KA Rute Tanjungkarang-Kotabumi-Baturaja Beroperasi Awal September

Tak patuhi protokol kesehatan dilarang masuk kereta api

Bandar Lampung, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre IV Tanjungkarang berencana menggelar uji coba pengoperasian kembali perjalanan Kereta Api Kuala Stabas rute Tanjungkarang-Kotabumi-Baturaja awal September 2020. Sebelumnya rute ini dan rute lainnya dihentikan sementara operasinya oleh PT KAI terkait pandemik COVID-19.

Pelaksana harian Humas Divre IV Tanjung Karang, Asparen, menjelaskan, uji coba ini masyarakat dapat menikmati layanan itu dengan menerapkan 3M yaitu, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Itu berlaku saat masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang harus dipatuhi seluruh penumpang sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19.

1. Syarat tidak dipatuhi penumpang dilarang masuk dalam kereta api

KA Rute Tanjungkarang-Kotabumi-Baturaja Beroperasi Awal SeptemberDok. Pribadi

Bagi penumpang KA Kuala Stabas, ada beberapa persyaratan tambahan wajib dilaksanakan. Setiap penumpang diharuskan dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), suhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, wajib menggunakan masker, dan diimbau menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket.

"Ini penting. Kalau yang seperti ini tidak diperhatikan ya tidak boleh naik kereta api. Jadi jangan lupa menerapkan protokol kesehatan saat akan menggunakan jasa kereta api. Ya pakai masker, pakai jaket atau kaus atau baju lengan panjang. Dan tentunya suhu tubuh tidak melebihi 37.3 derajat celcius," jelas Asparen dalam pernyataan tertulis kepada IDN Times, Sabtu (29/8/2020).

Ia menambahkan, jika salah satu persyaratan tersebut tidak terpenuhi maka penumpang KA Kuala Stabas tidak diperkenankan naik kereta api. Aturan ini sangat penting untuk dipatuhi agar semua pihak bisa saling menjaga kesehatan saat menggunakan kereta api.

“Mari kita patuhi bersama protokol kesehatan yang diterapkan dalam perjalanan kereta api agar kesehatan tetap terjaga. Meski KA Kuala Stabas beroperasi di tengah pandemi, KAI tetap bertekad melayani masyarakat yang melakukan perjalanan dengan selamat, aman, nyaman dan sehat sampai tujuan dengan tidak melanggar protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19,” kata Asparen.

Baca Juga: KAI Divre IV Hentikan Operasional KA Penumpang hingga 31 Agustus

2. Lakukan verifikasi tiket secara mandiri

KA Rute Tanjungkarang-Kotabumi-Baturaja Beroperasi Awal September(Ilustrasi tiket kereta api bandara) IDN Times/Akhmad Mustakim

Asparen mengimbau kepada penumpang untuk datang paling lambat 30 menit sampai satu jam sebelum jadwal keberangkatan. Hal tersebut terkait pada saat boarding, ada tahapan verifikasi berkas oleh petugas dan kelengkapan penumpang lainnya sebelum diizinkan naik kereta api.

Ia menambahkan, saat proses boarding, penumpang harus menunjukkan tiket dan identitas penumpang kepada petugas boarding. Jika sudah diperiksa, maka penumpang melakukan verifikasi tiket secara mandiri. Cara ini untuk meminimalisasi kontak fisik antara penumpang dan petugas.

Saat ini KAI hanya menjual tiket 70 persen tiket dari kapasitas tempat duduk yang tersedia. Itu terkait kebijakan pengaturan physical distancing di dalam kereta api.

“Pada saat beroperasi, pihak kereta api tidak melayani pembelian tiket secara online. Tiket hanya di dapat dibeli secara langsung di loket-loket stasiun pada saat keberangkatan atau pembelian go show (tiga jam sebelum keberangkatan),” papar Asparen.

3. Setiap tiga jam sekali suhu tubuh penumpang diperiksa

KA Rute Tanjungkarang-Kotabumi-Baturaja Beroperasi Awal SeptemberAngga Budiyanto

Guna memastikan kesehatan penumpang, petugas akan mengukur suhu badan penumpang di atas kereta setiap tiga jam sekali. Jika ada penumpang yang kedapatan bersuhu badan 37,3 derajat Celsius atau lebih dan mengalami gejala COVID-19, maka penumpang tersebut akan dipindah ke ruang isolasi yang ada di dalam kereta.

“Bila kondisi penumpang perlu penanganan segera, kami akan menghubungi dokter atau petugas kesehatan di stasiun terdekat yang memiliki fasilitas pos kesehatan,” jelas Asparen.

Lebih lanjut disampaikannya, guna menjamin kebersihan selama perjalanan, petugas rutin membersihkan objek-objek yang sering disentuh setiap 30 menit sekali secara bergantian. Objek itu seperti pegangan pintu, pengunci pintu, keran air, tombol flush toilet, sandaran tangan, meja lipat, dan lainnya dibersihkan menggunakan pembersih yang mengandung cairan disinfektan.

4. Petugas dibekali APD

KA Rute Tanjungkarang-Kotabumi-Baturaja Beroperasi Awal SeptemberPT KAI Divre IV Tanjungkarang melalukan penyemprotan disinfektan di area kereta api penumpang. (Istimewa/IDN Times)

Dalam melayani pelanggan pada adaptasi kebiasaan baru, petugas frontliner KAI yang berpotensi kontak jarak dekat dengan penumpang dibekali APD berupa masker, sarung tangan, dan face shield. Petugas tersebut antara lain, petugas loket, customer service, petugas boarding, kondektur, Polsuska, pramugari kereta, dan petugas kebersihan di atas kereta.

“Petugas juga kami lengkapi APD agar memberikan rasa aman kepada para pelanggan yang dilayani oleh petugas kami.  Di samping itu, KAI juga tetap membersihkan kereta dan fasilitas stasiun secara intensif menggunakan bahan pembersih yang mengandung cairan disinfektan,” ujar Asparen.

Fasilitas higienitas berupa wastafel portabel dan hand sanitizer juga disediakan di titik-titik yang mudah dijangkau oleh penumpang. “Kami mengimbau kepada para penumpang untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, melakukan cuci tangan, membawa hand sanitizer pribadi. Jaga selaku kesehatan, melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta tidak ragu melapor kepada petugas jika tiba-tiba merasa tidak sehat,” paparnya.

Baca Juga: Hei Gen Z, Itera Buka Prodi Baru S1 Teknik Perkeretaapian, Mau Daftar?

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya