Kreatif Suarakan Isu Sanitasi, Khorik Terima Penghargaan dari Belanda 

Khorik juga dapat hadiah uang senilai 2.500 Euro

Bandar Lampung, IDN Times - Sanitasi bukanlah isu yang seksi, bahkan terkadang tabu untuk dibicarakan. Namun, hal itu tak menjadi penghalang bagi seorang perempuan bernama Khorik Istiana. 

Sejak tahun 2018, Khorik Istiana bersama komunitasnya Youth with Sanitation Concern (YSC) mengelola isu sanitasi agar mudah diterima millennials. Mereka menggunakan pendekatan kreatif dalam menyosialisasikan isu sanitasi.

Usahanya tersebut ternyata mendapat apresiasi dari luar negeri. Khorik pun mendapat penghargaan Ton Schouten Award Wash Storytelling 2021.

Itu merupakan penghargaan tahunan untuk komunikator muda yang menyuarakan isu Air, Sanitasi, dan Kebersihan (WASH) di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca Juga: Kisah Khorik Istiana, Millennial Lampung Pegiat Sanitasi

1. Khorik jadikan penghargaan itu sebagai pemacu untuk lebih giat lagi sosialisasikan isu sanitasi

Kreatif Suarakan Isu Sanitasi, Khorik Terima Penghargaan dari Belanda Proses pembangunan toilet, YSC bersama warga Gudang Agen (IDN Times,Istimewa)

Penghargaan bergengsi itu diadakan oleh IRC, sebuah organisasi nirlaba internasional yang berdiri sejak 1968 berpusat di Belanda. Ton Schouten Award untuk WASH Storytelling sudah digelar sejak 2017 lalu.

Khorik mengaku sangat senang dan terhormat meraih penghargaan ini. Menurutnya, penghargaan itu akan menjadi penyemangat untuk bisa lebih baik lagi dalam menyuarakan isu sanitasi pada masyarakat, khususnya kepada millenials.

2. Khorik juga mendapat hadiah berupa uang tunai sebesar 2.500 euro

Kreatif Suarakan Isu Sanitasi, Khorik Terima Penghargaan dari Belanda Ilustrasi uang euro. (Pexels.com/pixabay)

Selain itu, Khorik juga mendapat hadiah berupa uang tunai sebesar 2.500 Euro. Dana itu, kata dia, akan digunakannya untuk menciptakan pelopor-pelopor baru sehingga akan semakin banyak komunikator baru yang menyuarakan isu WASH.

Isu yang saat ini penting bagi dia adalah menginspirasi orang lain dan saling berkolaborasi menyuarakan isu sanitasi. Sebab saat ini impian untuk hidup di lingkungan yang sehat, aman dan nyaman masih jauh dari kenyataan.

Tak lupa ia berterima kasih kepada IRC telah memberi penghargaan tersebut. Serta SNV Netherland Development Organization yang telah  mendukung dan mendampingi YSC.

“Untuk semua anggota YSC yang saya cintai dan banggakan, tanpa kalian, semua ini tidak akan kita dapatkan,” tambahnya.

3. Sanitasi sering dianggap isu yang "tidak populer"

Kreatif Suarakan Isu Sanitasi, Khorik Terima Penghargaan dari Belanda Khorik Istiana pegiat lingkungan sanitasi (Instagram/Rumahairminumsanitasi)

Jane Nabunnya Mulumba, Liduin Schouten, Nick Burn dan Dave Trouba selaku panitia seleksi pun menyampaikan melalui publikasi resminya bahwa sanitasi seringkali dianggap tabu atau kurang populer sebagai topik pembicaraan menarik.

Meski demikian, isu itu tetap perlu dihadirkan secara kreatif untuk menarik dan menggerakkan masyarakat, khususnya anak muda. Menurutnya, kelompok pemuda sering kali dikucilkan secara sosial, terutama di WASH.

"Tetapi upaya Khorik dan teman-temannya untuk melibatkan mereka dalam percakapan tentang sanitasi yang dikelola dengan aman patut dipuji," ujarnya.

Baca Juga: Ombudsman Lampung Buka Layanan Pengaduan di Lampung Tengah, Ada Apa? 

4. Khorik punya semangat menyuarakan isu sanitasi

Kreatif Suarakan Isu Sanitasi, Khorik Terima Penghargaan dari Belanda Ketua YSC Khorik Istiana, pegiat sanitasi Lampung. (IDN Times/Istimewa).

Menurutnya, Khorik memiliki semangat dalam mengekspresikan tentang urgensi dan pentingnya masalah sanitasi yang muncul, disoroti dengan jelas dan dikomunikasikan dengan cara  sangat orisinal.

"Khorik percaya pemuda memiliki kekuatan, jika semakin banyak anak muda yang membicarakan sanitasi, maka isu ini akan semakin popular dan diterima di masyarakat," ungkap Jane.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya