Jumlah Kampanye Calon Wali Kota Balam Jomplang, Taktik?

- Perbedaan jumlah kampanye antara paslon nomor urut 01 dan petahana cukup jauh, dengan petahana telah melakukan 109 kali kampanye.
- Candrawansyah menilai perbedaan strategi kampanye sebagai bagian dari upaya masing-masing calon untuk meraih dukungan maksimal.
- Strategi kampanye besar-besaran vs pendekatan door-to-door mencerminkan taktik calon dalam membangun hubungan dengan pemilih.
Bandar Lampung, IDN Times – Menjelang pemilihan Wali Kota Bandar Lampung, perbedaan jumlah kampanye antara para calon pemimpin Kota Tapis Berseri cukup jauh.
Berdasarkan data dari Bawaslu Kita Bandar Lampung, Paslon nomor urut 01 Reihana dan Aryodhia hanya 20 kali kampanye. Sedangkan pasangan petahana telah 109 kali kampanye.
Candrawansyah, akademisi dari Universitas Muhammadiyah Lampung menilai, perbedaan jumlah kampanye ini adalah bagian dari strategi masing-masing calon untuk meraih dukungan maksimal.
“Ada calon yang lebih sering melakukan kampanye besar-besaran, sementara yang lain lebih fokus pada pendekatan door to door," katanya saat dihubungi, Sabtu (9/11/2024).
1. Gunakan berbagai cara dan frekuensi saat kampanye

Candrawansyah menjelaskan, setiap calon menggunakan berbagai cara dan frekuensi kampanye, seperti menggelar acara besar maupun melakukan pendekatan langsung ke masyarakat.
"Setiap pendekatan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam membangun hubungan dengan pemilih,” ujarnya.
Seiring berjalannya masa kampanye, strategi dan taktik dari masing-masing calon diharapkan semakin memperjelas perbedaan pendekatan mereka.
"Masyarakat Bandar Lampung akan menentukan siapa yang mereka yakini mampu memahami dan mengatasi persoalan kota dengan baik," jelasnya.
2. Perbedaan kampanye skala besar dan door to door

Menurut Candrawansah, kampanye yang sering diadakan dalam skala besar memungkinkan calon untuk menjangkau massa dalam jumlah banyak secara efisien.
Namun, strategi door to door dianggap mampu menciptakan hubungan yang lebih personal dengan pemilih dan bisa lebih efektif dalam membangun loyalitas.
“Jumlah kampanye bukanlah satu-satunya indikator keberhasilan. Lebih penting adalah bagaimana pesan dari calon bisa diterima dan dipahami oleh masyarakat. Pendekatan door to door misalnya, memungkinkan calon lebih mendengar aspirasi masyarakat secara langsung, sesuatu yang mungkin tidak didapatkan dari kampanye besar,” tambahnya.
3. Perbedaan pemanfaatan tim sukses

Ia menyebut, perbedaan jumlah kampanye mencerminkan taktik calon dalam memanfaatkan tim sukses mereka.
“Keberhasilan kampanye bukan hanya tergantung dari banyaknya acara yang diadakan, tetapi bagaimana tim sukses dapat bekerja dengan efektif di lapangan. Kegiatan-kegiatan ini diharapkan tetap mengikuti aturan yang ada agar suasana di Bandar Lampung tetap kondusif,” tuturnya.