Mahasiswa KKN Unila Edukasi Warga Olah Sampah Dapur jadi Pupuk Kompos

Kembalikan unsur hara tanah disebabkan pupuk kimia

Intinya Sih...

  • Sampah dapur bisa dijadikan pupuk kompos atau pupuk organik cair (POC) untuk tanaman.
  • Proses pembuatan pupuk kompos dan POC mudah, menggunakan sisa sayuran dan kulit buah yang terurai selama sekitar satu setengah bulan.
  • Pupuk organik cair dapat disemprotkan pada daun dan batang tanaman serta disiramkan pada tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Way Kanan, IDN Times - Sampah dapur seperti sisa sayuran, nasi basi atau kulit buah biasanya hanya menjadi limbah rumah tangga dibuang begitu saja. Padahal, sampah organik tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos atau pupuk organik cair (POC) lho.

Seperti dilakukan mahasiswa KKN Universitas Lampung periode 1 tahun 2024, mengedukasi masyarakat di Desa Kotaway, Kecamatan Kasui, Kabupaten Way Kanan, cara memanfaatkan sampah dapur menjadi pupuk alami.

Salah satu mahasiswi KKN Unila, Putri Aqilla mengatakan, masyarakat Kampung Kotaway belum memanfaatkan sampah nabati dapur secara maksimal, sebab itu, sosialisasi tersebut diharapkan dapat menekan biaya pengeluaran pada pupuk .

Berikut IDN Times rangkum cara pembuatan pupuk kompos menggunakan sampah dapur dan manfaatnya untuk unsur hara tanah. 

Baca Juga: Mahasiswa KKN Unila Olah Limbah Batang Singkong jadi Produk Bernilai

1. Pembuatan pupuk tak butuh biaya bisa pakai barang bekas

Mahasiswa KKN Unila Edukasi Warga Olah Sampah Dapur jadi Pupuk KomposMahasiswa KKN Universitas Lampung periode 1 tahun 2024, mengedukasi masyarakat di Desa Kotaway, Kecamatan Kasui, Kabupaten Way Kanan, cara memanfaatkan sampah dapur menjadi pupuk alami(IDN Times/Istimewa)

Putri menjelaskan, proses pembuatan pupuk kompos dan pupuk cair tersebut cukup mudah dan tidak menggunakan biaya. Bahan-bahan digunakan juga bisa didapatkan di sekitar rumah, seperti ember bekas memiliki tutup untuk menampung sampah, serta keran air bekas untuk mengambil sampah yang sudah terurai.

“Sampah di Desa Kotayay ini kebanyakan sisa sayuran dan kulit buah, jadi kami masukkan semua sampah dapur yang dicampur daun kering ke dalam ember bekas, kemudian ditutup sampai membusuk. Biasanya butuh waktu sekitar satu bulan setengah agar sampah bisa terurai secara maksimal,” kata mahasiswi Agribisnis tersebut kepada IDN Times, Kamis (1/2/2024).

2. Kembalikan unsur hara tanah disebabkan pupuk kimia

Mahasiswa KKN Unila Edukasi Warga Olah Sampah Dapur jadi Pupuk Komposilustrasi pupuk kompos (unsplash.com/conscious_design)

Menurutnya, pupuk POC berasal dari air proses sampah terurai menjadi pupuk kompos. Cara penggunaan POC bisa disemprotkan pada daun dan batang tanaman dengan takaran 1:10 yaitu satu liter POC dan 10 liter air.

Selain itu POC juga dapat disiramkan pada tanah seminggu sekali untuk menambah kesuburan tanah. Sedangkan  pengaplikasian pupuk kompos bisa langsung dicampur dengan media tanam.

“Selain hemat biaya pembelian pupuk dan meningkatkan pertumbuhan tanaman, inovasi ini juga sangat bermanfaat untuk mengembalikan unsur hara dalam tanah yang disebabkan oleh pemakaian pupuk kimia,” ujarnya.

3. Warga antusias praktik pembuatan pupuk kompos

Mahasiswa KKN Unila Edukasi Warga Olah Sampah Dapur jadi Pupuk KomposMahasiswa KKN Universitas Lampung periode 1 tahun 2024, mengedukasi masyarakat di Desa Kotaway, Kecamatan Kasui, Kabupaten Way Kanan, cara memanfaatkan sampah dapur menjadi pupuk alami(IDN Times/Istimewa)

Kegiatan diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampung Kotaway tersebut mendapat mendapat sambutan positif dan warga antusias mempraktikan pembuatan pupuk tersebut bersama mahasiswa KKN Unila.

"Terima kasih kepada Kelompok KKN Unila sudah membagikan informasi tentang pengelolaan sampah nabati dapur menjadi pupuk kompos dan pupuk organik cair, semoga informasi yang diberikan bisa bermanfaat bagi warga Kampung Kotaway,” kata Ketua KWT, Arsila Wati.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Unila Bantu Warga Lokal Ciptakan Produk Unggulan Desa

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya