Mahasiswa ITERA Manfaatkan Limbah Kelapa dengan Inovasi Decober

- HMMT Itera memberdayakan desa Mekar Karya, Lampung Timur, sebagai sentra pengolahan limbah sabut kelapa menjadi berbagai produk.
- Program PPK Ormawa mendapat pendanaan dari Kemendikbud dan melatih masyarakat desa mengolah limbah komoditas kelapa menjadi media tanam.
- Tim juga menjalin kerja sama dengan PT Mahligai Indococo Fiber untuk produksi coco fiber hingga 20 ton per bulan.
Lampung Timur, IDN Times - Himpunan Mahasiswa Teknik Material (HMMT) Institut Teknologi Sumatera (Itera) sedang menjalankan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), berhasil memberdayakan desa Mekar Karya, Lampung Timur, sebagai desa Coco Fiber (Decober). Desa Decober adalah desa yang menjadi sentra pengolahan limbah sabut kelapa menjadi berbagai produk.
Program pendampingan desa tersebut, tim HMMT Itera mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud). Tim di bawah bimbingan Wahyu Solafide Sipahutar tersebut di antaranya Sulton Arif Fido Hutomo sebagai ketua tim, dan anggota lainnta Muhammad Ujianto Trepsilo, Meilinda Manullang, Marcell Cristover Simarmata, Yonathan Parsaoran Simamora, Stevany Angelina Tambun, Agus Maulana, Fastabiqul Khoirun Nisa, Rizky Dwi Saputra, Idham Fathur Rahman, Fikri Albari, Rahmat Hidayat, Harry Shandika, Nadiya Rifqah Kurnia, Nabiel Alfarel Aldison.
1. Manfaatkan limbah kelapa dengan inovasi decober

Ketua Tim Sulton Arif Fido Hutomo, menyampaikan, Desa Mekar Karya, Lampung Timur, merupakan salah satu desa penghasil kelapa. Namun, meski kaya akan komoditas kelapa, tim PPK Ormawa HMMT Itera melihat adanya keresahan terhadap limbah sabut kelapa di desa tersebut tidak terkelola.
“Untuk mengatasi dan menjawab permasalahan mengenai penumpukan limbah sabut kelapa tersebut tim PPK Ormawa Itera membawa inovasi Decober atau Desa Coco Fiber dengan memanfaatkan kembali limbah sabut kelapa di Desa Mekar Karya, Lampung Timur,” kata Sulton, Rabu (28/8/2024)
2. Sabut kelapa dijadikan media tanam tambah nilai jual

Sulton menyampaikan, dalam program Desa Coco Fiber tersebut, masyarakat desa mendapat pelatihan untuk mengolah limbah komoditas kelapa menjadi media tanam. Beberapa produk seperti, coco chip, cocobristle, dan produk utama cocopeat dengan turunannya berupa media tanam (cocosheet). Melalui pengolahan produk-produk tersebut, sabut kelapa dijadikan sebagai media tanam dan menambah nilai jual.
"Dalam menjalankan program PPK Ormawa tentu banyak tantangan yang dihadapi. Namun kami berharapa, agar program ini dapat berjalan secara terus menerus, sehingga dapat terus berkembang dan memajukan desa," harapnya.
3. Jalin kerjasama dengan pihak lain

Sulton menambahkan, tim PPK Ormawa HMMT Itera juga menjalin kerja sama dengan PT Mahligai Indococo Fiber yang menjadi pihak eksportir. Kerja sama yang terjalin bersama PT Mahligai Indococo Fiber menargetkan produksi produk coco fiber hingga 20 ton per bulan.
“Kerja sama yang terjalin sangat membantu tim dan masyarakat, sebab kami bisa fokus dalam bidang produksi tanpa memikirkan pemasaran produk,” imbuhnya.