Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Peringati World Book Day 2025, BI Lampung dan UIN RIL Gelar Bedah Buku

BI Lampung dan UIN Lampung saat bedah berjudul "Kami (Bukan) Sarjana Kertas" karya penulis Jombang Santani Khairen.(IDN Times/istimewa)
Intinya sih...
  • Perpustakaan BI Lampung dan UIN RIL gelar bedah buku "Kami (Bukan) Sarjana Kertas" dalam rangka Hari Buku Sedunia 2025.
  • J.S. Khairen tekankan pentingnya pengalaman dan pembelajaran di luar ruang kelas untuk menemukan jati diri dan hidup dengan pemikiran kritis.
  • Deputi BI Lampung, Achmad P. Subarkah, sampaikan bahwa literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami, menyaring informasi, hingga mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

Bandar Lampung, IDN Times – Dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia (World Book Day) 2025, Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menggelar acara bedah buku, Selasa (16/4/2025).

Buku yang dibedah berjudul "Kami (Bukan) Sarjana Kertas" karya penulis Jombang Santani Khairen, atau yang lebih dikenal sebagai J.S. Khairen.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Culture Literary Festival ini bertempat di Gedung Serba Guna UIN RIL dan dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, akademisi, dan pegiat literasi di Lampung.

1. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis

BI Lampung dan UIN Lampung saat bedah berjudul "Kami (Bukan) Sarjana Kertas" karya penulis Jombang Santani Khairen.(IDN Times/istimewa)

Dalam pemaparannya, Khairen menekankan pentingnya pengalaman dan pembelajaran nyata di luar ruang kelas. Menurutnya, pendidikan tidak hanya sebatas gelar atau nilai akademik, tetapi juga soal menemukan jati diri dan hidup dengan pemikiran kritis.

“Generasi muda perlu hidup dengan cerdas. Gunakan literasi dan critical thinking untuk menentukan jalan hidup sendiri, bukan sekadar ikut arus,” ujarnya.

2. Literasi bentuk memahami

BI Lampung dan UIN Lampung saat bedah berjudul "Kami (Bukan) Sarjana Kertas" karya penulis Jombang Santani Khairen.(IDN Times/istimewa)

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Achmad P Subarkah menyatakan, literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis. Tetapi juga kemampuan memahami, menyaring informasi, hingga mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

“Literasi sangat penting untuk membuat keputusan bijak, mengatur waktu dengan efisien, dan menjaga keseimbangan hidup,” jelasnya.

3. Perkenalkan pembayaran digital lewat QRIS

ilustrasi kode QR (unsplash.com/Markus Winkler)

Tak hanya bicara soal literasi, BI Lampung juga memperkenalkan teknologi pembayaran non-tunai kepada peserta melalui sosialisasi dan uji coba penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

"Peserta diberi kesempatan mencoba langsung transaksi digital sebagai bagian dari edukasi sistem keuangan modern," tuturnya.

Kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat literasi sekaligus meningkatkan pemahaman digital masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us