Cerita Wakil Rektor ITERA Dibalik Pendirian PLTS Jadi Contoh Nasional 

Dorong kampus lain dirikan PLTS dan laboratorium energi

Bandar Lampung, IDN Times -Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1 Mwp dimiliki Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menjadi percontohan pengembangan energi terbarukan di tingkat nasional. Tak hanya itu sebagai pusat laboratorium pembelajaran dan penelitian energi terbarukan kampus ini juga mendapat apresiasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam.

“Kami sangat mengapresiasi ITERA dan SUN Energy yang sudah mengembangkan PLTS dan Laboratorium 1 Mwp di kampus ITERA, mudah-mudahan inovasi ini memicu lahirnya kampus-kampus mandiri energi ke depannya,” kata Nizam, saat menjadi pembicara kunci webinar SUN Energy bertajuk Step up to succeed the green eco campus with solar energy, Selasa, (29/6 2021).

Baca Juga: Peneliti ITERA Ungkap Jalan Lambat di Tol Justru Picu Kecelakaan 

1. Laboratorium energi membuat kampus bisa mandiri energi

Cerita Wakil Rektor ITERA Dibalik Pendirian PLTS Jadi Contoh Nasional PLTS ITERA jadi contoh pengembangan energi terbarukan di tingkat nasional. (IDN Times/Istimewa)

Nizam menyebut, perguruan tinggi memiliki peran penting mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Untuk itu, sudah semestinya kampus menyediakan laboratorium energi terbarukan sebagai pusat pembelajaran dan untuk melahirkan riset dan inovasi di bidang energi.

“Dengan adanya laboratorium energi terbarukan di kampus, maka bisa menjadi lokasi eksperimen, dan membuat prototipe, untuk menuju kampus mandiri energi,” terangnya.

2. Mendorong 100 kampus lain di Sumatera dan 500 kampus di Indonesia

Cerita Wakil Rektor ITERA Dibalik Pendirian PLTS Jadi Contoh Nasional (IDN Times/Istimewa)

Wakil Rektor Bidang Akademik ITERA Mitra Djamal, menyampaikan pendirian PLTS ITERA adalah ide almarhum Rektor ITERA Prof Ofyar Z Tamin, yang memiliki keinginan besar ITERA menjadi eco green campus di masa mendatang.

“Almarhum Pak Rektor melihat, ITERA perlu memiliki PLTS sekaligus laboratorium. Meski dengan kendala dan tantangan ITERA sebagai kampus baru dan berstatus satker, namun kami membuktikan bisa membuat PLTS ini dengan bekerjasama dengan SUN Energy dan Wika,” cerita Mitra.

Pendirian laboratorium PLTS terbesar di Indonesia lanjutnya, ITERA bertekad mengembangkan penelitian di bidang energi terbarukan, dan bercita-cita mendorong 100 kampus lain di Sumatera dan 500 kampus di Indonesia untuk mempunyai PLTS dan laboratorium energy surya.

Selain itu PLTS ITERA saat ini juga dapat dimanfaatkan mahasiswa dan dosen dari berbagai program studi untuk belajar dan melakukan penelitian tentang energy surya, sebagai bagian energi ramah lingkungan.

3. Berharap mampu bersaing di bidang energi terbarukan

Cerita Wakil Rektor ITERA Dibalik Pendirian PLTS Jadi Contoh Nasional IDN Times/Dhana Kencana

Chief Commercial Officer SUN Energy, Dion Jefferson, menyampaikan, SUN Energy selalu mendukung kampus dalam mengembangkan energy ramah lingkungan.

Hal tersebut dilakukan agar kampus-kampus di Indonesia dapat mencetak SDM berkualitas dan unggul, untuk bersaing di bidang energi terbarukan.

“Kerja sama akan terus dikolaborasikan dengan kampus-kampus lain untuk membuat laboratorium, seperti yang saat ini ada di ITERA,” ujar Dion.

Baca Juga: Pencemaran Udara Diprediksi Terus Meningkat, Ini Kajian Peneliti ITERA

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya