Pidato Perdana Presiden Prabowo jadi "Jualan" Paslon Kada Gerindra

- Pidato perdana Presiden Prabowo menjadi keuntungan bagi calon kepala daerah yang didukung Gerindra untuk "jualan" saat kampanye.
- Lebih dari 60% masyarakat Indonesia diprediksi melihat pidato Prabowo, yang akan menjadi senjata baru untuk calon kepala daerah dalam kampanye.
- Kehadiran Prabowo sebagai presiden meningkatkan semangat calon kepala daerah yang didukung Gerindra, serta memberikan nilai tawar politik bagi partai tersebut.
Bandar Lampung, IDN Times - Pidato perdana Presiden RI Prabowo Subianto disebut bakal menjadi "jualan" para calon kepala daerah yang didukung dan diusung oleh Partai Gerindra.
Akademisi Universitas Muhammadiyah Lampung, Candrawansah menilai, Prabowo amat piawai menyampaikan pidato perdana sebagai presiden. Itu dilakukannya dengan sangat tegas, lugas dan bersemangat.
"Ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi calon-calon kepala daerah yang didukung oleh Partai Gerindra, karena bisa sebagai 'jualan' ketika berkampanye di tengah grass root (kelompok pemilih)," ujarnya, Minggu (20/10/2024).
1. Jadi senjata atau amunisi baru calon kepala daerah

Candrawansah menyebutkan, keuntungan dimaksudkan lantaran diyakini lebih dari 60 persen masyarakat Indonesia yang mempunyai hak pilih melihat atau menonton acara pelantikan dan penyampaian pidato perdana Presiden Prabowo.
Alhasil, ia memprediksi isi pidato Prabowo tersebut nantinya akan menjadi senjata atau amunisi baru untuk calon-calon dalam melakoni kegiatan kampanye. "Terutama lebih spesifiknya calon yang diusung oleh Partai Gerindra, yang kita tahu sosok Prabowo merupakan ketua umum partai politik tersebut," ucapnya.
2. Tambah semangat pencalonan kepala daerah

Lebih lanjut Candrawansah menyampaikan, kehadiran Prabowo baru saja dilantik sebagai presiden dipastikan menambah semangat calon-calon kepala daerah yang didukung oleh Partai Gerindra.
"Apalagi kalau memang kader partai, menurut ku akan berlipat-lipat (semangat pencalonan), dikarenakan ketua umum mereka sekarang menjadi presiden," sebutnya.
3. Beri nilai tawar bagi paslon kepala daerah

Sebagai pengamat politik, Candrawansah menambahkan, keberhasilan Partai Gerindra mengantarkan ketua umumnya menjadi presiden merupakan pencapaian yang luar biasa sejak dibentuk pada 2008 silam.
Kondisi ini dinilai barang tentu akan berimplikasi kepada nilai tawar terhadap calon gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota yang diusung di tengah masyarakat.
"Nilai tawar di sini, terkait dengan posisi Partai Gerindra sebagai magnet tersendiri dikarenakan partainya presiden," imbuhnya.