Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Hal Bikin Seseorang Susah Menghindari Mindset Toksik

ilustrasi merasa lelah (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Mindset toksik menghambat perkembangan individu
  • Pengaruh lingkungan dan media sosial memperkuat mindset toksik
  • Kemauan untuk berbenah menjadi kunci utama menghindari mindset toksik
  • Mindset toksik menghambat perkembangan individu
  • Pengaruh lingkungan dan media sosial memperkuat mindset toksik
  • Kemauan untuk berbenah menjadi kunci utama menghindari mindset toksik

Mindset toksik tentu memiliki dampak buruk. Relasi sosial dengan orang-orang sekitar akan terganggu. Selain itu, kamu juga menjadi individu tidak bisa maju dan berkembang.

Tapi pada faktanya, orang-orang justru susah menghindari mindset toksik itu sendiri. Sudah pasti ini menjadi suatu hal patut dipertanyakan.

Mengapa seseorang bisa susah menghindari mindset toksik? Padahal sudah jelas memiliki pengaruh sangat buruk. Bisa jadi ini berasal dari beberapa sebab. Berikut enam di antaranya.

1. Pengaruh dari lingkungan sekitar

ilustrasi relasi pertemanan (pexels.com/RDNE Stock Project)

Mindset toksik membuat seseorang tidak kunjung maju dan berkembang. Pola pikir seperti ini tentu harus dihilangkan.

Itu karena, berpotensi besar menurunkan kualitas hidup. Namun, beberapa orang justru susah menghilangkan mindset toksik tersebut.

Ada beberapa hal menjadi sebabnya. Salah satunya adalah pengaruh dari lingkungan sekitar.

Jika ia terjebak di tengah lingkungan dengan orang-orang yang memiliki karakter buruk, tentu akan susah keluar dari perilaku tersebut.

2. Kurangnya kesadaran diri

ilustrasi bermalasan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mindset toksik tidak bisa dibiarkan menguasai pikiran. Apalagi sampai mengendalikan sikap dan perilaku.

Sebaliknya, seseorang harus segera keluar dari pola pikir kurang baik tersebut. Di sisi lain, tidak banyak orang yang mampu menghindari pemikiran toksik.

Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran diri dalam berbenah. Seseorang tidak mau tahu dengan mindset toksik melekat dalam dirinya. Baginya, pemikiran toksik tersebut adalah suatu hal yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan.

3. Mempertahankan sikap pesimis

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sikap pesimis membuat seseorang berpikir ulang saat hendak mengambil keputusan. Rasa takut dan kecemasan turut menyertai. Sekalipun mengenai keputusan untuk maju dan berkembang. Pesimis dijadikan landasan utama sebelum bertindak.

Mempertahankan sikap pesimis termasuk salah satu hal yang membuat seseorang susah menghindari mindset toksik. Rasa tidak percaya diri turut menahan langkah. Mereka cenderung merasa tidak berharga atau tidak mampu untuk berbenah.

4. Adanya pengaruh dari media sosial

pexels.com/energepic.com

Di era sekarang ini, bisa dipastikan generasi muda pasti menjadi pengguna media sosial. Sebagaimana diketahui, keberadaan media sosial bisa membawa dua dampak dalam waktu bersamaan. Baik berupa dampak negatif maupun positif.

Adanya pengaruh dari media sosial juga menjadi sebab seseorang susah menghindari mindset toksik. Media sosial dan budaya populer dapat memengaruhi cara seseorang memandang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

Jika terlalu banyak terpapar dengan konten yang negatif atau toksik, seseorang bisa terjebak dalam mindset yang tidak sehat.

5. Cenderung ragu-ragu

ilustrasi merasa ragu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kamu memiliki keraguan saat hendak mengambil keputusan? Banyak pertimbangan tidak realistis turut menyertai. Pada akhirnya, kamu memilih mundur dan tidak jadi menghilangkan mindset toksik tersebut.

Sudah tentu ini menjadi permasalahan harus diperbaiki. Semakin kamu ragu-ragu, semakin susah menghindari mindset toksik. Seolah terjebak dalam lingkaran yang sama tanpa ada jalan keluar. Pola pikir toksik justru semakin menguasai diri.

6. Tidak memiliki niat untuk berbenah

ilustrasi lelah menjalani hidup (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Tahukah kamu kunci utama membuat seseorang bisa menghindari mindset toksik? Kunci utamanya terletak pada kemauan untuk berbenah. Ia benar-benar totalitas memperbaiki pola pikir dalam diri.

Tapi bagaimana terjadinya jika seseorang tidak memiliki niat untuk berbenah menjadi yang lebih baik? Tentu semakin susah keluar dari mindset toksik. Pemikiran toksik yang masih tersisa bisa menghambat seseorang sehingga tidak mampu bertindak bijaksana.

Keberadaan mindset toksik bisa menjadi hambatan untuk maju dan berkembang. Oleh sebab itu, kita harus sadar untuk menghindari mindset tersebut. Tapi beberapa orang justru kesusahan menghindari mindset toksik itu sendiri. Entah disebabkan kesadaran berbenah yang rendah atau sikap ragu-ragu dan tidak mampu mengontrol pengaruh dari media sosial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us