Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Langit ITERA jadi Panggung Astronomi di Event NGABRIL 2025

Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Selenggarakan Kegiatan Ngamat Bareng OAIL (NGABRIL) 2025 (Dok/Humas Itera)
Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Selenggarakan Kegiatan Ngamat Bareng OAIL (NGABRIL) 2025 (Dok/Humas Itera)
Intinya sih...
  • Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) sukses gelar kegiatan "Ngamat Bareng OAIL" atau NGABRIL 2025 di pelataran Gedung B ITERA.
  • Pengenalan tiga teleskop utama milik OAIL menjadi bintang panggung malam itu, menyuguhkan objek langit yang berbeda dan pengalaman personal bagi setiap peserta.
  • OAIL menyajikan berbagai aktivitas edukatif, seperti Jagat Raya VR, pameran astrofotografi, instalasi Lampu Bulan 3D, proyeksi rasi bintang melalui layar, dan sesi tanya jawab antara peserta dan para narasumber.

Bandar Lampung, IDN Times - Langit malam kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berubah menjadi panggung luar angkasa. Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) sukses menggelar kegiatan "Ngamat Bareng OAIL" atau NGABRIL 2025 di pelataran Gedung B ITERA.

Acara ini digelar dalam rangka memperingati International Day of Light dan berhasil menarik sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Meskipun sempat diguyur hujan deras sebelum acara dimulai, antusiasme peserta tidak surut. Langit yang semula mendung perlahan cerah, menampakkan bintang-bintang dan bahkan planet Mars.

Malam itu jadi saksi betapa astronomi mampu menghubungkan sains, teknologi, dan rasa ingin tahu dalam satu pengalaman yang tak terlupakan. Berikut ini IDN Times akan memberikan informasi keseruan acara Ngabril 2025. 

1. Pengunjung bebas memilih teleskop untuk mengamati bintang terang

Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Selenggarakan Kegiatan Ngamat Bareng OAIL (NGABRIL) 2025 (Dok/Humas Itera)
Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Selenggarakan Kegiatan Ngamat Bareng OAIL (NGABRIL) 2025 (Dok/Humas Itera)

Kegiatan NGABRIL diawali dengan pengenalan tiga teleskop utama milik OAIL yang menjadi bintang panggung malam itu. Pertama, teleskop katadioptrik robotik (SCT f=2000 mm f/10), kedua, teleskop refraktor manual (f=900 mm f/8,9), dan ketiga, teleskop swakriya buatan OAIL bernama Utopia III (f=560 mm f/6,25). Ketiga teleskop ini menyuguhkan objek langit yang berbeda, memberikan pengalaman personal bagi setiap peserta.

Pengunjung bebas memilih teleskop untuk mengamati bintang terang seperti Sirius dan Canopus. Pengoperasian alat dibantu oleh narasumber dari Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA, yakni Robiatul Muztaba, Achmad Zainur Rozzykin, dan Alfiah Rizky Diana Putri.

“Kami ingin masyarakat merasakan sendiri keajaiban alam semesta melalui pengamatan langsung, dan merasakan menjadi astronom dalam satu malam,” ujar Muztaba.

2. Ada VR dan cerita kosmos lho

Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Selenggarakan Kegiatan Ngamat Bareng OAIL (NGABRIL) 2025 (Dok/Humas Itera)
Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Selenggarakan Kegiatan Ngamat Bareng OAIL (NGABRIL) 2025 (Dok/Humas Itera)

Tak hanya pengamatan melalui teleskop, OAIL juga menyuguhkan berbagai aktivitas edukatif yang membuat peserta betah berlama-lama. Ada Jagat Raya VR yang memungkinkan pengunjung menjelajah luar angkasa secara virtual, pameran astrofotografi, hingga instalasi Lampu Bulan 3D jadi favorit banyak pengunjung.

Proyeksi rasi bintang melalui layar juga turut membantu peserta mengenali pola-pola bintang di langit malam. “Saya baru tahu kalau rasi bintang punya cerita dan sejarahnya sendiri, sangat menarik!” kata salah satu peserta dengan antusias.

Suasana makin semarak saat sesi tanya jawab dimulai. Anak-anak dan remaja aktif mengajukan pertanyaan, mulai dari, apa itu bintang? hingga hal kompleks seperti jarak antarbintang, cara kerja teleskop, dan peran cahaya dalam memahami semesta.

Semua dijawab dengan sabar dan penuh semangat oleh para narasumber. Tema besar NGABRIL kali ini ialah bagaimana cahaya menjadi kunci mengungkap misteri kosmos, jadi benang merah dalam diskusi tersebut.

3. Edukasi astronomi lewat pendekatan humanis dan inklusif

Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Selenggarakan Kegiatan Ngamat Bareng OAIL (NGABRIL) 2025 (Dok/Humas Itera)
Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Selenggarakan Kegiatan Ngamat Bareng OAIL (NGABRIL) 2025 (Dok/Humas Itera)

Selain tim dosen dan mahasiswa, laboran OAIL yaitu Aditya dan Adhitya juga berperan aktif menjelaskan teknis instrumen teleskop kepada peserta. Mereka mengenalkan peran penting teleskop dalam studi alam semesta.

“Teleskop adalah kunci untuk memahami semesta yang tidak terjangkau dengan tangan kita. Di ITERA, selain teleskop optik, kami juga mengembangkan teleskop radio untuk mempelajari gas antarbintang,” jelas Aditya.

Tak ketinggalan, Alfiah Rizky Diana Putri juga memberi insight menarik soal peran astronom dalam mengenali dan menghafal rasi-rasi bintang serta nama-nama bintang terang. “Di galaksi kita, Matahari hanya satu dari miliaran bintang yang bisa kita amati,” ujarnya.

Aditya mengatakan, meski sempat terkendala cuaca, NGABRIL 2025 berlangsung lancar dan meninggalkan kesan mendalam bagi banyak peserta. Banyak yang berharap acara semacam ini rutin digelar kembali.

OAIL pun mengapresiasi partisipasi masyarakat dan berkomitmen menjadikan NGABRIL sebagai ruang edukasi dan hiburan astronomi yang inklusif. “Sampai jumpa di NGABRIL berikutnya. Mari bersama-sama menjelajahi keindahan alam semesta,” tandasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us