Penyelundupan Puluhan Burung Sumatra Terungkap di Pelabuhan Bakauheni

- 66 ekor burung Sumatera diselundupkan
- Pengangkutan ilegal menggunakan bus penumpang tanpa dokumen resmi
- Pelabuhan Bakauheni masih menjadi pintu keluar utama penyelundupan satwa liar
Lampung Selatan, IDN Times - Puluhan burung berbagai jenis asal Pulau Sumatra disita petugas gabungan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Satwa liar ilegal ini diselundupkan dan disamarkan via jasa angkutan bus penumpang.
Petugas gabungan Balai Karantina Lampung, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan Flight Protecting Indonesia’s Birds mengamankan sebanyak 7 boks kardus total berisikan 66 ekor burung berbagai jenis.
"Ya, tim gabungan berhasil menggagalkan pengangkutan ilegal puluhan burung liar yang disamarkan dalam bus penumpang tanpa dokumen resmi," Kepala Karantina Lampung, Donni Muksydayan, Jumat (6/6/2025).
1. Asal Jambi tujuan Pati, Jawa Tengah

Berdasarkan identifikasi petugas, Donni merincikan, total 66 ekor burung berbagai jenis tersebut meliputi serindit 20 ekor, cuca hijau mini (17 ekor), cucak ranting (15 ekor), cucak ijo besar (2 ekor), kutilang mas (8 ekor), siri-siri (3 ekor), dan cuca biru (1 ekor).
Seluruh burung ini berasal dari Sarolangun, Provinsi Jambi dan rencananya akan dibawa atau diangkut ke wilayah Pati, Jawa Tengah memanfaatkan angkutan umum untuk menyamarkan kegiatan pengiriman.
"Modus seperti ini bukan kali pertama terjadi. Penyelundupan satwa liar dengan cara menyamarkan pengangkutan melalui bus atau kendaraan umum telah berulang kali terdeteksi di titik-titik rawan seperti Pelabuhan Bakauheni," ucapnya.
Para pelaku kerap mengandalkan jalur darat lintas provinsi dan menyusupkan satwa ilegal tersebut ke dalam bagasi kendaraan dan berharap luput dari pengawasan petugas. “Permintaan pasar masih tinggi, terutama jenis burung kicau. Ini menjadi pendorong utama penyelundupan. Kami terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelanggaran seperti ini,” tambah dia.
2. Marak praktik perdagangan satwa liar

Meski pengawasan telah diperketat, Donni melanjutkan, pelanggaran aturan perlindungan satwa terus saja terjadi. Kondisi ini mencerminkan praktik perdagangan satwa liar masih terbilang marak. Oleh karenanya, berbagai upaya terus dilakukan dengan memperkuat sinergi berbagai pihak mengatasi penyelundupan satwa liar.
“Banyak sekali modus yang dipakai, salah satunya dengan menitipkan menggunakan angkutan umum. Kami harap masyarakat juga berperan aktif melaporkan, jika mencurigai ada pengangkutan satwa ilegal,” tegasnya.
Pascakegiatan penindakan ini, barang bukti burung beserta kendaraan langsung diamankan di kantor Satuan Pelayanan Karantina Pelabuhan Penyebrangan Bakauheni untuk diperiksa lebih lanjut. Setelah dinyatakan sehat, burung tangkapan bakal diserahkan kepada BKSDA guna dilepasliarkan.
"Pemeriksaan tetap kita lakukan terhadap burung tangkapan ilegal ini, untuk menjamin keamanan dan kesehatannya sebelum diserahkan pada instansi terkait guna proses lebih lanjut," sambungnya.
3. Pelabuhan Bakauheni masih jadi pintu keluar utama

Direktur Eksekutif FLIGHT, Marison Guciano menambahkan, Pelabuhan Bakauheni di bagian selatan Lampung sampai hari ini masih menjadi pintu keluar utama bagi praktik penyelundupan satwa liar Sumatera ke Jawa.
"Meningkatnya jumlah penyitaan satwa liar di Pelabuhan Bakauheni menunjukkan, bahwa kinerja petugas semakin membaik dalam mendeteksi upaya penyelundupan satwa," katanya.
Namun tetap, ia berharap semua pihak dapat bersinergi dalam mengatasi perdagangan ilegal satwa liar, untuk melindungi kekayaan keanekaragaman hayati Tanah Air. "Banyak spesies satwa liar kita, termasuk beberapa spesies yang disita saat ini merupakan jenis dilindungi dan populasi mereka sudah langka di alam," sambung dia.
4. Pakai jasa angkutan umum modus jaringan terputus

Marison menambahkan, modus penyelundupan menggunakan bus penumpang dilancarkan para pedagang ilegal untuk mengangkut dan mengirim burung liar Sumatera ke Jawa, itu agar dapat menghindari jeratan hukum.
"Jadi para pelaku ini semacam menggunakan modus jaringan terputus. Barang dinaikkan di tengah jalan dan sopir bus tidak mengetahui alamat si pengirim, dengan begitu pelaku merasa lebih aman," imbuhnya.