[UPDATE] Pasien Positif COVID-19 Lampung Bertambah 9 Orang

Bandar Lampung sumbang kasus terbanyak

Bandar Lampung, IDN Times – Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Lampung per Kamis (23/7/2020) bertambah sembilan orang. Merujuk penambahan itu, total pasien terkonfirmasi COVID-19 di provinsi setempat menjadi 246 orang dibanding satu hari sebelumnya diangka 237 pasien.

Berdasarkan data dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, tambahan sembilan kasus baru positif satu orang berasal dari Kabupaten Pesawaran. Selanjutnya sebanyak empat orang dari Kota Bandar Lampung, dua orang dari Kabupaten Pringsewu dan dua orang dari Kabupaten Lampung Tengah.

1. Sebanyak 52 pasien masih dirawat

[UPDATE] Pasien Positif COVID-19 Lampung Bertambah 9 OrangIDN Times/Muchammad Haikal

Dari total 246 pasien COVID-19 di Provinsi Lampung, sebanyak 182 orang telah dinyatakan sembuh, 52 orang masih dalam perawatan dan 12 di antaranya meninggal dunia. Data juga menunjukkan ada penambahan dua kasus suspek atau orang dalam pantauan (ODP) dan satu kasus kontak erat atau pasien dalam pengawasan (PDP).

Penambahan dua pasien suspek atau dalam pemantauan (ODP) menambah jumlah kumulatif ada sebanyak 3.766 orang, dengan jumlah pasien selesai pemantauan 3.693, masih dipantau 63, dan meninggal 10 orang.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) di Lampung hingga kini berjumlah 200 orang, yakni enam orang dalam masa isolasi, sembuh 158 orang, meninggal 36 orang. Serta untuk kasus orang tanpa gejala di Provinsi Lampung ada sebanyak 123 orang dalam masa pemantauan.

Baca Juga: Lampung Timur Catat Kasus Positif COVID-19 Pertama

2. Pasien 06 Kota Metro dinyatakan sembuh

[UPDATE] Pasien Positif COVID-19 Lampung Bertambah 9 OrangJuru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Metro, Nasir AT ANTARA/HO

Pasien 06 Kota Metro perempuan berusia 45 tahun asal Kecamatan Metro Pusat dinyatakan sembuh. Itu setelah hasil test swab kedua dan ketiga dinyatakan negatif COVID-19.

"Hasil swab kedua dan ketiga hasilnya sudah keluar dan dinyatakan negatif COVID-19. Jadi sudah sembuh," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Metro, Nasir AT dilansir dari Antara, Kamis (23/7/2020).

Ia menambahkan, karena dinyatakan sudah sehat, pasien tersebut tidak lagi menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Pasien sudah diperbolehkan untuk keluar rumah.  "Kemarin yang bersangkutan isolasi mandiri di rumah. Sekarang sudah boleh keluar rumah," kata Nasir.

Pasien 06 memiliki riwayat bekerja di Bekasi, Jawa Barat dan pulang ke Kota Metro untuk menjenguk ibunya di Kecamatan Metro Pusat. Namun, saat hendak kembali ke Bekasi dan dilakukan rapid test menunjukkan pasien reaktif, lalu setelah dilakukan swab hasilnya positif COVID-19.

Dengan kesembuhan pasien ini, maka Kota Metro tidak ada lagi warga yang positif COVID-19, setelah dari enam warga Kota Metro yang dinyatakan positif saat ini sudah sembuh semuanya.

3. Health alert card perketat pengawasan di pelabuhan

[UPDATE] Pasien Positif COVID-19 Lampung Bertambah 9 OrangIlustrasi kapal (IDN Times/Lia Hutasoit)

Pemprov Lampung segera memperketat pengawasan pintu masuk ke provinsi terkait kasus COVID-19 yang cenderung naIk. "Saya sampaikan memang terjadi kelonggaran pengawasan dan sejumlah kasus positif COVID-19 diindikasi berasal dari pelaku perjalanan, sehingga kita akan perketat lagi," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Lampung, Reihana.

Ia mengatakan, memperketat pengawasan pintu masuk akan dilakukan di sejumlah tempat salah satunya Pelabuhan Bakauheni. Kantor Kesehatan Pelabuhan Bakauheni saat ini telah menggunakan health alert card sebagai salah satu bentuk pengetatan pengawasan, dengan kartu tersebut kita dapat mengetahui domisili serta tujuan pelaku perjalanan sehingga mempermudah pelacakan bila ada pelaku perjalanan terkonfirmasi positif COVID-19.

Menurut Reihana, health alert card dapat diakses secara elektronik oleh pelaku perjalanan yang nantinya dicek oleh petugas pelabuhan dan data diteruskan kepada petugas survailans. "Kita kembali tingkatkan pengawasan agar mencegah penambahan kasus COVID-19 di lingkungan pelaku perjalanan, akan tetapi diminta untuk setiap pelaku perjalanan dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya lagi.

Ia menjelaskan, kedisiplinan masyarakat dan pelaku perjalanan dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi faktor utama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. "Protokol kesehatan adalah harga mati, tidak ada alasan untuk tidak mentaatinya, mari kita jaga keluarga dari COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan," ucap Reihana.

Baca Juga: Pasien COVID-19 Bertambah Lima, Riwayat Perjalanan dari Jakarta

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya