3 Batasan Mempercayai Orang Lain, Jangan Terpaku Berlebihan!

- Memberikan kepercayaan kepada orang lain harus tetap memperhatikan batasan yang tegas
- Sikap dan perilaku seseorang bisa berubah, sehingga perlu menerapkan sifat peka dan kecermatan dalam menganalisis
- Kebaikan yang ditunjukkan bersifat semu, jadi penting untuk memiliki batasan yang tegas agar tidak terpaku secara berlebihan
Menjalani hidup di lingkungan sosial memang harus terhubung dengan orang lain. Dalam beberapa urusan, memberikan kepercayaan kepada mereka mungkin tak bisa dihindari.
Ketika sudah memberikan kepercayaan itu secara besar, tidak segan kita menceritakan privasi dan menjadi teman akrab. Namun mempercayai orang lain juga bukan persoalan yang gampang. Karena jika keliru, justru kita yang akan sering terlibat dalam konflik sosial.
Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Termasuk dengan memberikan kepercayaan terhadap orang lain. Meskipun akrab dan menunjukkan sikap yang baik, tapi kita harus tetap memberikan batasan yang tegas. Kepercayaan adalah suatu hal yang tidak bisa ditawar dan dipermainkan. Jika kamu masih bingung mengenai batasan-batasan tersebut, semoga tulisan ini bisa membantu.
1. Tetap menjaga ranah privasi

Seringkali kita memberikan kepercayaan terhadap seseorang. Apalagi ia menunjukkan sikap dan perilaku yang baik. Tapi apakah kita bisa mempercayai orang lain secara penuh?
Tidak menutup kemungkinan mereka juga bisa bertindak manipulatif. Antara sikap yang ditampilkan di depan dengan di belakang ternyata tidak sama. Sudah tentu ini menjadi bahan pertimbangan tersendiri.
Bagaimanapun juga, harus tetap menjaga batasan dalam mempercayai orang lain. Terutama mengenai ranah privasi tidak seharusnya disebarkan.
Berawal dari satu orang, tidak menutup kemungkinan akan tersebar secara bertahap. Karena ucapan manusia tidak selalu bisa dipegang. Seringkali antara ucapan dengan perbuatan saling berbanding terbalik.
2. Senantiasa mempersiapkan langkah antisipasi

Barangkali kamu termasuk tipe orang memberikan kepercayaan penuh terhadap orang lain. Alasan sudah mengenal lama, atau karena orang tersebut menampilkan sikap dan karakter yang baik.
Tapi siapa yang menjamin dikasih kabar tersebut akan bertahan dalam waktu lama? Karena lingkungan dan permasalahan membawa pengaruh signifikan. Bahkan bisa menampilkan karakter asli seseorang hanya dalam sekali waktu.
Sebelum menyesal, mari menetapkan batasan mengenai rasa percaya terhadap orang lain. Meskipun akrab maupun memiliki karakter yang baik, harus tetap mempersiapkan langkah antisipasi.
Situasi dan keadaan dapat memaksa orang-orang tersebut untuk melakukan tindakan yang berujung konflik. Seperti mengkambinghitamkan orang-orang yang ada di lingkungan sekitar, atau menyeret orang-orang terdekatnya ke dalam suatu masalah.
3. Menerapkan sikap peka dan kecermatan dalam menganalisis

Boleh-boleh saja kita memberikan kepercayaan terhadap orang lain. Karena di lingkungan sosial memang kita harus terhubung terhadap sesama. Tapi segala sesuatu yang berlebihan itu juga tidak baik.
Termasuk memberikan kepercayaan terhadap orang lain, harus memperhatikan batasan-batasan yang tegas. Tujuannya untuk menjaga kehidupan agar tetap seimbang.
Salah satu dari batasan tersebut adalah menerapkan sifat peka dan kecermatan menganalisis. Terutama memahami sikap-sikap dan perilaku yang berpotensi merugikan.
Tidak menutup kemungkinan kita akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki sikap manipulatif. Kebaikan yang ditunjukkan bersifat semu. Sedangkan di belakang, mereka berupaya menjatuhkan demi kepentingan pribadi atau kepentingan pihak-pihak tertentu.
Boleh saja memberikan kepercayaan terhadap orang lain. Namun segala sesuatu yang berlebihan itu juga tidak baik. Kita harus memiliki batasan yang tegas agar tidak terpaku secara berlebihan. Ingat bahwa sikap dan tingkah laku seseorang bisa berubah dalam waktu cepat karena lingkungan dan situasi memiliki pengaruh signifikan. Jangan sampai kamu terkecoh kemudian rugi karena mempercayai orang lain tanpa membuat batasan yang tegas.