BKSDA Pastikan Jejak Kaki di Way Kanan Bukan Harimau, tapi Macan Dahan
- Tidak ada habitat harimau di Way Kanan, BKSDA tidak menemukan keberadaan atau habitat harimau di wilayah hutan sekitar Kabupaten Way Kanan.
- Lokasi kemunculan jejak kaki berdekatan Sumsel, penemuan jejak berada di kawasan perkebunan berbatasan langsung dengan wilayah Sumatera Selatan.
- BKSDA imbau warga tetap waspada, meski bukan jejak harimau, BKSDA Lampung-Bengkulu tetap mengimbau warga agar terus meningkat kewaspadaan dan tidak melakukan tindakan yang berpotensi mengganggu satwa liar.
Way Kanan, IDN Times - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memastikan temuan bekas jejak kaki hewan di area perkebunan Way Tuba, Kabupaten Way Kanan bukan satwa jenis harimau.
Kepala Seksi KSDA Wilayah III Lampung, Itno Itoyo mengatakan, hasil identifikasi petugas di lapangan menyatakan, bekas jejak kaki Macan dahan (Neofelis diardi) merupakan salah satu spesies middle cat langka dilindungi di Indonesia.
"Iya, kemungkinan besar bukan (jejak kaki harimau). Kuat dugaan itu (bekas jejak kaki) macan dahan, ukuran besar kecilnya hampir memang serupa dengan harimau," ujarnya dikonfirmasi, Selasa (28/10/2025).
1. Tidak ada habitat harimau di Way Kanan
Berdasarkan hasil analisis dan pemantauan selama lima tahun terakhir pascatemuan jejak kaki hewan beredar luas di media sosial kemarin, Itno menegaskan, petugas tidak menemukan keberadaan atau habitat harimau di wilayah hutan sekitar Kabupaten Way Kanan.
Selain itu, umumnya kemunculan hewan harimau biasanya diiringi dengan temuan kasus kematian hewan ternak warga sekitar. Namun, dugaan awal tersebut sejauh ini belum terdapat laporan semacam itu.
“Belum ada catatan habitat harimau di wilayah itu, kemarin tim juga sudah melakukan penelusuran di sekitar wilayah kemunculan jejak kaki tersebut," imbuhnya.
2. Lokasi kemunculan jejak kaki berdekatan Provinsi Sumsel
Itno menambahkan, lokasi penemuan jejak berada di kawasan perkebunan berbatasan langsung dengan wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Saat pengecekan di lapangan, sebagian area tempat ditemukannya jejak kaki bahkan masuk ke wilayah administratif Sumsel.
"Tim sudah kami tarik kembali karena proses identifikasi selesai. Selanjutnya, petugas akan kembali memantau situasi di wilayah Lampung Barat,” kata Itno.
3. BKSDA imbau warga tetap waspada
Meski bukan jejak harimau, Itno menambahkan, BKSDA Lampung-Bengkulu tetap mengimbau warga agar terus meningkat kewaspadaan dan tidak melakukan tindakan yang berpotensi mengganggu satwa liar.
Selain itu, bagi setiap masyarakat melihat tanda-tanda keberadaan satwa liar, sebaiknya segera melapor ke aparat desa atau petugas BKSDA terdekat.
“Kami harap ke depan tidak ada korban, baik dari warga maupun satwanya. Kami juga terus memantau keberadaan satwa liar di wilayah setempat," imbuh Itno.
