Kisah Indah Permata Sari, Judoka Berprestasi Lampung Cemas Masa Depan

- Indah Permatasari, judoka berprestasi asal Lampung, menghadapi kekhawatiran masa depan setelah pensiun dari dunia olahraga.
- Indah telah membuktikan diri sebagai salah satu judoka terbaik Tanah Air dengan meraih medali emas di PON Beladiri I Kudus.
- Meski memikirkan masa depan, Indah tetap semangat untuk berprestasi dan bersiap menghadapi SEA Games 2025 di Thailand.
Kudus, IDN Times – Dibalik gemerlap medali emas dan sorak kemenangan, Indah Permatasari menyimpan harapan sederhana.
Atlet judo asal Lampung yang sudah berprestasi di tingkat nasional dan internasional ini kini mulai memikirkan kehidupan yang layak setelah masa bertanding usai.
“Ya, salah satu tujuan hidup kita adalah kehidupan yang layak. Setelah selama ini berjuang untuk daerah, tentu saya berharap ada pekerjaan tetap. Semoga lewat KONI Provinsi Lampung bisa ada jalan untuk masa depan saya,” kata atlet yang memberikan medali emas untuk Lampung di PON Beladiri I 2025 Kudus.
1. Berjuang di kehidupan nyata

Indah bukan nama baru di dunia judo Indonesia. Gadis kelahiran Metro, 4 Maret 2000 itu sudah berulangkali mengharumkan nama Lampung, bahkan Indonesia.
Tapi dibalik gemilang prestasi itu, ada sisi manusiawi yang jarang tersorot yakni rasa cemas akan masa depan. “Mohon maaf mungkin ini lancang, tapi saya harus sampaikan. Karena ayah sudah tidak ada, saya juga harus memikirkan masa depan saya sendiri,” jelasnya.
Kepergian ayah membuat Indah semakin dewasa dan realistis. Ia kini tak hanya fokus mengejar medali, tetapi juga bagaimana perjuangannya di matras bisa membuka pintu kehidupan yang lebih stabil.
2. Langkah panjang

Indah telah membuktikan diri sebagai salah satu judoka terbaik Tanah Air. Di PON Beladiri I Kudus, ia sukses meraih emas di kelas -78 kg, menumbangkan wakil DKI Jakarta dengan skor mutlak 10-0.
Bahkan sebelum itu, Indah sudah membawa dua medali emas dari kejuaraan internasional di Australia satu dari nomor individu dan satu dari beregu campuran.
Sebagai atlet Pelatnas, Indah dikenal disiplin dan berani. Karena tak punya lawan seimbang di kelasnya, ia kerap berlatih dengan atlet putra.
“Ya, kalau sparing harus sama cowok. Berat, tapi itu justru bikin saya kuat,” ujarnya.
3. Masih ingin berjuang untuk Indonesia

Meski memikirkan masa depan, semangat Indah untuk berprestasi belum padam. Ia kini bersiap menghadapi SEA Games 2025 di Thailand.
Dalam waktu dekat, ia akan menjalani training camp di Jepang bersama 17 atlet nasional lainnya. “Setelah PON ini, kami ke Australia dulu, lalu TC di Jepang sampai jelang SEA Games,” tambahnya.
Indah juga berpesan untuk para atlet muda di Lampung agar terus berlatih dengan keras dan bersungguh-sungguh.
“Kalau mau sukses, jangan setengah-setengah. Latihan harus sungguh-sungguh, dan jangan takut capek. Semua perjuangan pasti ada hasilnya,” ujarnya.
4. Suara untuk para atlet

Ketua Pengprov PJSI Lampung, Sukamso, menilai hal yang wajar jika Indah mulai memikirkan masa depannya.
“Semua atlet pasti punya kekhawatiran yang sama. Mereka sudah berkorban sejak kecil, waktunya habis untuk berlatih dan membela daerah. Jadi wajar kalau berharap ada kepastian hidup setelah pensiun,” ujarnya.
Sukamso berharap pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap pengabdian para atlet. “Pengprov bisa bantu latihan, tapi untuk pekerjaan dan jaminan hidup, tentu pemerintah provinsi harus hadir,” tegasnya.