Selain ANBK, Madrasah di Bandar Lampung Juga Ikut Pemetaan Lewat AKMI
Gladibersih atau latihan ANBK di MIN 6 Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).
Bandar Lampung, IDN Times - Selain Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di Bandar Lampung ternyata juga melaksanaan latihan serupa diadakan oleh Kementerian Agama.
Sehingga menjelang ANBK di sekolahnya pada 24-27 Oktober 2022 mendatang, Kepala MIN 6 Bandar Lampung, Fakihah mengatakan beberapa siswa juga telah melaksanakan AKMI atau Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia.
“Sama dengan ANBK baik sistem dan ujiannya yakni berbasis komputer. Bedanya hanya dari pelenggaranya saja, ANBK dari Kemendikbud tapi kalau AKMI dari Kementerian Agama. Kalau pesertanya AKMI sendiri itu seluruh siswa kelas 6 kemarin dari 19 Setember-10 Oktober 2022,” kata Fakihah ketika ditemui di kantornya, Selasa (18/Oktober/2022).
1. Apa itu ANBK?
Siswa MIN 6 Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).Fakihah menjelaskan, ANBK merupakan pemetaan terhadap mutu pembelajaran di sekolah-sekolah. Juga nantinya dapat terlihat apakah materi pembelajaran disampaikan guru itu sampai atau tidak kepada siswa.
“Jadi kalau siswanya bisa mengikuti ANBK dan dapat menjawab dengan baik berarti metode yang dilakukan oleh pendidik di sekolah itu sudah lumayan. Kurang lebih seperti itu. Jadi bukan ujian kelulusan gitu ya,” katanya.
Maka karenanya, pelaksanaan ANBK hanya dilakukan oleh beberapa siswa saja sebagai sampel. Dalam hal ini untuk MIN 6 Bandar Lampung adalah kelas 5 SD.
Baca Juga: Kejati Soroti Kasus Kekerasan Seksual Anak di Pondok Pesantren Lampung
2. Proses latihan ANBK berjalan tanpa kendala
MIN 6 Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).Fakihah menjabarkan untuk pelaksanaan ANBK minggu depan dibagi ke dalam dua sesi dengan total 30 siswa. Para siswa ini juga telah melaksanakan gladi bersih yang sampai hari ini masih dilaksanakan.
“30 siswa itu gabungan dari kelas 5 A-D, nanti persesinya ada 15 siswa. Sesi satu dari jam 8-10 pagi, sesi duanya jam 10-12 siang,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan selama proses gladi bersih tersebut, tidak ada kendala atau keluhan dari siswa yang akan melaksanakan ANBK. Itu karena siswa sekolahnya memang menerima pembelajaran komputer tiap satu minggu sekali dengan durasi 60 menit.
3. Melatih literasi siswa dan tidak akan bisa mencontek
Siswa SD dalam pelaksanaan ANBK. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).Selain kemampuan komputer yang telah memadahi, Fakihah melanjutkan siswa telah dipersiapkan untuk mengikuti ANBK dengan soal-soal tahun lalu. Itu dikarenakan ini sudah tahun ketiga dilakukan sehingga pemetaan seperti ini sudah dipersiapkan dengan matang.
“Kita kan ada soal-soal ANBK tahun lalu jadi itu kita kerja sama dengan wali siswa juga untuk belajar juga di rumah. Meski tidak sama paling tidak mereka ada gambaran,” imbuhnya.
Kemudian, Fakihah juga menekankan dalam ANBK soal diberikan adalah berbentuk narasi sehingga siswa harus dilatih untuk membaca dengan seksama. Di tambah tipe menjawabnya esai sehingga mereka juga harus berpikir kritis untuk menjawab.
“Jadi lengkap ada ngukur literasi, sains, sosial, budaya, dan lainnya. Intinya anak-anak suruh membaca dengan hati-hati karena satu anak dan lainnya soalnya beda, jadi enggak bisa saling contek. Saya senang juga dengan ANBK ini, apalagi sekarang anak-anak kan malas ya membacanya,” tambahnya.
4. Tidak ada campuran dari sekolah lain
Siswa SMPN 1 Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).Fakihah mengatakan dalam pelaksanaan ANBK di MIN 6 ini tidak ada gabungan dari sekolah lan. Karena anggota madrasah ibtidaiyah swasta dibawah MIN 6 itu hanya satu yakni MI Al-Hikmah.
“Al-Hikmah juga yayasannya sudah kuat ya dan punya lab komputer sendiri jadi kalau mereka ikut ANBK juga sudah bisa sendiri,” katanya.
Berbeda dengan MIN 6, pelaksanaan ANBK di SMPN 1 Bandar Lampung terdapat gabungan dari dua sekolah lain. Operator SMPN 1 Bandar Lampung, Nurkayat menyampaikan hal itu saat pelaksanaan ANBK disekolahnya.
“Ada 2 sekolah yang ikut gabung kesini SD dan SMP dan Alhamdulillah kemarin lancar. Kalau dari SMP kita sendiri itu ada 45 peserta dan 5 cadangan tapi karena 45 ini semua hadir jadi cadangannya tidak ikut,” katanya.
Hal itu dikarenakan di sekolah tersebut belum memiliki unit komputer dengan jumlah yang cukup. Pelaksanaannya pun dilakukan dalam satu sesi tiap sekolahnya yakni dari pukul 08.30 sampai 11.30 WIB.
Baca Juga: Pensiunan Guru Lampung Adukan Dugaan Penggelapan Koperasi Betik Gawi
