Kabinet Gemuk Setahun Presiden Prabowo: Strategi-Hilangnya Oposisi

- Ingatkan pentingnya parpol oposisi
- Visi, misi, dan program masih on the track
- Prabowo dianggap jadi pembina politik
Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka telah masuk usia satu tahun. Kabinet Merah Putih dinilai "gemuk" masih menuai sorotan publik, termasuk kalangan akademisi.
Di era Presiden Prabowo, jumlah kementerian bertambah menjadi 48 dari sebelumnya hanya 34 kementerian. Kebijakan ini sesuai Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 139 Tahun 2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
Selain itu, Prabowo juga menfasilitasi 56 kursi jabatan wakil menteri (Wamen). Alhasil, pemerintahan Prabowo tercatat memiliki sebanyak 104 pejabat. Akademisi Universitas Muhammadiyah Lampung (UML), Candrawansah menilai, formasi kabinet gemuk di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini merupakan strategi politik, untuk menjaga stabilitas dan keharmonisan antarpartai di pemerintahan.
"Tentu, hal ini (kabinet gemuk) menjadi strategi Prabowo untuk meminimalisir disharmonisasi partai pengusung dan pendukung, serta partai yang baru bergabung ketika terpilih," ujarnya dikonfirmasi, Senin (20/10/2025).
1. Ingatkan pentingnya parpol oposisi

Akan tetapi dalam negara demokrasi, Candra mengingatkan, sejatinya diperlukan partai politik berperan sebagai oposisi, agar dapat menjadi penyeimbang pemerintahan dan sebagai partai pengkritik kebijakan. "Ya, setidaknya agar menjadi cambuk pemerintahan agar lebih cepat merealisasikan visi, misi, serta program yang telah disampaikan ketika menjadi calon," ingatnya.
Pascasetahun menjalani pemerintahan, para pengamat dan masyarakat tentu akan mencocokkan visi, misi, serta program yang ditawarkan ketika menjadi calon dengan setelah terpilih dan dilantik pada tahun pertama ini.
"Jadi wajar, masyarakat tentunya akan fokus dengan kepada hajat hidup mereka terutama kesehatan, pendidikan, infrastruktur. Selain itu, tentunya pemberantasan korupsi serta makan gizi gratis tidak akan luput dari penilaian," lanjut dia.
2. Visi, misi, dan program masih on the track

Candra melanjutkan, pemerintahan Prabowo-Gibran sejauh ini masih berjalan on the track sesuai visi, misi, dan program disampaikan pada masa kampanye Pilpres 2024. Terutama, menyangkut isu nasional pemberantasan korupsi mulai memperlihatkan peningkatan dengan menjerat sederet pejabat.
Tak terkecuali di pentas internasional, Indonesia cukup mendunia dengan terlihat aktif dalam kegiatan perdamaian dunia sebagai salah satu bagian sangat penting, untuk citra positif seorang kepala negara serta masyarakatnya.
"Sedangkan di tingkat nasional, menurut saya makan gizi gratis (MBG) walaupun ada persoalan, tetapi masih menjadi program mendapatkan dukungan dari masyarakat secara luas karena dirasa memang sesuatu yang dibutuhkan," katanya.
3. Prabowo dianggap jadi pembina politik

Dari sudut pandang politik, Candra menambahkan, Presiden Prabowo dianggap mampu menjalankan janji politik dan dapat menjadi pembina politik, karena semua parpol hingga saat ini tidak ada kritik terlalu berlebihan seperti sebelumnya.
"Partai Gerindra sebagai partai Prabowo dan pengusung utama Prabowo-Gibran, mampu membangun citra positif yang kemungkinan elektabilitasnya meningkat ketika Pemilu berikutnya," imbuh Dosen Fisip UM Lampung tersebut.