Cara Membaca Kitab Kuning, Ada Delapan Hal Perlu Dipelajari

Kitab warisan para ulama-ulama terdahulu

Bandar Lampung, IDN Times - Kitab kuning merupakan kitab turats, yakni kitab warisan para ulama-ulama terdahulu menjadi transformasi pengetahuan dalam agama Islam. Kitab kuning ditulis dengan huruf Arab dan tanpa harokat, atau lazim disebut dengan gundul. Sehingga bagi para pemula yang belum paham kaidah pembacaannya sekaligus artinya bisa dikatakan sangatlah susah.

Menurut Imam Mahmud, alumni Pesantren Riyadlatul 'Ulum Lampung Timur, kesulitan membaca tulisan Arab tersebut bisa hilang ketika kita bisa mengamati beberapa hal utama yang menjadi pendorong untuk bisa belajar. Berikut IDN Times rangkum cara mudah membaca kitab kuning dilansir dari Lampung.nu.or.id.

1. Niat

Cara Membaca Kitab Kuning, Ada Delapan Hal Perlu Dipelajarifreepik

Untuk belajar sekaligus konsisten dalam memahami isi kandungan kitab kuning haruslah menanamkan niat sejak awal. Karena semua hal dibarengi niat kuat akan mempermudah dalam memahami keilmuan sedang kita pelajari. 

Niat amatlah penting, dikarenakan bakal lebih memudahkan pembacanya dalam mencerna setiap dipelajari, termasuk membaca kitab kuning.

2. Mengusai ilmu nahwu dan sharaf

Cara Membaca Kitab Kuning, Ada Delapan Hal Perlu DipelajariIlustrasi santri (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Menguasai kedua ilmu tersebut merupakan langkah pintu gerbang agar bisa membaca kitab kuning. Sebab, keduanya menjadi pedoman dasar dalam kaidah bahasa Arab. Jika dalam bahasa Inggris dinamakan dengan "grammar".

Salah satu kitab andalan para santri yang menjadi rujukan ilmu nahwu dan sharaf adalah kitab Al-Jurumiyah, Matan Matnul Al Bina dan Amtsilati Tasrifiyyah.

Baca Juga: 10 Masjid Unik dan Bersejarah di Lampung, Destinasi Wisata Religi

3. Banyak membaca dan menghapal kosa kata bahasa Arab

Cara Membaca Kitab Kuning, Ada Delapan Hal Perlu DipelajariPixabay.com/sonofara

Banyak menghapal kosa kata bahasa Arab memudahkan untuk segera bisa membaca kitab kuning. Bagian ini bisa dilakukan dengan banyak membaca dan mengartikannya.

Metode menghapal paling gampang yakni membaca makna Arab sebanyak tujuh kali berulang-ulang, maka bacaan tersebut otomatis akan nempel sendiri di kepala. Contohnya, lafadz abun yang berarti bapak. Jika lafadz abun dibaca tujuh kali, maka akan hapal dengan sendirinya. 

4. Menjaga sanad keilmuan dengan bertawasul

Cara Membaca Kitab Kuning, Ada Delapan Hal Perlu DipelajariANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Menjaga sanad keilmuan dengan cara bertawasul kepada sang pengarang kitab merupakan adabnya sorang santri ketika akan membaca atau menghafal kitab tersebut. Seperti memberikan fatihah kepada pengarang kitab Taqrib, Syekh Abu Suja. Dalam tradisi santri NU menjaga sanad keilmuan dengan tawassul merupakan bentuk penghormatan kepada ulama. 

5. Lingkungan yang baik

Cara Membaca Kitab Kuning, Ada Delapan Hal Perlu DipelajariIlustrasi kegiatan para santri Pesantren Ar Raudhatul Hasanah saat Ramadan 2019 lalu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Terkait dengan lingkungan yang baik, maka akan menciptakan kepribadian yang baik. Salah satu lingkungan yang baik yang bisa memotivasi untuk bisa membaca kitab kuning, yakni lingkungan pondok pesantren. Dengan tinggal di pesantren yang setiap harinya bertemu kitab kuning, maka akan menjadi habitat yang baik.

6. Rajin membaca Al-Qur’an

Cara Membaca Kitab Kuning, Ada Delapan Hal Perlu DipelajariMembaca Al-Quran

Dirangkum IDN Times dari sumber lainnya, salah satu tujuan belajar membaca kitab kuning adalah untuk memahami al-Kitab dan as-Sunnah. Maka sudah menjadi kewajaran, bagi seorang pembelajar untuk mengharapkan kedekatan kepada Allah SWT, dengan mengisi hari-hari dengan kegiatan membaca Al-Qur’an.

Sebagai dalam hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dari ‘Utsman bin ‘Affanradhiyallahu’anhu)

Terlebih, membaca Al-Qur’an adalah termasuk bagian dari dzikir kepada Allah hingga akam menambah keimanan dan sebab datangnya pertolongan, hidayah, dan keselamatan dari sang pencipta.

7. Membaca dan mempelajari hadits-hadits

Cara Membaca Kitab Kuning, Ada Delapan Hal Perlu Dipelajaripngtree.com

Para ulama telah menerangkan, sudah semestinya seorang penuntut ilmu, termasuk orang-orang tengah belajar membaca kitab kuning, turut meluangkan waktu membaca sabda-sabda manusia terbaik sepanjang masa.

Bagaimana mungkin, seorang penuntut ilmu tengah berusaha memahami ilmu-ilmu Allah SWT, tapi justru berpaling dari memetik hikmah dan faidah dari hadits-hadits Nabi.

8. Mengkoleksi kitab-kitab ulama

Cara Membaca Kitab Kuning, Ada Delapan Hal Perlu Dipelajarigogel

Penimba ilmu al-Kitab dan as-Sunnah sangat memerlukan keterangan dari para ulama. Sebab, mengumpulkan karya-karya para ulama dalam bentuk kitab atau file di dalam komputer adalah salah satu metode tepat dan bermanfaat dalam pembelajaran kitab kuning.

Lalu kitab seperti apa cocok dibaca dan dikoleksi guna mendukung pembelajaran kitab kuning? Kitab ulama itu harus ditulis berdasarkan susunan ayat sehingga menjadi kitab tafsir, disusun berdasarkan hadits hingga menjadi kitab syarah hadits, hingga kitab khusus membahas bidang ilmu tertentu semacam aqidah, tauhid, fikih, adab, akhlak, siroh, dan lain sebagainya.

Itulah cara mudah membaca kitab kuning. Bagaimana menurut pendapat kamu?

Baca Juga: Doa Qunut, Meski Sunah Banyak Manfaat dan Makna Diperoleh

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya