Penurunan Stunting di Lampung Hampir Penuhi Standar Global

- Angka stunting di Lampung mencapai 14,9%, mendekati standar global dan nasional.
- Ada penurunan angka stunting di Indonesia sebesar 0,1% dari 21,6% pada tahun 2022 menjadi 21,5% pada tahun 2023.
- Perlu kolaborasi pemerintah dan berbagai sektor serta upaya bersama untuk menurunkan risiko stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif.
Metro, IDN Times - Angka stunting di Lampung saat ini mencapai 14,9 persen. Hal itu disampaikan Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin saat acara penandatanganan komitmen bersama untuk aksi konvergensi pencegahan dan penurunan stunting di Kota Metro 2024.
Wahdi mengatakan, di antara 37 provinsi di Indonesia, Lampung telah mendekati standar ditetapkan secara global maupun nasional yaitu angka 14 persen. "Berdasarkan data secara nasional, penurunan angka stunting di Indonesia mengalami perlambatan sebesar 0,1 persen. Data tahun 2022 menunjukkan angka stunting mencapai 21,6 persen, sedangkan pada tahun 2023 angka tersebut turun menjadi 21,5 persen," jelasnya, Selasa (30/7/2024).
Wahdi juga membeberkan jika saat ini di Provinsi Lampung, terdapat 5 kabupaten dan 1 kota yang mengalami peningkatan angka stunting. “Tapi ada juga yang mengalami penurunan yang sangat signifikan, termasuk adalah Kota Metro. Berdasarkan data angka stunting Kota Metro saat ini berada pada angka 7,1 persen,” bebernya.
1. Peran penting bapak dalam gerakan penurunan stunting

Pada paparannya, Wahdi juga menyoroti peran penting bapak dalam gerakan penurunan stunting. Itu dimulai dari Ibu mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus anak, mengurus bayi 1.000 hari pertama kehidupan.
Wahdi juga menekankan, dalam proses penurunan angka stunting, diperlukan upaya bersama dibangun melalui kesepakatan sebagai bentuk tanggung jawab kepada bangsa dan Pemerintah Kota Metro.
“Hadirnya kolaborasi dalam pemerintahan merupakan hal yang paling penting dalam upaya penurunan stunting, dimana pemerintah berperan sebagai agen pemberdayaan, dan kolaborasi antar berbagai sektor sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan zero stunting yang lebih cepat," ujar Wahdi.
Untuk mencapai hal tersebut, menurutnya terpenting adalah membangun trust building, berkomitmen, dan adanya kompilasi dalam pembangunan keberlanjutan.
2. Risiko stunting disebabkan banyak faktor

Wakil Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kota Metro, Anang Risgianto mengatakan, percepatan penurunan stunting merupakan upaya mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif harus dilaksanakan secara kompleks, politik, integratif, dan berkualitas melalui kerjasama multisektoral baik di tingkat pusat, provinsi, kota, kecamatan, dan kelurahan yang bergerak secara serentak dan bukan kerja bergerak secara berpisah-pisah.
"Karena faktor risiko stunting tidak hanya disebabkan dari satu faktor, tetapi disebabkan oleh banyak faktor. Untuk itu, melalui kegiatan hari ini diharapkan dapat memantapkan kembali fokus pada tujuan percepatan penurunan stunting Kota Metro melalui rembuk stunting di tingkat Kota Metro agar sesuai dengan tujuan dan strategi nasional percepatan penurunan stunting," jelasnya.
Menurutnya, proses dalam upaya-upaya percepatan penurunan stunting antara lain adalah upaya menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan di kehidupan keluarga, menjamin penuh rohani asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan butuh pelayanan kesehatan serta meningkatkan akses air minum dalam sanitasi.
3. Perjuangan penanganan stunting belum selesai

Lebih lanjut Anang menyampaikan apresiasi kepada semua pihak sudah berkontribusi aktif dalam penurunan angka stunting di Kota Metro. Menurutnya hal tersebut dapat diraih, berkat program-program Pemerintah Kota Metro yaitu JAMA-PAI, Bapak Asuk Anak Stunting, maupun berbagai program kegiatan yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan dan mitra kerja lainnya yang saling bersinergi untuk menurunkan stunting.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas komitmen dan upaya kita bersama dalam keberhasilan menurunkan stunting di bawah angka nasional, Keberhasilan ini merupakan hasil kerja kita bersama," terangnya.
Kendati demikian Anang tetap mengingatkan perjuangan penanganan stunting belum selesai, masih banyak pekerjaan rumah harus dikerjakan, banyak potensi belum diperdayakan serta masih banyak waktu untuk terus meningkatkan sinergi dalam rangka menurunkan stunting di Kota Metro.
"Perlu adanya dorongan kekompakan, penguatan kerjasama lintas sektor untuk saling memadukan potensi kekuatan melalui gotong-royong bersama masyarakat dapat mencapai zero stunting," tandasnya.