Kabar Baik, Aset Perbankan Lampung Kuartal I 2021 Naik 7,29 Persen

Investasi menjadi lebih murah dan menarik untuk dunia usaha

Bandar Lampung, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung terus berupaya menjaga sektor jasa keuangan tetap stabil dan berkontribusi dalam mendorong pemulihan ekonomi di Provinsi Lampung.

OJK menyebut relaksasi lanjutan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional berupa pemberian pelonggaran ketentuan prudential  penurunan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)  dikaitkan dengan Loan to Value (LTV) Ratio dan profil risiko serta BMPK sebagai upaya menurunkan beban cost of regulation.

"Itu  turut memberikan keleluasaan bagi calon debitur di daerah untuk memperoleh kredit kendaraan bermotor, perumahan dan sektor jasa kesehatan," kata Bambang Hermanto, Kepala OJK Provinsi Lampung, Sabtu (29/5/2021).

Hermanto mengatakan saat ini suku bunga kredit perbankan menunjukkan tren menurun sehingga semakin mendorong akses pembiayaan modal kerja dan investasi menjadi lebih murah dan menarik untuk dunia usaha. 

1. Jumlah debitur telah meningkat hampir 2 kali lipat

Kabar Baik, Aset Perbankan Lampung Kuartal I 2021 Naik 7,29 PersenIlustrasi calon debitur memilih rumah melalui laman Rumah Murah milik Bank BTN untuk pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN di kantor Bank BTN Semarang, Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

Hermanto menjelaskan, berdasarkan data realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Provinsi Lampung Triwulan I-2021 tercatat, penempatan dana pemerintah di bank Himbara,  kemudian diteruskan menjadi penyaluran kredit dalam rangka PEN di wilayah Provinsi Lampung telah mencapai Rp10,48 Triliun.

"Jumlah debitur 274.447 debitur atau telah meningkat hampir 2 kali lipat dari posisi Desember 2020 yang tercatat sebesar Rp5,40 Triliun dengan 133.738 debitur," paparnya.

Menurutnya, total restrukturisasi kredit telah diberikan kepada 73.797 debitur dengan nominal mencapai sebesar Rp6,65 Triliun atau 18,54 persen dari keseluruhan kredit yang diberikan. 

Rinciannya, sebesar Rp6,24 Triliun (71.897 debitur) dilakukan oleh bank umum/bank umum syariah dan sebesar Rp407,64 Miliar (1.900 debitur) dilakukan oleh bank perkreditan rakyat/bank pembiayaan rakyat syariah. Sehingga, total restrukturisasi kredit di Triwulan 1 2021 tersebut menunjukkan angka penurunan sebesar Rp215 miliar dari posisi sebelumnya Triwulan IV 2020.

2. Restrukturisasi kredit dan debitur restrukturisasi perusahaan pembiayaan menurun

Kabar Baik, Aset Perbankan Lampung Kuartal I 2021 Naik 7,29 PersenPegawai Bank BTN (kiri) memberikan penjelasan kepada calon debitur (kanan) penggunaan fitur dan manfaat dari aplikasi BTN Properti Apps untuk pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara daring di kantor Bank BTN Semarang, Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

Dari sisi pelaksanaan restrukturisasi di lembaga pembiayaan juga masih berlangsung. Tercatat, nilai outstanding (dikurangi nilai pelunasan) restrukturisasi kredit dan debitur restrukturisasi perusahaan pembiayaan akibat pandemik COVID-19 sampai Maret 2021 cenderung menurun mencapai Rp3.891 miliar.

"Dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 3.904 miliar, sementara nasabah pembiayaan masih menggunakan kesempatan relaksasi atau restrukturisasi yang ditunjukkan jumlah kontrak relatif masih meningkat," urai Hermanto.

Menurutnya, posisi Maret 2021 sebanyak 103.654 kontrak, dibandingkan posisi Desember 2020 sebanyak 102.787 kontrak.

Baca Juga: Alasan Pertumbuhan Ekonomi Lampung Triwulan I 2021 Minus 2,10 Persen

3. Aset perbankan Lampung pada triwulan 1 -2021 mengalami peningkatan

Kabar Baik, Aset Perbankan Lampung Kuartal I 2021 Naik 7,29 PersenIlustrasi Aset (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut Hermanto menyampaikan, di sektor perbankan, aset perbankan Provinsi Lampung triwulan I  2021 mengalami peningkatan sebesar Rp6.631 miliar atau sebesar 7,29 persen dibandingkan Triwulan I 2020 (year on year).

"Secara year to date pun mengalami pertumbuhan sebesar Rp801 miliar atau sebesar 0,82 persen," katanya.

Ia mengatakan, perkembangan positif ini patut mendapat apresiasi ditengah situasi yang sulit. Sebab pertumbuhan kredit secara nasional melambat dan angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung  masih terkontraksi 2,10 persen. 

Hal ini didukung pencapaian penyaluran Kredit Perbankan yang mengalami peningkatan sebesar Rp2.200 miliar atau sebesar 3,32 persen pada posisi Maret 2021 dibandingkan dengan posisi Maret 2020 (year on year). Menurut Hermanto, secara year to date (Desember 2020 – Maret 2021) juga mengalami pertumbuhan sebesar Rp120 miliar atau sebesar 0,18 persen.

4. OJK ingatkan perbankan siap-siap melakukan pembentukan CKPN

Kabar Baik, Aset Perbankan Lampung Kuartal I 2021 Naik 7,29 PersenDNAberita.com

OJK juga mencatat dari sisi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 8,64 persen atau meningkat Rp4.314 miliar pada posisi Maret 2021 dibandingkan dengan Maret 2020 (year on year). 

"Demikian juga secara year to date pada Maret 2021 meningkat sebesar 1,00 persen atau sebesar Rp539 Milyar jika dibandingkan posisi Desember 2020," terang Hermanto.

Kemudian rasio kredit bermasalah (NPL) mengalami peningkatan di Maret 2021 yaitu sebesar 4,95 persen dibandingkan Desember 2020 (2,42 persen) dan posisi Maret 2020 (2,81 persen).

Itu disumbang oleh sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi (48,89 persen dari total Kredit NPL); sektor pedagang besar dan eceran (31,98 persen) dan sektor penerima kredit bukan lapangan usaha (10,16 persen).

“Jauh-jauh hari OJK sudah mengingatkan kepada perbankan untuk bersiap-siap melakukan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) guna memitigasi risiko restrukturisasi kredit. Sehingga tidak terlalu menggangu kinerja keuangan bank dalam tahun berjalan," urai Hermanto.

5. Kredit UMKM Triwulan I 2021 mengalami sedikit kontraksi

Kabar Baik, Aset Perbankan Lampung Kuartal I 2021 Naik 7,29 PersenIlustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Penyaluran KUR dan Kredit UMKM juga terus dipacu seiring pergerakan suku bunga kredit semakin menurun. Target KUR di Provinsi Lampung tahun 2020 sebesar Rp5,33 triliun tercapai 106,64 persen dengan realisasi penyaluran sebesar Rp5,57 triliun.

Sementara hingga per Maret 2021 target KUR di Provinsi Lampung sebesar Rp6,08 triliun telah tercapai sebesar 30,02 persen atau sebesar Rp1,82 triliun.

Hermanto mengatakan, kredit UMKM di Triwulan I 2021 mengalami sedikit kontraksi 0,57 persen (YTD) setelah triwulan sebelumnya tercatat positif meningkat 0,62 persen. Hal ini menyebabkan share kredit UMKM terhadap total Kredit juga menurun dari 31,50 persen (Triwulan I 2020) dan 30,57 persen (Triwulan IV 2020) menjadi 30,35 persen (Triwulan I 2021).

"Diharapkan pada Triwulan II 2021 ke depan kinerja kredit UMKM ini menjadi membaik," harapnya.

Baca Juga: Program Kemitraan PTPN VII Salurkan Pinjaman Rp812,5 Juta ke Petani

6. Penyaluran proporsi pembiayaan didominasi sektor perdagangan besar dan eceran

Kabar Baik, Aset Perbankan Lampung Kuartal I 2021 Naik 7,29 Persentechinasia.com

Di sisi lain, dampak COVID-19 cukup memberikan tekanan pada kinerja sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) nasional maupun daerah. Pada sektor perusahaan pembiayaan, penyaluran pembiayaan di Lampung terkontraksi sebesar Rp1.380 Miliar atau 15,28 persen (yoy).

Komposisi piutang pembiayaan didominasi pembiayaan multiguna dan pembiayaan investasi proporsi masing-masing sebesar 67,43 persen dan 27,69 persen. "Penyaluran proporsi pembiayaan masih didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor dengan proporsi sebesar 33,23 persen (Rp3.002 miliar)," kata Hermanto.

Sementara itu dari sisi jumlah kontrak perusahaan pembiayaan terjadi peningkatan sebesar 50,24 persen yoy atau bertambah 237.872 unit kontrak jika dibandingkan dengan Triwulan I tahun 2020.

Menurutnya, kualitas pembiayaan posisi Triwulan I 2021 sebesar 3,05 persen, membaik dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya namun sedikit meningkat dibanding Triwulan IV 2020 yang tercatat sebesar 2,76 persen.

7. Secara agregat asuransi menunjukkan penurunan dibanding 2019

Kabar Baik, Aset Perbankan Lampung Kuartal I 2021 Naik 7,29 PersenSalah satu produk asuransi yang ramah bagi kantong masyarakat dihadirkan PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance). (Dok. BRI)

Sementara di industri Asuransi, data terupdate posisi Desember 2020, dari sisi kinerja industri asuransi secara agregat. Baik asuransi jiwa maupun umum berbasis konvensional atau syariah keseluruhannya masih menunjukkan penurunan jika dibandingkan tahun 2019.

"Pendapatan premi dan kontribusi asuransi menurun sebesar 19,39 persen yoy atau turun Rp367,06 miliar dan pengajuan klaim atau manfaat menurun sebesar 2,88 persen yoy atau turun Rp29,01 miliar," jelas Hermanto.

Hermanto mengatakan, untuk perusahaan modal ventura, per Triwulan I-2021 menunjukkan penyaluran pembiayaan/penyertaan dari seluruh perusahaan modal ventura di Lampung senilai Rp293,29 miliar atau naik 13,98 persen (YTD) dan NPF sebesar 12,73 persen.

8. Dana pensiunan meningkat

Kabar Baik, Aset Perbankan Lampung Kuartal I 2021 Naik 7,29 Persenpexels.com/cottonbro

Sedangkan untuk industri Dana Pensiun data  triwulan I-2021 menunjukkan aset meningkat sebesar Rp19,8 miliar atau naik 7,42 persen (yoy) menjadi Rp156,44 Miliar.

Selanjutnya, untuk Lembaga Keuangan Mikro, total aset LKM di Provinsi Lampung meningkat sebesar 19,19 persen (yoy) dengan peningkatan pinjaman/pembiayaan yang diberikan sebesar 9,88 persen (yoy) dan peningkatan Dana Pihak Ketiga sebesar 41,98 persen (yoy).

"Pada sektor Fintech Peer-to-Peer Lending, Jumlah rekening Lender di Provinsi Lampung meningkat 48,86 persen (yoy) atau 1,32 persen dari total nasional," ujar Hermanto.

Menurutnya, jumlah rekening borrower di Provinsi Lampung meningkat 94,16 persen (yoy) atau 0,99 persen dari total nasional dengan peningkatan transaksi sebesar 184,07 persen (yoy).

9. Jumlah investor di Lampung meningkat

Kabar Baik, Aset Perbankan Lampung Kuartal I 2021 Naik 7,29 Perseninvestor.id

Dalam pemaparannya, Hermanto juga menyampaikan, akumulasi jumlah pinjaman di Provinsi Lampung meningkat sebesar 100,64 persen atau menjadi sebesar Rp1,87 triliun atau 1,20 persen jumlah pinjaman nasional. Sementara Outstanding pinjaman di Provinsi Lampung sebesar Rp276 miliar atau 1,45 persen outstanding nasional

Selanjutnya, pada sektor pasar modal, posisi Triwulan I 2021 menunjukkan bahwa rata-rata nilai transaksi efek di Provinsi Lampung mencapai Rp2.854,52 miliar, tertinggi selama 5 tahun terakhir.

Hal ini disebabkan mulai tingginya kesadaran dan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Jumlah investor di Provinsi Lampung berdasarkan Single Investor Identification (SID) hingga Triwulan I-2021 tercatat sejumlah 91.468 investor atau bertambah 25.009 investor dibandingkan posisi Desember 2020.

Sedangkan persentase porsi jumlah investor di Provinsi Lampung dibandingkan dengan jumlah investor nasional yaitu sebesar 1,92 persen.  Hingga Maret 2021  jumlah investor secara nasional berdasarkan SID mencapai 4.763.695 investor. 

Baca Juga: Hotel di Bandar Lampung Jadikan Prokes Strategi Gaet Pengunjung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya