Bandar Lampung, IDN Times - Pemberlakuan peraturan pelarangan penjualan gabah keluar dari Lampung diprediksi akan mematikan ekonomi petani. Pasalnya, harga jual gabah diramalkan anjlok akibat kemampuan serap penggilingan padi di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai itu belum sebanding dengan volume hasil panen raya.
Salah satu supplier (penyuplai) di Lampung, Rayon Timur menilai, petani akan menjadi korban terbesar karena harga gabah diperkirakan terjun bebas jika penggilingan padi di Lampung belum mampu menyerap seluruh hasil panen raya. Sesuai hukum supply-demand, harga akan turun jika pasokan melimpah.
“Harga bisa turun di bawah 5.000 per kilo yang akan jadi korban petani,” ujar Rayon, Minggu (28/5/2023).