Dukung Program MBG, SMA 10 Bandar Lampung Tanam Sayuran Sendiri

- SMA Negeri 10 Bandar Lampung mengembangkan kebun sayur dan kolam ikan lele untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo.
- Program ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan membekali siswa dengan keterampilan kewirausahaan untuk masa depan.
- Siswa diajarkan bercocok tanam, merawat hasil panen, dan bekerja sama dengan pelaku UMKM untuk belajar tentang kewirausahaan.
Bandar Lampung, IDN Times – Dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) digagas oleh Presiden Prabowo, SMA Negeri 10 Bandar Lampung (Smandasa) memanfaatkan lahan tidur seluas 8x12 meter untuk mengembangkan kebun sayur dan kolam ikan lele.
Kepala SMA Negeri 10 Bandar Lampung, Suharto, mengatakan program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan kewirausahaan yang berguna di masa depan.
"Kebun ini menjadi sarana pendidikan ketahanan pangan sekaligus wirausaha bagi para siswa," katanya, Selasa (18/2/2025).
1. Berbagai macam sayuran

Suharto mengatakan, penanaman ini, pihak sekolah menanam berbagai macam sayuran yang bisa dimakan.
"Kami ingin mengajarkan siswa bahwa bercocok tanam itu mudah dan bisa menjadi solusi ketahanan pangan di rumah masing-masing. Kami menanam berbagai sayuran seperti sawi, bayam, kangkung, dan terong, serta membudidayakan ikan lele untuk panen berkelanjutan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan dari sekadar menanam, program ini memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung bagaimana merawat dan mengelola hasil panen.
2. Kerja sama dengan UMKM

Tidak hanya itu, Suharto menuturkan pihaknya juga bekerja sama dengan pelaku UMKM untuk memberikan wawasan tentang kewirausahaan, mulai dari pengolahan hasil pertanian hingga pemasaran produk.
Ia menekankan pentingnya menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini. "Kami ingin siswa tidak hanya tahu cara menanam, tetapi juga bagaimana mengelola hasilnya agar bisa bernilai ekonomi," jelasnya.
Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas kepada siswa, terutama mereka yang berasal dari perkotaan dan minim pengetahuan tentang pertanian. "Selain menjadi ruang belajar yang nyaman, kebun sekolah ini juga diharapkan dapat menjadi destinasi agrowisata kecil bagi siswa," tuturnya.
3. Harapan

Suharto berharap, dengan inisiatif ini, siswa dapat menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya ketahanan pangan dan bagaimana mereka dapat berperan dalam mencapainya. Program yang dimulai dengan memanfaatkan lahan tidur ini membuktikan bahwa ketahanan pangan bisa dimulai dari lingkungan sekolah.
"Kami harap tidak hanya menciptakan lingkungan yang hijau dan produktif, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan yang berguna untuk masa depan," harapnya.
Ia menambahkan, jika sekolah lain ingin mengikuti jejaknya, pihaknya akan mendukung penuh inisiatif tersebut. "Kami ingin siswa memiliki mental untuk memproduksi pangan sendiri, tidak hanya bergantung pada pasokan dari luar. Jika sekolah lain ingin menerapkan hal serupa, kami sangat mendukung," ucapnya.