Mahasiswa Asing KKN ISCE 2025 Kembangkan Mocaf dan Peta Digital Desa

- Mahasiswa asing KKN ISCE 2025 kembangkan inovasi seperti peta digital desa dan pupuk cair dari limbah pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan dan nilai tambah komoditas lokal.
- Program pemberdayaan perempuan dilakukan melalui pelatihan membuat keripik cumi dan edukasi di berbagai desa, serta pengenalan tepung mocaf sebagai alternatif pangan lokal.
- Pemkab Lampung Timur memberikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa KKN Internasional dalam program pemberdayaan masyarakat, sementara program KKN Internasional ISCE 2025 masih akan berlanjut hingga 21 Agustus 2025.
Lampung Timur, IDN Times – Sembilan mahasiswa asing peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional 2025 bertajuk International Student Community Engagement (ISCE) memaparkan hasil pengabdian mereka di hadapan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan ini difasilitasi oleh Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan Universitas Lampung (Unila), serta diinisiasi oleh Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat.
Para mahasiswa yang berasal dari berbagai negara termasuk Timor Leste, Thailand, Zimbabwe, Palestina, dan Yaman berkolaborasi dengan mahasiswa Indonesia menjalankan program pemberdayaan masyarakat di sejumlah desa di Lampung Timur. Fokusnya mulai dari isu ketahanan pangan, pendidikan, UMKM, hingga mitigasi bencana.
1. Peta digital desa dan pupuk cair dari limbah

Salah satu inovasi dipresentasikan adalah pembuatan peta digital desa berbasis Geographic Information System (GIS) oleh Fungai Hwacha dari Zimbabwe di Desa Purwosari. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana secara lebih presisi.
Selain itu, mereka juga mengembangkan pupuk cair dari microorganism local (MOL) berbahan limbah pertanian seperti air kelapa dan air cucian beras. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi alami untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Di Desa Labuhan Ratu 6, mahasiswa asal Thailand, Muhammat Paris E-sor, memperkenalkan proses produksi tepung mocaf (modified cassava flour) sebagai upaya meningkatkan nilai tambah singkong komoditas unggulan Lampung Timur yang harganya cenderung rendah.
Program serupa juga dilakukan oleh Ahmad Zyad Zayed Al Shurafa dari Palestina di Desa Sidorejo. Tepung mocaf ini bisa diolah jadi aneka produk makanan seperti kerupuk, kue, hingga mi.
“Ini bisa jadi alternatif pangan lokal dan mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Jordanio Exposto Martin, mahasiswa asal Timor Leste yang mewakili presentasi hasil KKN, Rabu (6/8/2025).
2. Pemberdayaan perempuan dan program edukasi

Di Desa Braja Kencana, tiga mahasiswa asal Yaman mengadakan pelatihan membuat keripik cumi untuk ibu-ibu rumah tangga. Tujuannya agar mereka bisa memproduksi camilan laut bernilai ekonomi dari potensi lokal yang tersedia.
Sementara itu, Jordanio juga menjalankan program edukatif di Desa Labuhan Ratu 9, seperti pelatihan bahasa Inggris dasar, sosialisasi antibullying, hingga pelatihan penggunaan aplikasi SIPDESKEL guna mendukung program Smart Village.
Ia bahkan mengajak warga berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas dan Suaka Badak Sumatra untuk memperluas wawasan lingkungan.
Di akhir pemaparan, para mahasiswa asing tak kuasa menyembunyikan rasa harunya. Salah satu dari mereka menyampaikan bahwa masyarakat di Desa Braja Kencana telah menjadi keluarga baru mereka.
“Desa Braja Kencana sudah seperti rumah kedua. Terima kasih atas kebaikan dan dukungan yang luar biasa. Semoga kami bisa kembali ke sini suatu hari nanti,” ucapnya penuh haru.
3. Dapat apresiasi dari pemkab dan warga

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Timur, Ahmad Zainudin, menyampaikan apresiasi atas kontribusi para mahasiswa KKN Internasional. Ia menyatakan, program KKN merupakan sarana pembelajaran langsung melalui observasi dan aksi nyata yang hasilnya dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, tidak ada kendala selama pelaksanaan KKN. Atas nama Bupati Lampung Timur, kami menyampaikan terima kasih atas program yang telah dijalankan. Ini menjadi pembelajaran berharga bagi daerah,” ujar Ahmad Zainudin.
Sementara itu, Ketua Pelaksana KKN Internasional Itera, Feerzet Achmad mengapresiasi dukungan dari Pemkab Lampung Timur, khususnya para kepala desa yang menyambut baik kehadiran mahasiswa. Ia menyebutkan, program KKN Internasional ISCE 2025 khusus untuk mahasiswa dalam negeri masih akan berlanjut hingga 21 Agustus 2025.