahkan stigma bahwa politik hanya untuk laki-laki.
5. Membangun Way Kanan lebih inklusif jejak kepemimpinan Ayu Asalasiyah

Ayu Asalasiyah, perempuan kelahiran Lampung, merupakan sosok berpengaruh dalam dunia politik Way Kanan. Sebagai adik kandung Bupati Petahana Way Kanan, Raden Adipati Surya, Ayu dikenal tidak hanya karena latar belakang keluarganya, tetapi juga karena kontribusinya yang nyata di berbagai organisasi.
Pendidikan yang ditempuhnya di SD Bumi Ratu, SMP Xaverius Rawalaut, hingga Universitas Yarsi melengkapi bekalnya untuk menjadi pemimpin yang berwawasan luas. Dengan tekad kuat, ia terus mengasah kemampuan dan menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat.
Kiprah Ayu dalam organisasi semakin mengukuhkan perannya sebagai pemimpin perempuan yang berkomitmen. Ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPC Partai Demokrat Way Kanan dan memegang peran penting dalam organisasi keagamaan seperti PCNU dan Muslimat NU. Peran-peran ini mencerminkan dedikasinya dalam memperkuat nilai-nilai moral dan spiritual di tengah masyarakat.
Pada tahun 2024, Ayu mengambil langkah besar dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Way Kanan mendampingi Ali Rahman. Kemenangan pasangan ini dalam Pilkada Serentak menjadi bukti kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Ayu.
Kemenangan Ayu menambah daftar perempuan inspiratif yang berhasil menunjukkan eksistensinya dalam politik Lampung. Dengan semangat dan visi yang jelas, Ayu diharapkan mampu menginspirasi lebih banyak perempuan untuk terlibat aktif dalam politik, membawa angin segar bagi tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan berkeadilan. Kepemimpinannya menjadi bukti perempuan memiliki peran penting dalam membangun daerah menuju kemajuan yang lebih inklusif.
6. Elfianah bangkit dari bayang-bayang masa lalu menuju kepemimpinan inspiratif

Elfianah, perempuan kelahiran Sungai Cambai 14 April 1974, telah menorehkan namanya dalam sejarah politik Lampung sebagai sosok yang tangguh dan penuh semangat. Meski pernah menghadapi bayang-bayang masa lalu sebagai istri dari Khamami, mantan Bupati Mesuji yang terjerat kasus korupsi, Elfianah tetap optimis melangkah maju.
Ia membawa keyakinan kuat untuk menciptakan perubahan positif di Mesuji, menginspirasi banyak orang dengan keteguhan dan keberaniannya. Perjalanan pendidikan Elfianah menunjukkan semangat belajar yang tak pernah padam meski menghadapi berbagai tantangan.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Lampung, ia sempat terhenti sebelum akhirnya menyelesaikan Paket C pada tahun 2010. Tidak berhenti di situ, Elfianah melanjutkan pendidikan tinggi di STIE Syariah Darul Huda Mesuji dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 2022.
Hal ini membuktikan usia bukanlah penghalang untuk terus berkembang dan mengejar impian. Pada 2024, Elfianah mencalonkan diri sebagai Bupati Mesuji bersama M Yugi Wicaksono dengan dukungan tiga partai besar.
Dengan visi yang jelas, ia siap membawa perubahan positif bagi Mesuji dan membuktikan perempuan memiliki peran penting dalam membangun masa depan yang lebih baik.