Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dear Maba: Kampus Unila Buka Prodi Baru Sarjana Gizi

ilustrasi sarjana (freepik.com/scphotograph)
Intinya sih...
  • Universitas Lampung (Unila) membuka Program Studi Sarjana Gizi di bawah Fakultas Kedokteran, dengan izin resmi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
  • Prodi ini fokus pada gizi masyarakat dengan pendekatan berbasis agrikultura untuk mengatasi masalah gizi utama di Provinsi Lampung.
  • Pembukaan prodi ini didorong oleh keterbatasan jumlah prodi S1 gizi negeri di Lampung, kebutuhan tenaga ahli gizi, dan kesempatan bagi lulusan D-3 Gizi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana.

Bandar Lampung, IDN Times - Universitas Lampung (Unila) kini resmi membuka Program Studi (Prodi) Sarjana Gizi, yang berada di bawah naungan Fakultas Kedokteran. Keputusan ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 7/A/O/2025, yang memberikan izin untuk membuka program studi gizi pada jenjang sarjana.

Dekan Fakultas Kedokteran Unila, Evi Kurniawaty mengatakan, pembukaan prodi ini menjadi langkah strategis dalam mengembangkan pendidikan tinggi di Provinsi Lampung, khususnya bidang gizi masyarakat.

"Prodi Sarjana Gizi Unila dirancang untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan di daerah, terutama terkait masalah gizi yang masih menjadi persoalan utama," jelasnya, Minggu (26/1/2025).

1. Memiliki fokus utama pada gizi masyarakat

makanan bergizi (freepik.com)

Evi menjelaskan, Prodi ini memiliki fokus utama pada gizi masyarakat dengan pendekatan berbasis agrikultura. Integrasi antara ilmu gizi, kesehatan masyarakat, dan pertanian akan memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas gizi dan ketahanan pangan di Lampung.

"Dengan memanfaatkan potensi sektor pertanian dan industri makanan yang berkembang pesat di daerah ini, diharapkan prodi ini dapat menghasilkan solusi bagi masalah gizi masyarakat," terang Evi.

2. Prodi Sarjana Gizi Unila hadir untuk mengisi kekosongan

pexels.com

Lebih lanjut Evi mengatakan, keputusan untuk membuka prodi gizi ini didorong beberapa faktor penting. Salah satunya, keterbatasan jumlah prodi S1 gizi negeri di Lampung, yang selama ini memunculkan kebutuhan tenaga ahli di bidang ini. Selain itu, permasalahan gizi seperti stunting, gizi buruk, obesitas, anemia dan lainnya yang memerlukan keahlian khusus dalam bidang gizi untuk diatasi.

Prodi Sarjana Gizi Unila juga hadir untuk mengisi kekosongan yang ada, terutama bagi lulusan D-3 Gizi di Lampung yang ingin melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang sarjana.

"Dengan program ini, lulusan D-3 Gizi akan memiliki akses untuk meningkatkan kompetensinya di tingkat pendidikan lebih tinggi," uajrnya.

3. Berharap berperan aktif dalam mengatasi masalah gizi di Lampung

ilustrasi asupan gizi seimbang (freepik.com/freepik)

Menurut Evi, dukungan Fakultas Kedokteran Unila yang telah memiliki program magister kesehatan masyarakat dengan peminatan gizi, memberikan dasar kuat pengembangan prodi ini.

Fakultas Kedokteran Unila juga telah terbukti berperan aktif dalam pendidikan kesehatan masyarakat dan gizi, sehingga prodi sarjana gizi diharapkan dapat mengembangkan kualitas pendidikan di bidang ini lebih lanjut.

"Dengan pembukaan prodi sarjana gizi, Unila berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dan kompeten, tetapi juga siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional," kata Evi.

Pihaknya berharap, Prodi ini dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah gizi di Lampung, serta memperkuat ketahanan pangan di provinsi ini, sekaligus memberi kontribusi positif bagi sektor kesehatan masyarakat di Indonesia.

"Dengan berbagai potensi dan dukungan yang ada, Prodi Sarjana Gizi Unila diharapkan menjadi pusat pendidikan unggulan yang dapat berperan penting dalam menciptakan tenaga ahli di bidang gizi dan mampu memberi solusi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
Silviana
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Silviana
EditorSilviana
Follow Us