Catat! Lampung Dipilih Gelar Festival Film Internasional Tiga Hari

Perkembangan film di Lampung mulai dilirik nasional

Bandar Lampung, IDN Times - Klub Nonton secara resmi ditunjuk sebagai komunitas penyelenggara Festival Internasional 15th Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang akan dihelat di Lampung pada 26-28 November mendatang. JAFF merupakan festival film terbesar di Indonesia yang telah menjadi barometer perkembangan film Asia.

Sejak 2006, berawal dari Yogyakarta, festival ini menghadirkan sinema dari negara-negara di Asia, khususnya Indonesia. Dalam penyelenggaraannya, JAFF bekerja sama dengan NETPAC (Jaringan untuk Promosi Sinema Asia), organisasi yang berpusat di Sri Lanka yang menghubungkan para kritikus, pembuat film, kurator, penyelenggara festival, exhibitor, dan pemerhati film dari 30 negara di Asia.

1. Lampung menjadi tuan rumah JAFF dari 15 kota penyelenggara

Catat! Lampung Dipilih Gelar Festival Film Internasional Tiga HariGaleri klub nonton

Tahun ini, Lampung mendapat kehormatan menjadi salah satu dari 15 kota penyelenggara acara festival film internasional ini. Dengan tajuk "15th JAFF Community Forum Lampung", kegiatan yang akan diselenggarakan meliputi Eksebisi Film, Forum Komunitas, dan Community Expo yang akan melibatkan pegiat dan penikmat film di Lampung.

Beberapa film terpilih dari total ratusan film yang ikut serta dari seluruh penjuru benua Asia akan ditayangkan dengan kuota terbatas. Jumlah penonton dibatasi 50 orang per film, yang akan ditayangkan selama tiga hari kegiatan di Gedung Dewan Kesenian Lampung, Kompleks PKOR, Way Halim, Bandar Lampung.

2. Kegiatan film di Lampung sudah cukup aktif

Catat! Lampung Dipilih Gelar Festival Film Internasional Tiga HariGaleri klub nonton

Nada Bonang selaku Festival Director untuk 15th JAFF Community Forum Lampung menyatakan, dipilihnya Lampung sebagai salah satu provinsi untuk perhelatan 15th JAFF Community Forum menandakan provinsi setempat mulai dilihat sebagai salah satu daerah yang aktif dalam berkegiatan film.

"Semoga dengan begini, jaringan perfilman di Lampung akan semakin meluas, sineas Lampung semakin kaya wawasan, dan yang paling penting kompak untuk memajukan perfilman Lampung," ujar Nada.

Baca Juga: Mahasiswa Itera Pertama Kali Bikin Film Langsung Juara Internasional

3. Ada diskusi perkembangan film di masing-masing daerah

Catat! Lampung Dipilih Gelar Festival Film Internasional Tiga HariGaleri klub nonton

Selain Eksibisi Film, gelaran ini juga mengadakan program Community Forum. Forum ini bertujuan untuk mempertemukan komunitas film di daerah sehingga mereka mampu bertukar pikiran mengenai film dan keadaan komunitas film di daerahnya. Bagi komunitas yang ingin ikut, cukup mendaftar melalui link https://s.id/ForkomJAFF15Lampung.

Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Jadi bagi para penggiat dan penikmat film di Lampung, ikuti terus update JAFF di www.jafffilmfest.org atau ikuti IG @klub.nonton

4. Mengenal komunitas Klub Nonton

Catat! Lampung Dipilih Gelar Festival Film Internasional Tiga HariGaleri klub nonton

Klub Nonton merupakan komunitas nirlaba pengapresiasi film di Lampung yang berfokus pada eksebisi, literasi, dan distribusi. Klub Nonton menyelenggarakan acara eksebisi film untuk lebih mendekatkan film “bagus” kepada kalangan masyarakat yang selama ini hanya dapat menikmati film-film di media mainstream seperti TV dan Bioskop.

Sebagai komunitas yang sudah berdiri sejak Juni 2017, Klub Nonton juga turut mengajak masyarakat untuk mengapresiasi film-film karya sineas dalam negeri sekaligus menggerakkan kalangan penggiat film, khususnya anak muda di Lampung untuk berkarya.

5. Perkembangan film di Lampung mulai menggeliat

Catat! Lampung Dipilih Gelar Festival Film Internasional Tiga HariNada Bonang koordinator klub nonton (Galeri klub nonton)

Perkembangan film di lampung tidak lepas dari perkembangan film Indonesia yang mulai signifikan di awal tahun 2000-an. Namun memang perkembangan film di lampung cukup tertinggal.

Di daerah lainnya seperti Jogjakarta, Bandung, Jakarta atau Makasar memiliki pendidikan film berbasis universitas di daerahnya masing-masing. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Nada Bonang yang merupakan koordinator klub nonton.

“Mereka juga punya sekolah film yang dari SMK nya memang sudah ada jurusan film," ujarnya. Kita memang cukup tertinggal di bagian situ. Sehingga mau tidak mau kita harus mengetahui bahwa sekolah film itu sangat mempengaruhi perkembangan film di suatu wilayah yang saat ini belum dimiliki oleh Lampung,” ujar mahasiswa Ilmu Komunikasi tersebut.

Baca Juga: Jaga Perasaan Pasangan, 10 Artis Tolak Adegan Ciuman di Film 

Follow media sosial Facebook, Instagram, dan Twitter IDN Times Lampung untuk mendapatkan informasi berita terkini

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya